Hilang Empat Hari, Ditemukan Tewas di Dasar Jurang
SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Dinas Pancoran, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, digegerkan penemuan jasad manusia di dasar jurang pada Jumat (1/1) sore.
Diketahui identitas jasad tersebut adalah warga setempat bernama Kadek Mertayasa alias Klatir, 47. Sebelum ditemukan tewas di dasar jurang, korban sempat dilaporkan menghilang selama empat hari.
Jasad Kadek Mertayasa ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan tergeletak di dasar jurang sedalam sekitar 20 meter. Jasad korban ditemukan pertama kali oleh personel Polsek Busungbiu pada Jumat sore sekitar pukul 17.30 Wita. Polisi kemudian melaporkan temuan tersebut ke Basarnas Buleleng untuk mengevakuasi jasad korban.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng Dudy Librana, menyampaikan pihaknya menerima laporan permintaan evakuasi mayat di dasar jurang di Desa Busungbiu pada Jumat pukul 18.40 Wita. Pihaknya langsung meluncur ke TKP untuk melakukan evakuasi dengan menerjunkan 7 orang personel.
Kata Dudy Librana, proses evakuasi mayat memakan waktu sekitar satu jam. “Jasad korban berhasil kami evakuasi pada pukul 20.05 Wita. Dalam proses evakuasi kami dibantu personel Polsek Busungbiu dan sejumlah warga sekitar,” kata dia saat dikonfirmasi NusaBali. Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans Puskesmas Busungbiu.
Sementara itu, Kapolsek Busungbiu AKP I Gede Budiarta dikonfirmasi terpisah membenarkan peristiwa penemuan mayat di dasar jurang di Desa Busungbiu. Jasad ditemukan hanya mengenakan celana dalam warna cokelat, dengan kondisi perut kembung berbau busuk. Diduga jasad tersebut sudah berada di sana selama beberapa hari.
AKP Budiarta menyampaikan, sebelumnya pihaknya menerima laporan dari pihak keluarga bahwa korban Kadek Mertayasa menghilang sejak Senin (28/12). Dari keterangan adik korban, Putu Sukada, korban memang sering menghilang dari rumah karena mengidap depresi. “Namun korban biasanya paling lama pergi dua hari,” ucapnya.
Berbekal laporan tersebut, aparat Polsek Busungbiu pun melakukan pencarian terhadap korban. Mereka juga menyisir beberapa tempat yang biasa didatangi korban. Korban akhirnya baru ditemukan sudah dalam kondisi meninggal empat hari setelahnya pada Jumat sore di jurang yang jaraknya sekitar 25 kilometer dari rumahnya.
“Korban mengalami sakit ambeien menahun dan mengalami depresi. Saat dilaporkan menghilang itu, korban diduga terpeleset dan jatuh ke jurang hingga meninggal,” kata AKP Budiarta.
AKP Budiarta melanjutkan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban.
“Jasad korban langsung dimakankan oleh pihak keluarga karena kondisinya sudah membusuk,” tandas AKP Budiarta. *m
1
Komentar