Diduga Kena Serangan Jantung, Nakhoda Kapal Meninggal Sebelum Sandar
SINGARAJA, NusaBali
Seorang nakhoda kapal KM Asia Persada meninggal dalam perjalanannya melaut. Korban Abdul Kadir, 55, warga asal Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia oleh tim gabungan yang dikoordinir Pos SAR Buleleng, Jumat (1/1) siang.
Nakhoda kapal yang membawa 21 anak buah kapal (ABK) itu diduga mengalami serangan jantung sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Kepala Pos SAR Buleleng Dudi Librana Marjaya dihubungi Jumat kemarin sore, mengatakan mendapatkan informasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Celukan Bawang pada pukul 11.10 Wita, bahwa nakhoda kapal yang hendak sandar di Pelabuhan Celukan Bawang dalam keadaan sakit. Tim gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang, Polsek Celukan Bawang, TNI AL, langsung melakukan evakuasi.
“Kami menerjunkan delapan orang personel turun menggunakan RIB (rigit inflatable boat) dan APD (alat pelindung diri) lengkap kemudian sandar di KM Asia Persada, yang sebelumnya KKP sudah lebih dulu memeriksa. Saat dievakuasi dan dibawa ke darat sekitar pukul 14.00 Wita, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Dudi Librana.
KM Asia Persada yang mengangkut semen sesuai dengan administrasi kapal berangkat dari Pelabuhan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dan akan sandar di Pelabuhan Celukan Bawang kemarin. Namun tiba-tiba diduga penyakit menahun yang diderita kapten kapal kumat hingga mengakibatkannya meninggal dunia. Padahal posisi kapal sudah berada di perairan Celukan Bawang, sekitar 6 kilometer dari darat ke arah utara dari pelabuhan.
Jenazah korban dari atas kapal langsung dievakuasi ke darat oleh tim gabungan dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans PMI Buleleng.
Sementara itu, Kapolsek Celukan Bawang AKP I Made Suwandra dikonfirmasi terpisah dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan kepada korban, diduga korban meninggal dunia karena menderita serangan jantung.
“Korban memang punya penyakit bawaan dan sudah lama mengkonsumsi obat-obatan. Indikasi karena kebanyakan minum obat itu larinya ke jantung. Sakitnya dalam perjalanan sebelum sandar di pelabuhan, penyakitnya itu kumat, padahal sudah dekat pelabuhan,” kata Kapolsek AKP Suwandra.
Saat ini jenazah korban masih dititipkan di RSUD Buleleng. Polsek Celukan Bawang pun sudah berkoordinasi dengan keluarga mengabarkan kabar duka dan penjemputan jenazah untuk dibawa ke rumah duka.
“Jenazahnya sekarang masih di ruang jenazah RSUD Buleleng sambil menunggu jemputan keluarganya yang sudah dalam perjalanan menuju Bali,” ucap AKP Suwandra. *k23
Kepala Pos SAR Buleleng Dudi Librana Marjaya dihubungi Jumat kemarin sore, mengatakan mendapatkan informasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Celukan Bawang pada pukul 11.10 Wita, bahwa nakhoda kapal yang hendak sandar di Pelabuhan Celukan Bawang dalam keadaan sakit. Tim gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang, Polsek Celukan Bawang, TNI AL, langsung melakukan evakuasi.
“Kami menerjunkan delapan orang personel turun menggunakan RIB (rigit inflatable boat) dan APD (alat pelindung diri) lengkap kemudian sandar di KM Asia Persada, yang sebelumnya KKP sudah lebih dulu memeriksa. Saat dievakuasi dan dibawa ke darat sekitar pukul 14.00 Wita, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Dudi Librana.
KM Asia Persada yang mengangkut semen sesuai dengan administrasi kapal berangkat dari Pelabuhan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dan akan sandar di Pelabuhan Celukan Bawang kemarin. Namun tiba-tiba diduga penyakit menahun yang diderita kapten kapal kumat hingga mengakibatkannya meninggal dunia. Padahal posisi kapal sudah berada di perairan Celukan Bawang, sekitar 6 kilometer dari darat ke arah utara dari pelabuhan.
Jenazah korban dari atas kapal langsung dievakuasi ke darat oleh tim gabungan dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans PMI Buleleng.
Sementara itu, Kapolsek Celukan Bawang AKP I Made Suwandra dikonfirmasi terpisah dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan kepada korban, diduga korban meninggal dunia karena menderita serangan jantung.
“Korban memang punya penyakit bawaan dan sudah lama mengkonsumsi obat-obatan. Indikasi karena kebanyakan minum obat itu larinya ke jantung. Sakitnya dalam perjalanan sebelum sandar di pelabuhan, penyakitnya itu kumat, padahal sudah dekat pelabuhan,” kata Kapolsek AKP Suwandra.
Saat ini jenazah korban masih dititipkan di RSUD Buleleng. Polsek Celukan Bawang pun sudah berkoordinasi dengan keluarga mengabarkan kabar duka dan penjemputan jenazah untuk dibawa ke rumah duka.
“Jenazahnya sekarang masih di ruang jenazah RSUD Buleleng sambil menunggu jemputan keluarganya yang sudah dalam perjalanan menuju Bali,” ucap AKP Suwandra. *k23
1
Komentar