Tulang Belulang Manusia Ditemukan di Hutan Lindung Pupuan
TABANAN, NusaBali
Warga Kecamatan Pupuan digegerkan dengan penemuan sejumlah tulang belulang manusia di daerah hutan lindung kawasan Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Jumat (1/1) siang.
Selain ditemukan sejumlah tulang, juga ditemukan tas yang berisi sejumlah peralatan mandi, pakian dan obat-obatan. Sejumlah tulang tengkorak yang ditemukan itu diduga kuat I Made Subawa, 60, alias Pan Soma, warga Banjar Dinas Tumpalan, Desa Wanagiri Kauh, Kecamatan Selemadeg, Tabanan yang dilaporkan hilang sejak 2 November lalu. Dugaan mengarah ke Made Subawa karena dari ciri-ciri tas beserta perlengkapan yang dibawa dibenarkan oleh keluarga korban. Rencananya tulang belulang tersebut akan dievakuasi lusa atau Senin (4/1) menunggu rembuk keluarga.
Kapolsek Pupuan AKP Ketut Agus Wicaksana Julyawan menerangkan temuan tulang belulang ditemukan oleh warga yang sedang berburu. Mereka adalah I Nyoman Budi dan I Nyoman Lolik warga dari Desa Pujungan yang sudah berburu sejak 20 hari lalu dan melintasi lokasi penemuan tulang belulang tersebut.
Sekitar 3 jam berjalan kaki di kawasan hutan lindung itu, menemukan tas belanja warna orange, pakian, sandan, dan sejumlah tulang belulang manusia. "Atas temuan tersebut mereka melaporkan ke aparat desa lalu diteruskan ke Polsek Pupuan," ungkapnya.
Berdasarkan laporan tersebut sejumlah anggota polsek Pupuan dan warga langsung mendatangi lokasi. Untuk mencari temuan tersebut polisi berjalan dari arah Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan dengan menempuh waktu 3 jam.
"Jadi sampai dilokasi memang benar kita temukan sejumlah tulang. Kita temukan kaki kiri dari betis sampai jari-jari berjarak 5 meter dari posisi tas, tulang rahang bawah dengan 7 gigi bagian depan sudah tanggal," bebernya.
Menurut AKP Wicaksana Julyawan, selain ditemukan tulang belulang, sejumlah barang juga ditemukan di sekitaran tersebut. Mulai dari tas belanja warna orange yang berisikan, tas plastik putih isi sabun Giv, pasta gigi merk pepsodent, sikat gigi dan cermin bentuk segi empat, sarung bantal warna biru, baju kaos hitam gambar motif. Kemudian dalam tas itu juga ditemukan minyak GPU kecil, sejumlah baju kaos dan celana pendek.
Terkait temuan tulang ini, diduga kuat adalah I Made Subawa yang dinyatakan hilang 2 November lalu karena dilihat dari bawaan yang dibawa. "Dugaan memang ke Made Subawa karena dari keluarga yang jilang ini, tas dan pakaian serta sabun mndi di TKP itu diduga milik korban," tegasnya.
Bahkan menurut keluarga korban Made Subawa ini sudah sering hilang sampai 7 kali. Dan 2 kali terakhir hilang tersebut memang ditemukan didaerah hutan lindung kawasan Desa Sanda. "Menurut keluarga Made Subawa ini ada ke arah niskala, karena sering bilang mau pergi ke istana Besakih padahal perginya ke hutan lindung," katanya.
Untuk sekarang tulang kerangka tersebut belum dilakukan evakuasi. Dari keluarga Made Subawa masih rembuk dan juga berkoordinasi dengan pihak adat. "Jarak tempuh kalau ke hutan lindung lewat Batungsel memakan waktu 3 jam, jadi kalau pulang pergi sampai 6 jam," tandasnya. *des
Kapolsek Pupuan AKP Ketut Agus Wicaksana Julyawan menerangkan temuan tulang belulang ditemukan oleh warga yang sedang berburu. Mereka adalah I Nyoman Budi dan I Nyoman Lolik warga dari Desa Pujungan yang sudah berburu sejak 20 hari lalu dan melintasi lokasi penemuan tulang belulang tersebut.
Sekitar 3 jam berjalan kaki di kawasan hutan lindung itu, menemukan tas belanja warna orange, pakian, sandan, dan sejumlah tulang belulang manusia. "Atas temuan tersebut mereka melaporkan ke aparat desa lalu diteruskan ke Polsek Pupuan," ungkapnya.
Berdasarkan laporan tersebut sejumlah anggota polsek Pupuan dan warga langsung mendatangi lokasi. Untuk mencari temuan tersebut polisi berjalan dari arah Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan dengan menempuh waktu 3 jam.
"Jadi sampai dilokasi memang benar kita temukan sejumlah tulang. Kita temukan kaki kiri dari betis sampai jari-jari berjarak 5 meter dari posisi tas, tulang rahang bawah dengan 7 gigi bagian depan sudah tanggal," bebernya.
Menurut AKP Wicaksana Julyawan, selain ditemukan tulang belulang, sejumlah barang juga ditemukan di sekitaran tersebut. Mulai dari tas belanja warna orange yang berisikan, tas plastik putih isi sabun Giv, pasta gigi merk pepsodent, sikat gigi dan cermin bentuk segi empat, sarung bantal warna biru, baju kaos hitam gambar motif. Kemudian dalam tas itu juga ditemukan minyak GPU kecil, sejumlah baju kaos dan celana pendek.
Terkait temuan tulang ini, diduga kuat adalah I Made Subawa yang dinyatakan hilang 2 November lalu karena dilihat dari bawaan yang dibawa. "Dugaan memang ke Made Subawa karena dari keluarga yang jilang ini, tas dan pakaian serta sabun mndi di TKP itu diduga milik korban," tegasnya.
Bahkan menurut keluarga korban Made Subawa ini sudah sering hilang sampai 7 kali. Dan 2 kali terakhir hilang tersebut memang ditemukan didaerah hutan lindung kawasan Desa Sanda. "Menurut keluarga Made Subawa ini ada ke arah niskala, karena sering bilang mau pergi ke istana Besakih padahal perginya ke hutan lindung," katanya.
Untuk sekarang tulang kerangka tersebut belum dilakukan evakuasi. Dari keluarga Made Subawa masih rembuk dan juga berkoordinasi dengan pihak adat. "Jarak tempuh kalau ke hutan lindung lewat Batungsel memakan waktu 3 jam, jadi kalau pulang pergi sampai 6 jam," tandasnya. *des
Komentar