Wabup Suiasa Lepas Benih Ikan Nila di Kawasan Tukad Mati
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melepas benih ikan nila di kawasan Tukad Mati, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (31/12).
Pelepasan benih ini dalam rangka kegiatan konservasi lingkungan hidup yang digagas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Legian.
Kegiatan pelepasan benih ikan nila di kawasan Tukad Mati juga dihadiri pihak Bali Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, Kadis Perikanan Badung I Nyoman Suardana, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Legian I Made Madia Suryanatha dan Bendesa Adat Legian AA Made Mantra.
Wabup Suiasa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung selalu konsisten melakukan pelestarian lingkungan dan tahun ini fokus terhadap sumber daya alam. “Mudah-mudahan dengan agenda ini mengingatkan kita semua akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Apa yang dilakukan oleh masyarakat Legian, saya pandang sebagai sesuatu yang luar biasa. Mari kita lanjutkan konsistensi kita ini,” ujar Wabup Suiasa saat memberikan sambutan.
Wabup Suiasa menambahkan sebagai wujud komitmen dalam melestarikan ekosistem sungai dan habitat air tawar, Pemkab Badung menargetkan produksi benih ikan 2.000.000 juta ekor selama tahun 2020. Benih ikan ini sudah didistribusikan kepada kelompok-kelompok nelayan, termasuk bibit ikan nila sebanyak 20.000 bibit yang dilepas di kawasan Tukad Mati.
“Artinya produksi kita sudah melebihi target dan sudah kita sebar juga ke habitatnya. Termasuk yang di sini ada 20.000 bibit ikan nila. Mudah- mudahan ke 20.000 bibit ikan nila, itu dapat hidup dan menjadi lebih banyak, sehingga nanti menjadikan kawasan Tukad Mati sebagai tempat pemancingan dan sarana rekreasi,” harap Wabup Suiasa.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung, itu mengungkapkan pada tahun 2021 Pemkab Badung akan terus melakukan kegiatan serupa, sehingga masyarakat terdorong menjaga dan melestarikan lingkungan. Dia pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu bekerja bersama dan sama sama bekerja sebagai wujud konsistensi dalam melakukan pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Sementara itu Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara, melaporkan kegiatan pelepasan benih ikan nila ini dalam upaya mendukung tagline “Sparkling Legian”, di mana salah satunya ingin menyulap kawasan Tukad Mati menjadi daya tarik baru. Paling tidak, kawasan Tukad Mati bisa menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat sekitar.
“Kami mengambil langkah konservasi lingkungan hidup. Semenjak pak Bupati menanam Pohon Tabebuya, kami ingin Tukad Mati ini menjadi lebih bersih. Demikian juga penataan di dalam air sudah dilakukan secara rutin dengan menjaga kebersihan serta melaksanakan maintenance setiap hari jumat. Target kami tiga tahun ke depan ingin membuat patung Dewi Mansa setinggi 80 meter di kawasan Tukad Mati,” tukasnya. *ind
Kegiatan pelepasan benih ikan nila di kawasan Tukad Mati juga dihadiri pihak Bali Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, Kadis Perikanan Badung I Nyoman Suardana, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Legian I Made Madia Suryanatha dan Bendesa Adat Legian AA Made Mantra.
Wabup Suiasa mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung selalu konsisten melakukan pelestarian lingkungan dan tahun ini fokus terhadap sumber daya alam. “Mudah-mudahan dengan agenda ini mengingatkan kita semua akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Apa yang dilakukan oleh masyarakat Legian, saya pandang sebagai sesuatu yang luar biasa. Mari kita lanjutkan konsistensi kita ini,” ujar Wabup Suiasa saat memberikan sambutan.
Wabup Suiasa menambahkan sebagai wujud komitmen dalam melestarikan ekosistem sungai dan habitat air tawar, Pemkab Badung menargetkan produksi benih ikan 2.000.000 juta ekor selama tahun 2020. Benih ikan ini sudah didistribusikan kepada kelompok-kelompok nelayan, termasuk bibit ikan nila sebanyak 20.000 bibit yang dilepas di kawasan Tukad Mati.
“Artinya produksi kita sudah melebihi target dan sudah kita sebar juga ke habitatnya. Termasuk yang di sini ada 20.000 bibit ikan nila. Mudah- mudahan ke 20.000 bibit ikan nila, itu dapat hidup dan menjadi lebih banyak, sehingga nanti menjadikan kawasan Tukad Mati sebagai tempat pemancingan dan sarana rekreasi,” harap Wabup Suiasa.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung, itu mengungkapkan pada tahun 2021 Pemkab Badung akan terus melakukan kegiatan serupa, sehingga masyarakat terdorong menjaga dan melestarikan lingkungan. Dia pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu bekerja bersama dan sama sama bekerja sebagai wujud konsistensi dalam melakukan pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Sementara itu Ketua LPM Kelurahan Legian, I Wayan Puspa Negara, melaporkan kegiatan pelepasan benih ikan nila ini dalam upaya mendukung tagline “Sparkling Legian”, di mana salah satunya ingin menyulap kawasan Tukad Mati menjadi daya tarik baru. Paling tidak, kawasan Tukad Mati bisa menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat sekitar.
“Kami mengambil langkah konservasi lingkungan hidup. Semenjak pak Bupati menanam Pohon Tabebuya, kami ingin Tukad Mati ini menjadi lebih bersih. Demikian juga penataan di dalam air sudah dilakukan secara rutin dengan menjaga kebersihan serta melaksanakan maintenance setiap hari jumat. Target kami tiga tahun ke depan ingin membuat patung Dewi Mansa setinggi 80 meter di kawasan Tukad Mati,” tukasnya. *ind
1
Komentar