Desa Adat Bugbug Bangun Vila di Pantai Bias Putih
AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem, membangun vila di lahan milik desa adat seluas satu hektare di Pantai Bias Putih, Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Jumat (1/1).
Lahan bebukitan ditata menggunakan dua ekskavator. Pembangunan vila dengan anggaran Rp 5 miliar. Targetnya pembangunan vila tuntas selama 6 bulan. Bendesa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengatakan rencananya membangun 15 vila lengkap dengan kolam renang, beach club, restoran, dan fasilitas pelengkap lainnya. Menurut Nyoman Purwa, Objek Wisata Pantai Bias Putih telah dikenal wisatawan, hanya saja belum ada fasilitas penginapan dan restoran, sehingga wisatawan kesulitan tempat menginap dan tempat mencari makanan. Melihat peluang itulah, Desa Adat Bugbug menyiapkan anggaran Rp 5 miliar membangun penginapan dengan memanfaatkan lahan perbukitan.
Pembangunan tahap awal dengan menata lahan menggunakan dua ekskavator, membuat parkir untuk memudahkan pengunjung, menata pantai, dan kebun kelapa yang ada di sekitarnya biar pengunjung merasa nyaman. Jalan menuju pantai sejauh 3 kilometer telah dibangun, sebagian jalan hotmiks dan sebagian jalan beton dengan lebar 7 meter. Sebelumnya, lahan dijadikan tempat menambatkan jukung nelayan, tetapi jukung milik nelayan telah direlokasi. Sehingga panorama pantai pasir putih tanpa penghalang setelah jukung nelayan direlokasi.
Bendesa Nyoman Purwa menambahkan, tujuan utama membangun vila untuk menyediakan tempat penginapan bagi wisatawan, menata objek wisata, menciptakan lapangan pekerjaan, menumbuhkan geliat ekonomi kerakyatan desa, mengoptimalkan potensi, menarik minat investor agar datang berinvestasi dan harapan ke depan ada pemasukan ke Desa Adat Bugbug. “Ini juga merupakan program 100 hari kepemimpinan Bendesa Adat Bugbug yang telah dikukuhkan melalui upacara majaya-jaya pada tanggal 13 Oktober 2020 lalu,” jelas Nyoman Purwa, tokoh Jro Kanginan, Banjar Puseh, Desa Adat Bugbug.
Pembangunan vila dan fasilitas penunjang lainnya bersamaan dengan perbaikan Pura Segara di Pantai Pasir Putih, Desa Adat Bugbug. Setelah perbaikan Pura Segara dan vila selesai, lanjut menggelar upacara ngenteg linggih di Pura Segara dan mlaspas vila. Sehingga upacaranya nanti jadi satu paket karena lokasinya jadi satu areal. “Antara Pura Segara dengan vila ada tembok panyengker sebagai batasnya,” jelas anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP ini. *k16
1
Komentar