Pria 70 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk
Tinggal Sendirian Setelah Istri dan Anaknya Meninggal
DENPASAR, NusaBali
Seorang pria bernama Wayan Sentana, 70, ditemukan warga membusuk di dalam rumah milik adiknya di Jalan Sekar Jepun Utara, Banjar Kerta Graha, Desa Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Minggu (3/1) pukul 10.00 Wita.
Pada saat ditemukan, jasad pria asal Banjar Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini sudah dipenuhi belatung. Seorang saksi mengaku bernama I Nyoman Nata, 65, mengatakan awalnya curiga dengan bau busuk di rumah itu sejak dua hari sebelumnya. Dua hari menaruh curiga dengan bau busuk itu akhirnya, Minggu pagi kemarin Nyoman Nata memberanikan diri menggedor rumah tempat tinggal korban.
Namun, setelah berkali-kali digedor tidak ada jawaban dari dalam rumah. Padahal sudah beberapa hari belakangan korban yang tinggal seorang diri di rumah itu tidak pernah terlihat keluar masuk. Dua unit mobil miliknya masih terlihat di tempat parkir.
"Dua hari lalu saya melintas di depan rumah itu sudah mencium bau busuk. Tadi saat saya gedor tak ada respons, akhirnya saya lapor ke kelian. Setelah dibongkar paksa ternyata korban meninggal dunia," ungkap Nyoman Nata.
Lebih lanjut Nyoman Nata mengatakan korban diketahui bekerja di bengkel. Tapi dia tidak tahu di mana lokasi bengkel tempat pekak 70 tahun itu bekerja.
"Saya juga tidak tahu apakah bengkel dimaksud adalah bengkelnya sendiri atau bekerja di bengkel orang lain," ungkap Nyoman Nata. Sementara adik kandung korban, Nengah Sandiasa, 68, mengatakan keseharian korban bekerja sebagai sopir pribadi orang asing. Terakhir dia bertemu sama kakaknya itu sekitar dua minggu lalu. Saat itu kakaknya datang ke rumahnya di Perum Unud Menguntur Nomor 67 Batubulan, Gianyar. Saat itu korban bawa pisang.
"Kakak saya itu tidak ada riwayat sakitnya. Dua minggu terakhir saya tidak pernah bertemu lagi dengan dia. Tadi saya dapat informasi dari warga di sekitar rumah di Denpasar bahwa kakak saya meninggal," tutur Nengah Sandiasa dikonfirmasi melalui telepon, kemarin sore. Nengah Sandiasa mengungkapkan kakaknya itu hidup seorang diri. Istri dan dua orang anaknya meninggal dunia akibat musibah kebakaran tahun 2002 lalu di tempat usaha bengkel press ban di Pemedilan, Denpasar Barat. "Sekarang dia sudah tidak kerja bengkel lagi. Sejak selesai musibah tahun 2002 itu dia hidup seorang diri," ungkap Nengah Sandiasa.
Dikonfirmasi terpisah Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengatakan berdasarkan keterangan warga sekitar bahwa korban tinggal seorang diri karena istri dan anaknya sudah meninggal dunia. Kondisi korban pada saat ditemukan tidur terlentang di bawah kolong tempat tidur. Kepala berada di arah selatan, telanjang bulat, pada perut sebelah kiri ada tempelan koyo hangat, jenazah korban sudah membusuk dan dipenuhi belatung.
"Sekitar pukul 10.30 Wita pihak Kepolisian, Kelian Banjar Kerta Graha, bersama dengan warga sekitar masuk ke TKP dengan cara mendobrak pintu rumah korban. Pukul 11.15 Wita BPBD Kota Denpasar tiba di TKP, dan selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Banjar Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem," ungkap Iptu Sukadi.
Peristiwa itu ungkap Iptu Sukadi diterima oleh keluarga korban dan tidak mau buat laporan polisi. "Keluarga korban sudah menerima kenyataan terkait kematian korban. Pihak keluarga membuat surat pernyataan," tandas Iptu Sukadi. *pol
Komentar