Buleleng Kembali Dapat Bantuan Mesin PCR
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Satgas Penanganan Covid-19 kembali mendapatkan kepercayaan pemerintah pusat.
Satu mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) diterima Buleleng dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat. Mesin PCR anyar itu akan ditempatkan di Lab PCR RSUD Buleleng untuk memback up mesin PCR yang sudah ada.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Minggu (3/1), mengatakan sebelumnya Buleleng memang mengusulkan bantuan 2 mesin PCR lagi ke BNPB pusat. Satu unit mesin rencananya akan membantu pengujian swab di Lab PCR RSUD Buleleng dan 1 unit lainnya rencananya akan ditempatkan di lab mikrobiologi milik Dinas Kesehatan.
“Dari dua yang kami usulkan sesuai laporan Dirut rumah sakit, satu sudah disetujui untuk menunjang Lab PCR RSUD Buleleng, begitu datang langsung dapat beroperasi karena ruangan sesuai spesifikasi dan alat penunjangnya kita sudah punya. Kalau satu unit lagi belum ada laporan dari Dinkes,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Sementara dikonfirmasi terpisah Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, Minggu kemarin, mengatakan bahwa alat PCR bantuan pemerintah pusat sudah diterima pada Sabtu (2/1). Mesin PCR anyar dengan kapasitas sama seperti bantuan mesin sebelumnya saat ini sedang diuji fungsikan sebelum beroperasi.
Menurutnya pengajuan usulan bantuan mesin PCR tambahan tersebut, menurut Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam, ini untuk mengantisipasi kerusakan mesin PCR yang sudah beroperasi sejak awal November lalu. Terlebih saat ini Lab PCR RSUD Buleleng melayani seluruh uji swab baik yang diutamakan pemerintah dari hasil tracing maupun swab mandiri dari pelaku perjalanan. Sehingga intensitas pengujian sampel meningkat yang dapat berpengaruh pada kinerja mesin.
“Bantuan mesin PCR baru ini nanti untuk memback up mesin satunya. Sehingga jika terjadi kerusakan, pengujian spesimen tetap bisa berjalan. Jangan sampai kita sudah punya Lab PCR tetapi gara-gara mesin rusak dan tidak ada back up kembali mengirim ke RSUP Sanglah Denpasar,” kata Dirut Arya Nugraha.
Menurutnya BNPB yang memberikan persetujuan dan segera merealisasi bantuan juga mempertimbangkan kinerja dan pelayanan RSUD Buleleng selama ini. Mesin PCR bantuan pertama yang beroperasi sejak awal November 2020 di RSUD Buleleng hingga kini sudah menguji sekitar 1.500 spesimen.
Ketersediaan dua mesin PCR di Lab RSUD Buleleng dengan kapasitas sekali pengujian masing-masing 80 spesimen akan memaksimalkan layanan pengujian swab di RSUD Buleleng. Direksi, menurut dr Arya, juga akan menyesuaikan kebutuhan SDM yang diperlukan di lab PCR. Seperti tenaga analis terlatih, admin yang mengurus dokumen IT, dan penerima sampel sekitar 15-20 orang. Kesiapan SDM itu akan dipenuhi dengan sistem Training of Trainer (TOT), oleh rekan sejawat yang sudah mendapatkan pelatihan di RS Bali Mandara sebelumnya.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng, Minggu (3/1), tercatat penambahan kasus sebanyak 3 orang yang tersebar di Kecamatan Buleleng 2 orang dan di Kecamatan Banjar satu orang. Selain itu Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat sebanyak 7 orang pasien Covid-19 sembuh. Mereka di antaranya 3 orang dari Kecamatan Buleleng, 2 orang dari Kecamatan Sukasada, 1 orang masing-masing di Kecamatan Gerokgak dan Busungbiu. Perkembangan kasus itu membuat jumlah kasus kumulatif di Buleleng berjumlah 1.351 orang yang 1.251 orang dinyatakan sembuh, 67 orang meninggal dunia, dan menyisakan 33 orang yang masih dirawat. *k23
Komentar