Pemkab Minta Gedung Tua Tetap Dikonservasi
SMPN 1 Singaraja Dapat Hibah Penuh Eks Kantor Disperkimta
SINGARAJA, NusaBali
Eks kantor Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Buleleng yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng kini dihibahkan sepenuhnya kepada SMPN 1 Singaraja.
Pemkab Buleleng memberikan hibah lahan penuh seluas 24,6 are itu untuk perluasan SMP tertua di Buleleng tersebut. Awalnya hibah lahan eks Kantor Disperkimta hanya diberikan sepertiganya saja, yakni seluas 6 are tiga tahun lalu dengan status pengelolaan lahan. Hal itu karena saat itu Dinas Perkimta masih ngantor di sana. Lalu akhir tahun 2020 lalu setelah Disperkimta pindah kantor, seluruh lahan eks Disperkimta diberikan seluruhnya untuk dimanfaatkan oleh SMPN 1 Singaraja.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa, menerangkan serah terima hibah dari bagian aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. “Lahan dan bangunan eks Disperkimta itu dihibahkan semua karena pak bupati memang sudah janji dari dulu. Selain itu SMPN 1 Singaraja sebagai sekolah yang sering meraih prestasi nasional memerlukan perluasan,” ujar Suyasa, Selasa (5/1).
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini menyebutkan perluasan SMPN 1 Singaraja sangat mendesak, karena lokasi sekolah ada di wilayah kota. Terlebih setelah pemberlakuan sistem zonasi, banyak anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah tak diterima karena memang kapasitas gedung dan ruang belajar sangat terbatas. Dengan hibah seluruh lahan eks kantor Disdperkimta diharapkan ke depannya SMPN 1 Singaraja bisa menampung seluruh anak-anak di sekitar sekolah, khususnya wilayah Kelurahan Banjar Bali.
“Kami pemerintah daerah hanya menyiapkan lahan, karena SMPN 1 Singaraja dengan prestasinya di kancah nasional sering mendapat bantuan pembangunan gedung dan sarpras, sehingga ini sangat bagus,” kata Suyasa. Dia hanya berpesan dalam penataan eks kantor Disperkimta itu bangunan tua di gedung inti yang diduga cagar budaya hendaknya dipertahankan.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi menyatakan sangat bersyukur mendapatkan hibah penuh eks kantor Disperkimta. Karnadhi mengaku tidak akan membangun gedung baru, tetapi hanya melakukan penataan. Menurutnya gedung tua akan dimanfaatkan untuk ruang konseling, ruang komite, dan ruang keuangan. Sedangkan bangunan di sisi selatan akan digunakan sebagai ruang belajar siswa percepatan. Dan ruangan di sisi utara bangunan tua akan dimanfaatkan sebagai ruang ekstra kurikuler.
“Kami sangat bersyukur, karena sejauh ini SMPN 1 Singaraja belum dapat memenuhi standar pendidikan nasional karena luasan lahan tidak mendukung dan juga sirkulasi sekolah. Sehingga dengan hibah lahan ini, kami bisa membuat master plan ruang terbuka hijau di dalam sekolah,” tutur Karnadhi.
Ketersediaan ruang dan sirkulasi sekolah saat ini, menurut Karnadhi, membuat SMPN 1 Singaraja menjadi paripurna dan memenuhi syarat sebagai sekolah contoh, sekolah rujukan, dan gelar sekolah berprestasi tingkat nasional lainnya. Menurutnya penataan yang akan dilakukan hanya menyatukan parahyangan SMPN 1 Singaraja dengan parahyangan di eks kantor Disperkimta. Penataan lainnya, bagian gerbang sekolah akan disatukan sehingga tak terkesan terpisah antara bangunan SMPN 1 lama dengan wilayah di eks kantor Perkimta.
“Dalam waktu dekat kami akan rapat soal penataan, rencana akan melibatkan alumni dengan sistem gotong royong. Kami juga tahu kondisi pandemi begini anggaran di pemerintah juga cukup sulit,” ungkap Karnadhi. *k23
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa, menerangkan serah terima hibah dari bagian aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. “Lahan dan bangunan eks Disperkimta itu dihibahkan semua karena pak bupati memang sudah janji dari dulu. Selain itu SMPN 1 Singaraja sebagai sekolah yang sering meraih prestasi nasional memerlukan perluasan,” ujar Suyasa, Selasa (5/1).
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini menyebutkan perluasan SMPN 1 Singaraja sangat mendesak, karena lokasi sekolah ada di wilayah kota. Terlebih setelah pemberlakuan sistem zonasi, banyak anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah tak diterima karena memang kapasitas gedung dan ruang belajar sangat terbatas. Dengan hibah seluruh lahan eks kantor Disdperkimta diharapkan ke depannya SMPN 1 Singaraja bisa menampung seluruh anak-anak di sekitar sekolah, khususnya wilayah Kelurahan Banjar Bali.
“Kami pemerintah daerah hanya menyiapkan lahan, karena SMPN 1 Singaraja dengan prestasinya di kancah nasional sering mendapat bantuan pembangunan gedung dan sarpras, sehingga ini sangat bagus,” kata Suyasa. Dia hanya berpesan dalam penataan eks kantor Disperkimta itu bangunan tua di gedung inti yang diduga cagar budaya hendaknya dipertahankan.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi menyatakan sangat bersyukur mendapatkan hibah penuh eks kantor Disperkimta. Karnadhi mengaku tidak akan membangun gedung baru, tetapi hanya melakukan penataan. Menurutnya gedung tua akan dimanfaatkan untuk ruang konseling, ruang komite, dan ruang keuangan. Sedangkan bangunan di sisi selatan akan digunakan sebagai ruang belajar siswa percepatan. Dan ruangan di sisi utara bangunan tua akan dimanfaatkan sebagai ruang ekstra kurikuler.
“Kami sangat bersyukur, karena sejauh ini SMPN 1 Singaraja belum dapat memenuhi standar pendidikan nasional karena luasan lahan tidak mendukung dan juga sirkulasi sekolah. Sehingga dengan hibah lahan ini, kami bisa membuat master plan ruang terbuka hijau di dalam sekolah,” tutur Karnadhi.
Ketersediaan ruang dan sirkulasi sekolah saat ini, menurut Karnadhi, membuat SMPN 1 Singaraja menjadi paripurna dan memenuhi syarat sebagai sekolah contoh, sekolah rujukan, dan gelar sekolah berprestasi tingkat nasional lainnya. Menurutnya penataan yang akan dilakukan hanya menyatukan parahyangan SMPN 1 Singaraja dengan parahyangan di eks kantor Disperkimta. Penataan lainnya, bagian gerbang sekolah akan disatukan sehingga tak terkesan terpisah antara bangunan SMPN 1 lama dengan wilayah di eks kantor Perkimta.
“Dalam waktu dekat kami akan rapat soal penataan, rencana akan melibatkan alumni dengan sistem gotong royong. Kami juga tahu kondisi pandemi begini anggaran di pemerintah juga cukup sulit,” ungkap Karnadhi. *k23
Komentar