PKPI Galang Dukungan untuk GPS
PKPI akan melakukan penjajakan kepada partai lain untuk ikut mendukung Pasek maju di Pilgub 2018. Bahkan tidak menutup kemungkinan mendorongnya lewat jalur independent.
DENPASAR, NusaBali
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) galang dukungan untuk senator Bali I Gede Pasek Suardika (GPS) maju sebagai Calon Gubernur Bali di Pilgub 2018. Dukungan itu disampaikan oleh Ketua DPP PKPI Bali Ir I Wayan Wirata MM disela-sela sarasehan bertajuk ‘Memantapkan Wawasan Kebangsaan Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa’ di Hotel Inna Bali, Jalan Veteran Denpasar, Jumat (11/11).
Menurut Wirata, acara sarasehan ini dilaksanakan PKPI, salah satunya juga untuk menampung aspirasi masyarakat agar ada calon alternatif selain dari dua kubu yang kini sudah menyatakan dirinya maju ke Pilgub 2018 yakni I Wayan Koster (PDI Perjuangan) dan I Ketut Sudikerta (Golkar). Dari aspirasi itulah kata Wirata, muncul gagasan untuk mengusung Pasek Suardika karena sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat. Bahkan, kata dia, masyarakat terus berdatangan mengajukan aspirasi kepada PKPI supaya mendorong GPS (Gede Pasek Suardika) mau menjadi Cagub Bali pada Pilgub 2018.
"Ini ‘kan merupakan dorongan dari bawah untuk memajukan Pasek sebagai calon, selain dua kubu yang sudah memastikan diri untuk maju pada Pilgub 2018. Tanpa ada persetujuan dari yang di bawah juga kita tidak bisa berjalan, karena ini sudah dukungan dari bawah harus kami turuti dan satu-satunya yang disetujui adalah Pasek," ungkap Wirata.
Untuk itu, tambah Wirata, PKPI akan terus mencoba melakukan penjajakan kepada partai lain untuk ikut mendukung Pasek bersaing dengan calon lain. Tentunya lanjut Wirata, partainya harus membutuhkan waktu lebih cepat untuk melakukan penjajakan. Selain itu, jika masyarakat terus memberikan dukungan terhadap Pasek maka tidak menutup kemungkinan Pasek akan maju pada jalur independent.
"Kami masih punya waktu satu tahun untuk melakukan penjajakan. Jika ada partai yang mau mengusung alangkah bagusnya karena saat ini PKPI masih belum bisa mengusung calon gubernur. Namun jika masyarakat banyak yang datang memberikan dukungan juga tidak menutup kemungkinan Pasek kita ajukan melalui jalur independent. Kami tetap berusaha karena masih ada waktu hingga 2018 untuk menghimpun kekuatan," imbuhnya.
Pemilihan Pasek, tambahnya lagi, bukan sekedar mengusung namun masyarakat sudah mengetahui bagaimana karakter dan pengalaman politiknya sehingga pihaknya juga tidak ragu untuk membawa Pasek di Pilgub 2018.
"Setelah acara sarasehan ini kita langsung all out untuk persiapan dan penjajakan. Yang jelas kita akan segera menemui Pak Pasek untuk menyampaikan hal ini," tambahnya lagi.
Sementara itu, terkait penggalangan dukungan dari PKPI untuk dirinya, Gede Pasek Suardika mengucapkan terimakasih. Namun, dia mengaku hingga saat ini belum memiliki rencana untuk maju ke Pilgub 2018. "Namun kalau banyak dorongan dan dukungan ke arah sana, tentu saya tidak elok langsung menolaknya mentah-mentah. Saya harus bisa juga menjelaskan sikap saya apakah menolak untuk maju atau menerima harapan tersebut. Jadi posisinya mungkin lebih pas, saat ini saya masih pikirkan dulu mana yang terbaik bagi semuanya," kata mantan Ketua Komisi III DPR RI ini. cr63
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) galang dukungan untuk senator Bali I Gede Pasek Suardika (GPS) maju sebagai Calon Gubernur Bali di Pilgub 2018. Dukungan itu disampaikan oleh Ketua DPP PKPI Bali Ir I Wayan Wirata MM disela-sela sarasehan bertajuk ‘Memantapkan Wawasan Kebangsaan Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa’ di Hotel Inna Bali, Jalan Veteran Denpasar, Jumat (11/11).
Menurut Wirata, acara sarasehan ini dilaksanakan PKPI, salah satunya juga untuk menampung aspirasi masyarakat agar ada calon alternatif selain dari dua kubu yang kini sudah menyatakan dirinya maju ke Pilgub 2018 yakni I Wayan Koster (PDI Perjuangan) dan I Ketut Sudikerta (Golkar). Dari aspirasi itulah kata Wirata, muncul gagasan untuk mengusung Pasek Suardika karena sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat. Bahkan, kata dia, masyarakat terus berdatangan mengajukan aspirasi kepada PKPI supaya mendorong GPS (Gede Pasek Suardika) mau menjadi Cagub Bali pada Pilgub 2018.
"Ini ‘kan merupakan dorongan dari bawah untuk memajukan Pasek sebagai calon, selain dua kubu yang sudah memastikan diri untuk maju pada Pilgub 2018. Tanpa ada persetujuan dari yang di bawah juga kita tidak bisa berjalan, karena ini sudah dukungan dari bawah harus kami turuti dan satu-satunya yang disetujui adalah Pasek," ungkap Wirata.
Untuk itu, tambah Wirata, PKPI akan terus mencoba melakukan penjajakan kepada partai lain untuk ikut mendukung Pasek bersaing dengan calon lain. Tentunya lanjut Wirata, partainya harus membutuhkan waktu lebih cepat untuk melakukan penjajakan. Selain itu, jika masyarakat terus memberikan dukungan terhadap Pasek maka tidak menutup kemungkinan Pasek akan maju pada jalur independent.
"Kami masih punya waktu satu tahun untuk melakukan penjajakan. Jika ada partai yang mau mengusung alangkah bagusnya karena saat ini PKPI masih belum bisa mengusung calon gubernur. Namun jika masyarakat banyak yang datang memberikan dukungan juga tidak menutup kemungkinan Pasek kita ajukan melalui jalur independent. Kami tetap berusaha karena masih ada waktu hingga 2018 untuk menghimpun kekuatan," imbuhnya.
Pemilihan Pasek, tambahnya lagi, bukan sekedar mengusung namun masyarakat sudah mengetahui bagaimana karakter dan pengalaman politiknya sehingga pihaknya juga tidak ragu untuk membawa Pasek di Pilgub 2018.
"Setelah acara sarasehan ini kita langsung all out untuk persiapan dan penjajakan. Yang jelas kita akan segera menemui Pak Pasek untuk menyampaikan hal ini," tambahnya lagi.
Sementara itu, terkait penggalangan dukungan dari PKPI untuk dirinya, Gede Pasek Suardika mengucapkan terimakasih. Namun, dia mengaku hingga saat ini belum memiliki rencana untuk maju ke Pilgub 2018. "Namun kalau banyak dorongan dan dukungan ke arah sana, tentu saya tidak elok langsung menolaknya mentah-mentah. Saya harus bisa juga menjelaskan sikap saya apakah menolak untuk maju atau menerima harapan tersebut. Jadi posisinya mungkin lebih pas, saat ini saya masih pikirkan dulu mana yang terbaik bagi semuanya," kata mantan Ketua Komisi III DPR RI ini. cr63
1
Komentar