Program Keaksaraan Sasar 150 Warga Belajar
AMLAPURA, NusaBali
Program keaksaraan di Karangasem pada tahun 2021 menyasar 150 warga belajar. Sebelumnya tahun 2020, program keaksaraan nihil kegiatan karena tanpa biaya.
Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usai Dini dan Pendidikan Non Formal) Disdikpora Karangasem, I Nyoman Adil, mengungkapkan kegiatan keaksaraan diawali dengan merekrut tutor.
Nyoman Adil mengatakan, pada tahun 2020 program keaksaraan terhenti. Sedangkan tahun 2019, sebanyak 1.409 warga belajar dapat pendidikan dan telah menjalani pembelajaran sebanyak 36 kali pertemuan atau 114 jam. Mereka telah mengikuti ujian dan dinyatakan lulus. Sedangkan program di tahun 2021, sasarannya 150 warga belajar dengan anggaran Rp 173,58 juta. “Kami awali dengan merekrut tutor dari guru-guru SD dan pengawas SD setempat,” ungkap Nyoman Adil, Selasa (5/1).
Dijelaskan, kegiatan keaksaraan dilaksanakan di beberapa tempat di antaranya bale banjar, sekolah, hingga rumah penduduk dengan daya tampung 10-15 warga belajar. Satu kelompok belajar beranggotakan 10-15 peserta dibina satu tutor. Nyoman Adil mengungkapkan, program keaksaraan tahun 2021 belum dipetakan. Sementara program keaksaraan di tahun 2019 ada di empat kecamatan terbagi untuk kelompok usia 15-24 tahun, 25-44 tahun, dan 45-59 tahun. Sebarannya di Kecamatan Bebandem sebanyak 617 warga belajar, Kecamatan Abang 204 warga belajar, Kecamatan Selat 98 warga belajar, dan Kecamatan Rendang sebanyak 490 warga belajar.
Tamatan program keaksaraan bisa melanjutkan ke paket A langsung di kelas IV. Setamat paket A, bisa melanjutkan ke paket B setara SMP dan kejar paket C setara SMA. Tamat paket C bisa kuliah. Terakhir di tahun 2019 menuntaskan 1.409 warga belajar. Buta aksara di Karangasem di tahun 2018 sebanyak 14.498 jiwa, tersisa menjadi 13.089 jiwa. Jika nantinya tuntas melaksanakan program keaksaraan di tahun 2021 menyasar 150 warga belajar, maka nantinya tersisa 12.939 warga belajar. “Awalnya kami usulkan 1.500 warga belajar ikut program keaksaraan, ternyata disetujui anggarannya untuk 150 warga belajar,” ungkap Nyoman Adil.
Dia berharap tidak ada hambatan melaksanakan program keaksaraan tahun 2021 yang masih pandemi Covid-19, Sebelumnya di tahun 2017, program keaksaraan sempat terganggu karena adanya erupsi Gunung Agung. Program tidak bisa jalan karena warganya mengungsi. *k16
Komentar