Jelang PSBB, Pangdam Vidcon dengan Jajaran
Pangdam IX/Udayana menekankan personel yang berkantor di Kodam, Korem, dan Kodim agar meminimalkan jumlah personel di dalam ruangan.
DENPASAR, NusaBali
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak gelar video conference (vidcon) dengan jajarannya di wilayah Bali, NTB, dan NTT, menghadapi rencana pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bali.
“Untuk mencapai hasil yang baik dalam upaya ini memerlukan peran pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Bagi anggota TNI jangan jadikan ini untuk keluyuran. Lakukan kegiatan bermanfaat seperti bersih kompleks perumahan,” ujar Pangdam Mayjen Simanjuntak saat vidcon, Kamis (7/1).
Pangdam berharap agar daerah NTB dan NTT turut serta mengantisipasinya bersama. Dikatakannya, hasil rapat koordinasi, khusus di Provinsi Bali yang akan melaksanakan PSBB nantinya terealisasi 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen bekerja di kantor. Tidak hanya perkantoran tapi juga termasuk tempat-tempat hiburan dan fasilitas umum.
Pangdam berharap agar semuanya bisa bekerja bersama-sama dalam kondisi seperti ini untuk tetap menghindari kerumunan. Komunikasi dengan orang tetap dibatasi. Pekerjaan-pekerjaan yang sudah berjalan agar dilaksanakan dengan baik. Begitu pula terhadap satuan bawah. Apabila terdapat kendala ataupun ada hal-hal yang perlu didukung, agar disampaikan.
“Seperti kegiatan di kodim-kodim hingga adanya perbaikan di koramil-koramil, semuanya dilaporkan agar semua bisa berjalan dengan baik. Walaupun kita punya keterbatasan, namun saya berharap ini semua bisa berjalan dengan baik,” harap Pangdam Mayjen Simanjuntak.
Dengan adanya perkembangan Covid-19, Pangdam juga berharap agar semua bisa menjadi corong yang bisa menjelaskan kepada masyarakat sekitarnya. Jangan sampai menganggap remeh dan jangan juga menjadi takut dengan Covid-19. Seluruh jajaran dan anggota agar menjadi contoh untuk penerapan protokol kesehatan yang benar dan menjelaskannya secara detail.
Terkait dengan kebijakan tentang penerapan PSBB, Pangdam menekankan kepada seluruh personel yang berkantor di Kodam, Korem, dan Kodim agar disesuaikan dan diatur dengan baik.
“Minimalkan jumlah personelnya di dalam ruangan, semua ruangan agar jangan menggunakan AC, serta buka pintu dan jendelanya. Mengerti secara detail bukan berarti takut, tetapi hal itu merupakan wujud bahwa benar-benar dimengerti apa yang harus dilakukan untuk menghindari Covid-19,” tegas Pangdam Mayjen Simanjuntak. *pol
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak gelar video conference (vidcon) dengan jajarannya di wilayah Bali, NTB, dan NTT, menghadapi rencana pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bali.
“Untuk mencapai hasil yang baik dalam upaya ini memerlukan peran pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Bagi anggota TNI jangan jadikan ini untuk keluyuran. Lakukan kegiatan bermanfaat seperti bersih kompleks perumahan,” ujar Pangdam Mayjen Simanjuntak saat vidcon, Kamis (7/1).
Pangdam berharap agar daerah NTB dan NTT turut serta mengantisipasinya bersama. Dikatakannya, hasil rapat koordinasi, khusus di Provinsi Bali yang akan melaksanakan PSBB nantinya terealisasi 75 persen work from home (WFH) dan 25 persen bekerja di kantor. Tidak hanya perkantoran tapi juga termasuk tempat-tempat hiburan dan fasilitas umum.
Pangdam berharap agar semuanya bisa bekerja bersama-sama dalam kondisi seperti ini untuk tetap menghindari kerumunan. Komunikasi dengan orang tetap dibatasi. Pekerjaan-pekerjaan yang sudah berjalan agar dilaksanakan dengan baik. Begitu pula terhadap satuan bawah. Apabila terdapat kendala ataupun ada hal-hal yang perlu didukung, agar disampaikan.
“Seperti kegiatan di kodim-kodim hingga adanya perbaikan di koramil-koramil, semuanya dilaporkan agar semua bisa berjalan dengan baik. Walaupun kita punya keterbatasan, namun saya berharap ini semua bisa berjalan dengan baik,” harap Pangdam Mayjen Simanjuntak.
Dengan adanya perkembangan Covid-19, Pangdam juga berharap agar semua bisa menjadi corong yang bisa menjelaskan kepada masyarakat sekitarnya. Jangan sampai menganggap remeh dan jangan juga menjadi takut dengan Covid-19. Seluruh jajaran dan anggota agar menjadi contoh untuk penerapan protokol kesehatan yang benar dan menjelaskannya secara detail.
Terkait dengan kebijakan tentang penerapan PSBB, Pangdam menekankan kepada seluruh personel yang berkantor di Kodam, Korem, dan Kodim agar disesuaikan dan diatur dengan baik.
“Minimalkan jumlah personelnya di dalam ruangan, semua ruangan agar jangan menggunakan AC, serta buka pintu dan jendelanya. Mengerti secara detail bukan berarti takut, tetapi hal itu merupakan wujud bahwa benar-benar dimengerti apa yang harus dilakukan untuk menghindari Covid-19,” tegas Pangdam Mayjen Simanjuntak. *pol
Komentar