RS Wangaya Simulasi Vaksinasi Covid-19
Saat Vaksinasi Satu Sesi Dibatasi 15 Orang
Simulasi merupakan hal penting untuk dilaksanakan mengingat pelaksanaan vaksinasi wajib menerapkan standar protokol kesehatan.
DENPASAR, NusaBali
RSUD Wangaya Kota Denpasar menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 (Virus Corona) di RSUD Wangaya, Jalan Kartini, Denpasar, Jumat (8/1). Simulasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan saat vaksinasi yang sebenarnya dilakukan. Vaksinasi rencananya akan digelar serentak 13-14 Januari 2020 mendatang.
Plt Dirut RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr Dewa Alit Parwita menjelaskan simulasi merupakan hal penting untuk dilaksanakan mengingat pelaksanaan vaksinasi wajib menerapkan standar protokol kesehatan. Menurut Parwita, simulasi tersebut digelar agar petugas mengetahui teknis dan alur vaksinasi yang akan dilakukan. Hal ini juga sebagai upaya untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau vaksinator saat bertugas. “Simulasi ini juga untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau petugas yang hendak melaksanakan vaksinasi,” jelasnya
Dewa Alit menjelaskan bahwa akan terdapat empat meja saat pelaksanaan vaksinasi nanti. Di mana, pada meja pertama masyarakat akan diminta menunjukan KTP sebagai bentuk registrasi awal. Selanjutnya di meja dua dilaksanakan screening.
“Screening dilakukan untuk mengetahui kondisi calon penerima vaksin, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya tidak boleh ada penyakit komorbid yang kronis, seperti diabates militus yang kronis, hipertensi, asma dan ibu hamil itu tidak boleh divaksin,” jelasnya. Selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi di meja tiga. Sebelum penyuntikan vaksin, pasien akan dijelaskan secara rinci tentang vaksin. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman agar calon penerima vaksin tidak tegang.
“Setelah itu baru dilakukan penyuntikan di lengan kiri. Selanjutnya di meja empat untuk evaluasi dan edukasi, dan pasien dipersilakan untuk menunggu 30 menit sebagai pengawasan atas reaksi pasca vaksinasi. Jadi kita antisipasi dan segala jenis vaksin memang ada kemungkinan demikian,” ungkap Dewa Alit.
Dewa Alit menyampaikan bahwa satu sesi pelaksanaan vaksinasi dibatasi 15 orang. Sehingga dalam sehari mampu dilaksanakan sebanyak 2 sesi. Dan untuk peserta akan mendapatkan SMS terkait pelaksanaan vaksinasi baik waktu dan tempat. “Jadi pada prinsipnya tenaga vaksinasi sudah siap dan terkait pelaksanaannya agar masyarakat yang mendapatkan SMS dapat hadir sesuai jadwal yang ditetapkan dengan melengkapi diri dengan identitas diri seperti KTP Elektronik,” jelasnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, tercatat sebanyak 14.152 tenaga kesehatan (nakes) akan menjadi penerima vaksinasi Covid-19. Namun yang pertama dilakukan vaksinasi sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima tahap pertama sebanyak 9.383 vaksin.
Seluruh calon penerima vaksin tersebut sampai saat ini sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan vaksin. "Yang lebih dulu divaksin ini tenaga medis, setelah itu vaksinasi akan berlanjut ke Satgas selanjutnya pejabat daerah Kota Denpasar, untuk yang terakhir vaksinasi baru akan dilakukan ke masyarakat umum," jelasnya.
Begitu juga hasil screening saat vaksinasi juga menentukan layak atau tidaknya seseorang untuk menerima vaksinasi. Untuk mendukung suksesnya pelaksanaanya kegiatan tersebut Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan telah menyiagakan 11 Puskesmas beserta petugas vaksinasi yang tersebar di empat kecamatan, serta RSUD Wangaya dan RSUP Sanglah. *mis
RSUD Wangaya Kota Denpasar menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 (Virus Corona) di RSUD Wangaya, Jalan Kartini, Denpasar, Jumat (8/1). Simulasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan saat vaksinasi yang sebenarnya dilakukan. Vaksinasi rencananya akan digelar serentak 13-14 Januari 2020 mendatang.
Plt Dirut RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr Dewa Alit Parwita menjelaskan simulasi merupakan hal penting untuk dilaksanakan mengingat pelaksanaan vaksinasi wajib menerapkan standar protokol kesehatan. Menurut Parwita, simulasi tersebut digelar agar petugas mengetahui teknis dan alur vaksinasi yang akan dilakukan. Hal ini juga sebagai upaya untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau vaksinator saat bertugas. “Simulasi ini juga untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau petugas yang hendak melaksanakan vaksinasi,” jelasnya
Dewa Alit menjelaskan bahwa akan terdapat empat meja saat pelaksanaan vaksinasi nanti. Di mana, pada meja pertama masyarakat akan diminta menunjukan KTP sebagai bentuk registrasi awal. Selanjutnya di meja dua dilaksanakan screening.
“Screening dilakukan untuk mengetahui kondisi calon penerima vaksin, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya tidak boleh ada penyakit komorbid yang kronis, seperti diabates militus yang kronis, hipertensi, asma dan ibu hamil itu tidak boleh divaksin,” jelasnya. Selanjutnya akan dilaksanakan vaksinasi di meja tiga. Sebelum penyuntikan vaksin, pasien akan dijelaskan secara rinci tentang vaksin. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman agar calon penerima vaksin tidak tegang.
“Setelah itu baru dilakukan penyuntikan di lengan kiri. Selanjutnya di meja empat untuk evaluasi dan edukasi, dan pasien dipersilakan untuk menunggu 30 menit sebagai pengawasan atas reaksi pasca vaksinasi. Jadi kita antisipasi dan segala jenis vaksin memang ada kemungkinan demikian,” ungkap Dewa Alit.
Dewa Alit menyampaikan bahwa satu sesi pelaksanaan vaksinasi dibatasi 15 orang. Sehingga dalam sehari mampu dilaksanakan sebanyak 2 sesi. Dan untuk peserta akan mendapatkan SMS terkait pelaksanaan vaksinasi baik waktu dan tempat. “Jadi pada prinsipnya tenaga vaksinasi sudah siap dan terkait pelaksanaannya agar masyarakat yang mendapatkan SMS dapat hadir sesuai jadwal yang ditetapkan dengan melengkapi diri dengan identitas diri seperti KTP Elektronik,” jelasnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, tercatat sebanyak 14.152 tenaga kesehatan (nakes) akan menjadi penerima vaksinasi Covid-19. Namun yang pertama dilakukan vaksinasi sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima tahap pertama sebanyak 9.383 vaksin.
Seluruh calon penerima vaksin tersebut sampai saat ini sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan vaksin. "Yang lebih dulu divaksin ini tenaga medis, setelah itu vaksinasi akan berlanjut ke Satgas selanjutnya pejabat daerah Kota Denpasar, untuk yang terakhir vaksinasi baru akan dilakukan ke masyarakat umum," jelasnya.
Begitu juga hasil screening saat vaksinasi juga menentukan layak atau tidaknya seseorang untuk menerima vaksinasi. Untuk mendukung suksesnya pelaksanaanya kegiatan tersebut Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan telah menyiagakan 11 Puskesmas beserta petugas vaksinasi yang tersebar di empat kecamatan, serta RSUD Wangaya dan RSUP Sanglah. *mis
Komentar