Evakuasi Pohon Tumbang, BPBD Pinjam Ekskavator
AMLAPURA, NusaBali
Akses menuju Objek Wisata Tirtagangga di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem tertutup pohon tumbang, Jumat (8/1).
BPBD Karangasem minta bantuan ke Balai Jalan Nasional 2 Kementerian PUPR di Bali untuk turunkan alat berat. Ekskavator digunakan untuk menggeser pohon belalu sepanjang 20 meter dengan diameter 45 cm, Sabtu (9/1) pagi. Setelah pohon belalu berhasil digeser, akses jalan Amlapura-Singaraja kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, mengaku tidak bisa memindahkan pohon belalu yang tumbang walaupun telah dipotong-potong menggunakan chainsaw. Pemotongan kayu cukup lama, sekitar 4 jam. Saat memotong kayu, anggota Polsek Abang mengatur lalu lintas agar tidak krodit. Anggota Koramil Abang dan masyarakat setempat turut membantu pembersihan di lapangan. “Ekskavator kami gunakan untuk menggeser batang pohon yang telah dipotong-potong,” ungkap Ida Ketut Arimbawa.
Perbekel Desa Ababi, I Wayan Siki, mengapresiasi kerja keras petugas TRC BPBD Karangasem menangani pohon tumbang yang begitu besar dan panjang. “Kami juga bersyukur, saat kejadian tidak ada pengendara yang jadi korban,” kata Wayan Siki. Dikatakan, jalur itu rawan pohon tumbang dan tanah longsor saat musim hujan. Struktur tanah labil, berair, dan tidak banyak ada pohon tumbuh sebagai penyangganya. *k16
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, mengaku tidak bisa memindahkan pohon belalu yang tumbang walaupun telah dipotong-potong menggunakan chainsaw. Pemotongan kayu cukup lama, sekitar 4 jam. Saat memotong kayu, anggota Polsek Abang mengatur lalu lintas agar tidak krodit. Anggota Koramil Abang dan masyarakat setempat turut membantu pembersihan di lapangan. “Ekskavator kami gunakan untuk menggeser batang pohon yang telah dipotong-potong,” ungkap Ida Ketut Arimbawa.
Perbekel Desa Ababi, I Wayan Siki, mengapresiasi kerja keras petugas TRC BPBD Karangasem menangani pohon tumbang yang begitu besar dan panjang. “Kami juga bersyukur, saat kejadian tidak ada pengendara yang jadi korban,” kata Wayan Siki. Dikatakan, jalur itu rawan pohon tumbang dan tanah longsor saat musim hujan. Struktur tanah labil, berair, dan tidak banyak ada pohon tumbuh sebagai penyangganya. *k16
Komentar