Siswa SMAN 1 Amlapura Jadi Juara Juggling Nasional
Liga Sepakbola Siswa Dihentikan Corona, Kemenpora Gelar Lomba Juggling
Sebagai juara juggling nasional, I Nyoman Raya Abiguna Yoga hanya dapat hadiah satu kaos sepakbola seragam tim nasional lengkap dengan tandatangan pemain tim nasional, pulsa Rp 50.000, dan masker
AMLAPURA, NusaBali
Siswa SMAN 1 Amlapura, Karangasem, I Nyoman Raya Abiguna Yoga, 15, tampil sebagai juara Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakan virtual Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Lomba sudah digelar di Singaraja, 5-6 Desember 2020 lalu, namun pemenangkan baru diumumkan pihak Kemenpora, 4 Januari 2021.
Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 itu disinkronkan dengan Youth Fun Training Road Show pada 36 kabupaten di 6 provinsi se-Indonesia. Event ini khusus melombakan teknik sepakbola dalam hal penguasaan bola, dengan cara mempertahankan bola agar tidak menyentuh tanah (lapangan), sehingga selalu dimainkan di atas.
Dari lomba tersebut, Nyoman Araya Abiguna Yoga yang tergabung di Sekolah Sepakbola (SSB) Amlapura United dari Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem tampil sebagai jawara. Predikat jawara itu disandang setelah Abiguna Yoga mendapat like terbanyak.
Menurut pelatih SSB Amlapura United, I Made Oka Saputra, Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 yang mengantarkan Abiguna Yoga sebagai jawara ini adalah untuk Kelompok Umur (KU) 12-16 Tahun. Lomba ini diikuti 30 anak, di dalam ruangan dengan berpakaian lengkap sepatu dan kaos sepakbola, serta mengenakan masker. Sedangkan 280 peserta lainnya, bertugas merekam dalam bentuk video. Kemudian, hasil rekaman itu diupload di instagram dengan hashtag #MAINBOLAYUK.
“Setiap peserta memainkan bola sekitar 10 menit. Penilaian dilakukan langsung tim dari Kemenpora. Yang mendapatkan like terbanyak, dinyatakan sebagai pemenang. Syukurlah, pemenangnya Nyoman Raya Abiguna Yoga, anak asuh kami di SSB Amlapura Unided,” papar Oka Saputra kepada NusaBali di Amlapura, Rabu (6/1) lalu.
Sebagai juara nasional, Abiguna Yoga hanya mendapatkan hadiah satu kaos sepakbola seragam tim nasional PSSI, lengkap dengan tandatangan pemain tim nasional, serta pulsa Rp 50.000 dan masker. Oka Saputra menyebutkan, Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 diselenggarakan Kemenpora sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 03 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional dan Sosialisasi Sepakbola.
Menurut Oka Saputra, lomba ini dilaksanakanr mengingat sekarang masih pandemi Co-vid-19. Ini sebagai penganti Liga Sepakbola Siswa (Galasiswa) di setiap kabupaten sebagaimana digelar tahun 2019 lalu, yang tujuannya untuk menjaring bakat-bakat pemain sepakbola dari kalangan anak-anak remaja. “Kali ini, tidak memungkinkan digelar Galasiswa,” katanya.
"Kami merasa bangga, dari Karangasem ada bibit pemain sepakbola berbakat. Salah satu ciri pemain berbakat adalah bisa bermain juggling dengan baik dan benar. Itu cara penguasaan teknik sepakbola di lapangan," lanjut Oka Saputra.
Juggling itu, kata Oka Saputra, merupakan teknik mempertahankan bola untuk tetap di atas dan sama sekali tidak menyentuh tanah. Jika teknik itu mampu dikuasai dengan baik, akan mudah bermain di lapangan dalam hal mengolah bola dan mengecoh lawan.
Sementara, Nyoman Araya Abiguna Yoga mengaku tidak menyangka dinobatkan menjadi yang terbaik dalam lomba juggling ini. "Selama ini, saya hanya rutin berlatih di Lapangan Yowana Wijaya Amlapura dan mengikuti arahan pelatih. Salah satunya, mesti bisa juggling, ternyata dalam lomba menjadi yang terbaik, ini motivasi bagi saya ke depan agar lebih berprestasi," tutur siswa Kelas X MIPA 2 SMAN 1 Amlapura ini.
Nyoman Raya Abiguna Yoga adalah siswa kelahiran Amlapura, 5 September 2005, asal Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Dia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan I Wayan Putu Susila SS dan Ni Ketut Seriyani. Setahun lalu, Abiguna Yoga sempat sukses meraih juara III Galasiswa Tingkat SMP Se-Provinsi Bali 2019. *k16
Siswa SMAN 1 Amlapura, Karangasem, I Nyoman Raya Abiguna Yoga, 15, tampil sebagai juara Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakan virtual Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Lomba sudah digelar di Singaraja, 5-6 Desember 2020 lalu, namun pemenangkan baru diumumkan pihak Kemenpora, 4 Januari 2021.
Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 itu disinkronkan dengan Youth Fun Training Road Show pada 36 kabupaten di 6 provinsi se-Indonesia. Event ini khusus melombakan teknik sepakbola dalam hal penguasaan bola, dengan cara mempertahankan bola agar tidak menyentuh tanah (lapangan), sehingga selalu dimainkan di atas.
Dari lomba tersebut, Nyoman Araya Abiguna Yoga yang tergabung di Sekolah Sepakbola (SSB) Amlapura United dari Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem tampil sebagai jawara. Predikat jawara itu disandang setelah Abiguna Yoga mendapat like terbanyak.
Menurut pelatih SSB Amlapura United, I Made Oka Saputra, Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 yang mengantarkan Abiguna Yoga sebagai jawara ini adalah untuk Kelompok Umur (KU) 12-16 Tahun. Lomba ini diikuti 30 anak, di dalam ruangan dengan berpakaian lengkap sepatu dan kaos sepakbola, serta mengenakan masker. Sedangkan 280 peserta lainnya, bertugas merekam dalam bentuk video. Kemudian, hasil rekaman itu diupload di instagram dengan hashtag #MAINBOLAYUK.
“Setiap peserta memainkan bola sekitar 10 menit. Penilaian dilakukan langsung tim dari Kemenpora. Yang mendapatkan like terbanyak, dinyatakan sebagai pemenang. Syukurlah, pemenangnya Nyoman Raya Abiguna Yoga, anak asuh kami di SSB Amlapura Unided,” papar Oka Saputra kepada NusaBali di Amlapura, Rabu (6/1) lalu.
Sebagai juara nasional, Abiguna Yoga hanya mendapatkan hadiah satu kaos sepakbola seragam tim nasional PSSI, lengkap dengan tandatangan pemain tim nasional, serta pulsa Rp 50.000 dan masker. Oka Saputra menyebutkan, Lomba Juggling Tingkat Nasional 2020 diselenggarakan Kemenpora sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 03 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional dan Sosialisasi Sepakbola.
Menurut Oka Saputra, lomba ini dilaksanakanr mengingat sekarang masih pandemi Co-vid-19. Ini sebagai penganti Liga Sepakbola Siswa (Galasiswa) di setiap kabupaten sebagaimana digelar tahun 2019 lalu, yang tujuannya untuk menjaring bakat-bakat pemain sepakbola dari kalangan anak-anak remaja. “Kali ini, tidak memungkinkan digelar Galasiswa,” katanya.
"Kami merasa bangga, dari Karangasem ada bibit pemain sepakbola berbakat. Salah satu ciri pemain berbakat adalah bisa bermain juggling dengan baik dan benar. Itu cara penguasaan teknik sepakbola di lapangan," lanjut Oka Saputra.
Juggling itu, kata Oka Saputra, merupakan teknik mempertahankan bola untuk tetap di atas dan sama sekali tidak menyentuh tanah. Jika teknik itu mampu dikuasai dengan baik, akan mudah bermain di lapangan dalam hal mengolah bola dan mengecoh lawan.
Sementara, Nyoman Araya Abiguna Yoga mengaku tidak menyangka dinobatkan menjadi yang terbaik dalam lomba juggling ini. "Selama ini, saya hanya rutin berlatih di Lapangan Yowana Wijaya Amlapura dan mengikuti arahan pelatih. Salah satunya, mesti bisa juggling, ternyata dalam lomba menjadi yang terbaik, ini motivasi bagi saya ke depan agar lebih berprestasi," tutur siswa Kelas X MIPA 2 SMAN 1 Amlapura ini.
Nyoman Raya Abiguna Yoga adalah siswa kelahiran Amlapura, 5 September 2005, asal Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Dia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan I Wayan Putu Susila SS dan Ni Ketut Seriyani. Setahun lalu, Abiguna Yoga sempat sukses meraih juara III Galasiswa Tingkat SMP Se-Provinsi Bali 2019. *k16
Komentar