Bali Usul 14 Program Revitalisasi Pariwisata
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pariwisata Bali didukung stakeholder kepariwisataan, jajaki 14 Program Revitalisasi Pariwisata Bali Tahun 2021.
Program revitalisasi tersebut akan digulirkan dalam rangka pemulihan pariwisata Bali yang terpuruk karena pandemi Covid-19 selama 10 bulan terakhir.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa, dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis (14/1), mengatakan 14 Program Revitalisasi Pariwisata tersebut meliputi pertama, implementasi protokol CHSE berupa kunjungan warga dan undangan ke berbagai destinasi wisata di Bali. Kedua, gathering kepariwisataan terkait implementasi dan Monev CHSE di tiap kecamatan.
Ketiga, fasilitasi dan dukungan kegiatan MICE serta event tematik seni, budaya, ekonomi kreatif, dan olahraga. Keempat, kampanye paket pariwisata ‘We Love Bali Super Deal’. Kelima, pemberian subsidi voucher diskon pembelian produk wisata. Keenam, mengundang Biro Perjalanan Wisata Penyelenggara MICE/Event dan korporasi dalam dan luar negeri, untuk melakukan Familiarization Trip ke Bali.
Ketujuh, menyelenggarakan sertifikasi/verifikasi protokol CHSE (tatanan kehidupan era baru) bagi usaha pariwisata, seperti akomodasi dan restoran. Kedelapan, peningkatan SDM pariwisata Bali ke delapan. Kesembilan, penyelenggaraan lomba video dan foto, sebagai bentuk kampanye secara halus atau soft campaign. Kesepuluh, melaksanakan Monev penerapan protokol CHSE.
Kesebelas, pengadaan sarana pendukung seperti toilet dan perlengkapan keselamatan. Keduabelas, program Padat Karya dan Bakti Sosial. Ketigabelas, menyelenggarakan rapat koordinasi daerah (Rakorda) dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Keempatbelas, meningkatkan promosi pariwisata Bali ke mancanegara bekerja sama dengan KBRI, VITO, dan lembaga promosi lainnya.
Menurut Putu Astawa, usulan 14 Program Revitalisasi Pariwisata Bali tersebut akan dimatangkan lebih lanjut bersama Tim Pemulihan Pariwisata Bali. “Jika sudah dianggap pas, akan dilaporkan kepada Gubernur Bali untuk diusulkan ke pemerintah pusat,” jelas Astawa.
Astawa yakin usulan 14 Program Revitalisasi Pariwisata Bali tersebut akan mendapat atensi dari pusat, mengingat kondisi pariwisata Bali yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Apalagi, gara-gara terpuruknya pariwisata, ekonomi Bali mengalami kontraksi sampai minus 12,28 persen pada Triwulan III 2020.
Sementara itu, salah seorang anggota Tim Ahli Pembangunan Gubernur Bali, I Ketut Jaman, berharap pemerintah pusat bantu penganggaran program pemulihan pariwisata Bali ini. “Kita berharap dari pusat, karena kondisi keuangan di daerah kan belum memungkinkan,” ujar Ketut Jaman secara terpisah, Kamis kemarin.
Menurut Jaman, program ‘We Love Bali Super Deal’ sebelumnya sudah sempat dilaporkan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparkeraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat pertemuan dengan pelaku pariwisata di Bali, 26 Desember 2020 lalu. “Saat pertemuan dengan pelaku pariwisata, itu, Sandiaga Uno berharap program ‘We Love Bali’ berlanjut karena sudah dirasakan dampaknya oleh pelaku pariwisata,” kenang Jaman.
Di sisi lain, salah seorang pelaku pariwisata, Wisnu Arimbawa, menyatakan mengapreasi usulan 14 Program Revitaliasi Pariwisata Bali untuk pemulihan pariwisata, terutama‘We Love Bali’. “Karena sudah dirasakan ada dampaknya untuk pariwisata Bali,” jelas Wisnu Arimbawa, yang sebelumnya jadi Koordinator BPW pada Program ‘We Love Bali’ Tahun 2020. Menurut Wisnu, program ‘We Love Bali’ yang dirancang dalkam 250 trip ditarget mampu meraih 10.000 pengunjung. *k17
Komentar