Aliansi Tolak Pariwisata Syariah
Sekitar 25 remaja putra dan putri berbusana adat Bali madya menggelar aksi damai di sisi utara Balai Budaya Gianyar, Selasa (24/11) sekitar pukul 13.00 – 14.30 Wita.
GIANYAR, NusaBali
Mereka menyebut diri Aliansi Hindu Muda Indonesia, intinya menolak pengembangan pariwisata yang berbasiskan syariah di Bali.
Selain membentangkan dua spanduk, mereka tampak secara bergiliran berorasi dengan membaca lima item sikap dalam lembar kertas. Selain menyatakan menolak pengembangan pariwisata syariah itu, aliansi ini menyatakan Bali merupakan wisata dunia yang berbasiskan budaya dan nilai lokal, bukan wisata agama. Hapuskan sistem ekonomi syariah dari bumi Pancasila, pertahankan desa adat dan budaya Bali, Bali tidak perlu destinasi syariah. Keindahan alam dan kebudayaan Bali adalah taksu pariwisata Bali.
Pengawas lapangan aliansi tersebut, Dewa Ketut Yadnya mengaku, kegiatan ini dilakukan sesuai izin yang dimohon kepada apatat terkait. ‘’Besok (Rabu ini, Red) kegiatan seperti ini akan dilanjutkan di Jembrana, Tabanan, Karangasem, Klungkung dan wilayah lainnya,’’ ujar laki-laki asal Desa Manukaya, Kecamatan, Tampaksing, Gianyar ini.
Dewa Yadnya mengklaim, anggota aliansi ini dari beberapa daerah di Bali, bukan anak muda yang hanya didatangkan dari Denpasar, khususnya mahasiswa Universitas Mahendradatta, Denpasar. ‘’Di kelompok ini juga terdapat anak-anak pelajar SMA,’’ ujarnya.
1
Komentar