Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Keluarga Pramugari
Korban Musibah Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air
DENPASAR, NusaBali
Keluarga Mia Tresetyani Wadu, 22, pramugari yang menjadi salah satu korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, menerima santunan dari PT Jasa Raharja, Jumat (15/1).
Penyerahan santunan dilakukan, Jumat pagi pukul 09.30 Wita oleh Kepala Cabang (Kacab) Jasa Raharja Bali, Dwi Sasono di rumah duka di Jalan Tirta Gangga, Gang Tirta Gangga Nomor 4, Banjar Sasih, Desa Panjer, Denpasar Selatan. Besarnya santunan Rp 50 juta, diterima diterima ahli waris korban Zet Wadu (ayah) dan Ni Luh Sudani (ibu) lewat transfer rekening.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Cabang Jasa Raharja Bali, Dwi Sasono menyatakan atas nama Dewan Komisaris, Direksi dan keluarga besar PT Jasa Raharja menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Penyerahan santunan tersebut menyusul hasil indentifikasi oleh Tim DVI Polri, di mana salah satu korban terindentifikasi Mia Tresetyani salah satu korban dari musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Setiap korban meninggal dunia memperoleh santunan sebagai Perlindungan Dasar Pemerintah sebesar Rp 50 juta. Hal itu sesuai Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No 15/2017, dalam hal ini penyelesaian Jasa Raharja kurang lebih 24 jam sejak pengumuman dari DVI Polri.
Sementara Yudi Irawan, sebagai kakak sepupu dari Mia ditemui di rumah duka, Jumat kemarinmengatakan keluarga besar sepakat untuk tidak ke Jakarta menjemput jenazah Mia. Salah satu alasannya saat ini masih pandemi Covid-19.
Keluarga besarpun sepakat untuk menjemput jenazah Mia hanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung jika sudah diperbolehkan dibawa pulang ke Bali. "Keluarga sudah mengambil satu kata sepakat bahwa kita akan menjemput Mia di Bandara Ngurah Rai saja," tuturnya.
Kini keluarga menunggu kepastian kapan jenazah dipulangkan. Keluarga sudah mendapat kepastian identifikasi dari jenazah Mia, Kamis (14/1) pukul 18.00 Wita. "Kami dapat kabar dari teman korban di Sriwijaya Air bahwa jenazah Mia sudah teridentifikasi," ungkap Yudi didampingi beberapa anggota keluarga di rumah duka, kemarin pagi.
Nah untuk selanjutnya keluarga menunggu kepastian dari pemerintah tentang operasi pencarian. Keluarga masih berharap agar anggota tubuh dari Mia bisa lebih banyak lagi ditemukan. "Keluarga sudah siap menguburkan Mia di Pekuburan Kristen di Mumbul," ungkap Yudi Irawan.
Mia merupakan anak kedua dari pasangan Zet Wadu, 59, (asal Sabu, NTT) dan Ni Luh Sudarni, 61, (asal Buleleng). Menjadi pramugari di Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air dilakoni Mia Tresetyani Wadu sejak tahun 2017 lalu tepat setahun setelah tamat dari SMA Negeri 6 Denpasar tahun 2016. Mia menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1) sore. *pol, k17
Komentar