Pekerja Pasar Seni Sukawati Tewas, Keluarga Korban Sudah Mengikhlaskan
GIANYAR, NusaBali
Kabar duka mencuat di tengah-tengah pembangunan Pasar Seni Sukawati di Banjar Dlod Tangluk, Desa/Kecamatan Sukawati.
Seorang pekerja bernama Saripudin jatuh terpeleset dari lantai dua pasar yang dijadikan ikon pariwisata Pulau Dewata tersebut. Kejadian pada Jumat (8/1/2021) pukul 13.15 Wita itu diungkap oleh Qomarudin. Pimpinan Proyek Pasar Seni Sukawati itu menceritakan jika saat kejadian, memang semua pekerja sedang beristirahat. Di sela istirahat, korban dimintai tolong menghidupkan keran hidran. “Saat itu, memang sedang tidak ada pekerjaan. Korban sedang tidak bekerja karena sedang istirahat. Korban saat itu dimintai tolong sama sesama pekerja untuk menghidupkan keran di atas,” kata Qomarudin, Sabtu (16/1/2021).
Namun naas, saat hendak kembali turun, diduga pegangan tangan korban terpeleset, dan mengakibatkan korban terjatuh di bangunan Blok A. "Itu bukan tugas kerja. Kronologisnya diminta tolong hidupkan keran. Merasa sebagai orang MEP (Mekanik, Elektronik dan Plumbing, Red), dia hidupkan. Pas balik jatuh," ujar Qomarudin.
Korban langsung dibantu rekan-rekannya sesama pekerja dan dilarikan menggunakan pickup ke RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati. Terkait meninggalnya salah satu pekerjanya, pihak kontraktor menyatakan bertanggung jawab penuh. Tak hanya menanggung seluruh proses pemulangan jenazah sampai pemakaman di Blora Jawa Tengah, pihak kontraktor juga sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak keluarga korban. "Ini murni musibah, apalagi saat ini pengerjaan konstruksi sudah selesai. Bahkan sudah serah terima per tanggal 28 Desember lalu," beber Qomarudin.
Qomarudin juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut. Dikatakan PT Putra Jaya Andalan sudah memberikan santunan kepada keluarga korban yang juga terdaftar dalam BPJS Tenaga Kerja.
Sementara itu pihak keluarga Saripudin di Jawa juga sudah menyatakan mengikhlaskan berpulangnya pekerja asal Blora tersebut. “Kami selaku pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas atas musibah yang menimpa Saripudin dan tidak akan mempermasalahkan lebih lanjut,” begitu bunyi surat yang ditandatangani pada Sabtu (16/1/2021).
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Nurhayati (ibu kandung Saripudin), SIti Aidah (kakak kandung Sarifudin) dan Minarsih (istri Saripudin), menyatakan bahwa dengan dibuatnya surat pernyataan ini diharapkan segala urusan yang sedang dalam proses bisa cepat selesai. “Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.” *mao
Namun naas, saat hendak kembali turun, diduga pegangan tangan korban terpeleset, dan mengakibatkan korban terjatuh di bangunan Blok A. "Itu bukan tugas kerja. Kronologisnya diminta tolong hidupkan keran. Merasa sebagai orang MEP (Mekanik, Elektronik dan Plumbing, Red), dia hidupkan. Pas balik jatuh," ujar Qomarudin.
Korban langsung dibantu rekan-rekannya sesama pekerja dan dilarikan menggunakan pickup ke RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati. Terkait meninggalnya salah satu pekerjanya, pihak kontraktor menyatakan bertanggung jawab penuh. Tak hanya menanggung seluruh proses pemulangan jenazah sampai pemakaman di Blora Jawa Tengah, pihak kontraktor juga sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak keluarga korban. "Ini murni musibah, apalagi saat ini pengerjaan konstruksi sudah selesai. Bahkan sudah serah terima per tanggal 28 Desember lalu," beber Qomarudin.
Qomarudin juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut. Dikatakan PT Putra Jaya Andalan sudah memberikan santunan kepada keluarga korban yang juga terdaftar dalam BPJS Tenaga Kerja.
Sementara itu pihak keluarga Saripudin di Jawa juga sudah menyatakan mengikhlaskan berpulangnya pekerja asal Blora tersebut. “Kami selaku pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas atas musibah yang menimpa Saripudin dan tidak akan mempermasalahkan lebih lanjut,” begitu bunyi surat yang ditandatangani pada Sabtu (16/1/2021).
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Nurhayati (ibu kandung Saripudin), SIti Aidah (kakak kandung Sarifudin) dan Minarsih (istri Saripudin), menyatakan bahwa dengan dibuatnya surat pernyataan ini diharapkan segala urusan yang sedang dalam proses bisa cepat selesai. “Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.” *mao
Komentar