Meninggal karena Sakit, Jenazah MC Riri Djalil Dimakamkan di TPU Kampung Jawa
DENPASAR, NusaBali
Jenazah dari pembawa acara atau master of ceremony (MC), Riri Djalil, 44, yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Dewi Sri I Nomor 17 B, Banjar Legian Kaja, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung oleh pihak keluarga dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Wanasari, Jalan Maruti (Kampung Jawa), Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara pada Senin (18/1/2021) siang.
Korban yang memiliki nama asli Liza Marieska itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya pada Minggu (17/1) pukul 18.30 Wita. Kabar itu pun sempat membuat heboh media sosial karena dalam beberapa waktu terakhir ada kasus pembunuhan yang menimpa dua perempuan di Denpasar, yakni, teller Bank Mandiri di akhir tahun lalu dan kasus pembunuhan di homestay pada Sabtu (16/1/2021).
Sontak ditemukannya Riri Djalil sempat mengundang berbagai spekulasi. Menyikapi spekulasi-spekulasi tersebut adik kandung Riri Djalil bernama Dani Juliansyah alias Agam Djalil menegaskan kakaknya meninggal dunia secara normal. Bukan karena bunuh diri, bukan karena dibunuh, dan juga bukan karena Covid-19 yang saat ini tengah mewabah.
"Kakak saya meninggal secara normal. Tidak karena bunuh diri atau dibunuh. Juga tidak karena Covid-19. Semua natural. Alasan utamanya dia tidak bisa bangun adalah karena komplikasi obat akibat vertigo. Dia minum obat, tapi penyakit vertigo membuat dia tidak bisa bangun," tegas Agam Djalil ditemui di lokasi kejadian pada Senin (18/1/2021) pagi.
Kapastian itu setelah pihak keluarga berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polsek Kuta dan pihak RSUP Sanglah Denpasar yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Agam Djalil mengatakan jenazah kakak kandungnya itu rencananya dimakamkan Senin siang di Pekuburan Umum Kampung Jawa sebelum salat Ashar.
Selama di Bali, Riri Djalil diketahui tinggal seorang diri di kos milik Made Ruda. Rencananya bulan Januari ini korban akan dipulangkan ke Jakarta karena diketahui sakit. "Beliau tinggal di Bali sejak 1998. Dia single fighter. Selama di Bali banyak melakoni pekerjaan termasuk menjadi penyiar radio Hard Rock. Beliau seorang pekerja dan wanita karier. Sekali lagi kakak saya meninggal dunia natural," tandas Agam Djalil.
Dikonfirmasi terpisah Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Made Putra Yudistira mengatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Di kamar korban ditemukan obat-obatan yang diduga dikonsumsi korban untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
"Keterangan para saksi di kos tempat korban meninggal dunia bahwa sebelumnya korban sering ngeluh sakit. Pernah minta obat sakit kepala migren atau vertigo kepada tetangga kamarnya. Jenazah setelah dilakukan pemeriksaan langsung dievakuasi di RSUP Sanglah Denpasar," tutur Iptu Yudistira.*pol
Sontak ditemukannya Riri Djalil sempat mengundang berbagai spekulasi. Menyikapi spekulasi-spekulasi tersebut adik kandung Riri Djalil bernama Dani Juliansyah alias Agam Djalil menegaskan kakaknya meninggal dunia secara normal. Bukan karena bunuh diri, bukan karena dibunuh, dan juga bukan karena Covid-19 yang saat ini tengah mewabah.
"Kakak saya meninggal secara normal. Tidak karena bunuh diri atau dibunuh. Juga tidak karena Covid-19. Semua natural. Alasan utamanya dia tidak bisa bangun adalah karena komplikasi obat akibat vertigo. Dia minum obat, tapi penyakit vertigo membuat dia tidak bisa bangun," tegas Agam Djalil ditemui di lokasi kejadian pada Senin (18/1/2021) pagi.
Kapastian itu setelah pihak keluarga berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polsek Kuta dan pihak RSUP Sanglah Denpasar yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Agam Djalil mengatakan jenazah kakak kandungnya itu rencananya dimakamkan Senin siang di Pekuburan Umum Kampung Jawa sebelum salat Ashar.
Selama di Bali, Riri Djalil diketahui tinggal seorang diri di kos milik Made Ruda. Rencananya bulan Januari ini korban akan dipulangkan ke Jakarta karena diketahui sakit. "Beliau tinggal di Bali sejak 1998. Dia single fighter. Selama di Bali banyak melakoni pekerjaan termasuk menjadi penyiar radio Hard Rock. Beliau seorang pekerja dan wanita karier. Sekali lagi kakak saya meninggal dunia natural," tandas Agam Djalil.
Dikonfirmasi terpisah Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Made Putra Yudistira mengatakan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Di kamar korban ditemukan obat-obatan yang diduga dikonsumsi korban untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya.
"Keterangan para saksi di kos tempat korban meninggal dunia bahwa sebelumnya korban sering ngeluh sakit. Pernah minta obat sakit kepala migren atau vertigo kepada tetangga kamarnya. Jenazah setelah dilakukan pemeriksaan langsung dievakuasi di RSUP Sanglah Denpasar," tutur Iptu Yudistira.*pol
1
Komentar