Polres Badung Operasi Gerebek Desa
MANGUPURA, NusaBali
Guna mendukung pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) yang dilaksanakan pemerintah Polres Badung tingkatkan Operasi Gerebek Desa yang sudah dibentuk sebelumnya selain Operasi Yustisi.
Di setiap desa yang angka konfirmasi Covid-19 tinggi akan dijaga ketat oleh 50 orang personil guna memantau kegiatan masyarakat yang keluar masuk desa.
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi dikonfirmasi, Selasa (19/1) mengungkapkan Badung menerapkan PPKM. Polres Badung sesuai perintah Kapolda, Polres Badung melakukan pengetatan terhadap kegiatan masyarakat dan juga masalah penerapan protokol kesehatan (Prokes).
"Untuk menjadi atensi kami sementara ini sesuai dengan data dari Satgas Covid-19 Badung terjadi peningkatan terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kecamatan Kuta Utara dan Kecamatan Mengwi. Sementara kami fokus pengetatan di sana. Kami tingkatkan Operasi Yustisi dan Operasi Gerebek Desa," ungkap AKBP Roby dikonfirmasi saat gelar rilis perkara pencurian di Mapolsek Petang kemarin.
Dia menjelaskan Operasi Gerebek Desa adalah operasi untuk mengintervensi desa yang angka peningkatan Covid-19 tinggi. Kegiatannya selain melakukan imbauan maupun pendekatan humanis lainnya juga melakukan penyemprotan disinfektan.
"Dalam Operasi Gerebek Desa ini melibatkan perangkat desa. Juga unsur desa adat dan juga TNI. Untuk desa yang angka Covid-19 tinggi dilakukan penyemprotan disinfektan. Orang yang keluar masuk dibatasi dan membuat pos penjagaan. Disiagakan 50 personil gabungan untuk pengetatan," ungkap AKBP Roby.
Kapolres mengungkapkan di Badung terkonfirmasi Covid-19 banyak klaster keluarga. Yang terbanyak saat ini di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara dan Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi. Di dua desa ini mobilitas manusianya tinggi. Banyak masyarakat yang keluar masuk di kedua desa tersebut.
"Kami fokus menekan jumlah terkonfirmasi positif di kedua desa itu. Tentunya saya berharap agar PPKM ini dapat membawa hasil yang baik. Kini Operasi Yustisi benar-benar ditingkatkan. Banyak ditemukan WNA yang membandel. Mereka kini lebih banyak yang kena denda," ungkapnya. *pol
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi dikonfirmasi, Selasa (19/1) mengungkapkan Badung menerapkan PPKM. Polres Badung sesuai perintah Kapolda, Polres Badung melakukan pengetatan terhadap kegiatan masyarakat dan juga masalah penerapan protokol kesehatan (Prokes).
"Untuk menjadi atensi kami sementara ini sesuai dengan data dari Satgas Covid-19 Badung terjadi peningkatan terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kecamatan Kuta Utara dan Kecamatan Mengwi. Sementara kami fokus pengetatan di sana. Kami tingkatkan Operasi Yustisi dan Operasi Gerebek Desa," ungkap AKBP Roby dikonfirmasi saat gelar rilis perkara pencurian di Mapolsek Petang kemarin.
Dia menjelaskan Operasi Gerebek Desa adalah operasi untuk mengintervensi desa yang angka peningkatan Covid-19 tinggi. Kegiatannya selain melakukan imbauan maupun pendekatan humanis lainnya juga melakukan penyemprotan disinfektan.
"Dalam Operasi Gerebek Desa ini melibatkan perangkat desa. Juga unsur desa adat dan juga TNI. Untuk desa yang angka Covid-19 tinggi dilakukan penyemprotan disinfektan. Orang yang keluar masuk dibatasi dan membuat pos penjagaan. Disiagakan 50 personil gabungan untuk pengetatan," ungkap AKBP Roby.
Kapolres mengungkapkan di Badung terkonfirmasi Covid-19 banyak klaster keluarga. Yang terbanyak saat ini di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara dan Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi. Di dua desa ini mobilitas manusianya tinggi. Banyak masyarakat yang keluar masuk di kedua desa tersebut.
"Kami fokus menekan jumlah terkonfirmasi positif di kedua desa itu. Tentunya saya berharap agar PPKM ini dapat membawa hasil yang baik. Kini Operasi Yustisi benar-benar ditingkatkan. Banyak ditemukan WNA yang membandel. Mereka kini lebih banyak yang kena denda," ungkapnya. *pol
1
Komentar