Dahan Kepuh Patah Timpa Bale Kukul
GIANYAR, NusaBali
Dahan pohon Kepuh patah hingga menimpa atap Bale Kukul Pura Alas Harum di Desa Adat Basangambu, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Selasa (19/1), pukul 09.00 Wita.
Bencana tersebut diketahui pertama kali oleh Pamangku Pura Alas Harum, Jro Mangku I Wayan Weda,55.
Ketika sedang nganteb banten (memimpin upacara), tiba-tiba terdengar suara dahan pohon retak, kemudian jatuh tepat menimpa atap Bale Kukul. Dahan berdiatemer sekitar 120 cm dan panjang sekitar 25 meter itu, otomatis merobohkan atap Bale berbahan ijuk dan berukiran stil Bali itu. Dua Kukul ikut ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp 350 juta lebih.
Atas kejadian itu, Jro Mangku I Wayan Weda langsung melapor ke Bendesa Adat Basangambu I Wayan Wartawan,50. Bendesa lanjut menghubungi BPBD (Badan Penanggulangan Bancana Daerah) Gianyar dan Polsek Tampaksiring.
Kapolsek Tampaksiring AKP I Wayan Sujana, saat dikonfirmasi, mengatakan dahan Kepuh yang patah juga menimpa Bale Panggungan pura setempat. Namun paling parah adalah menimpa bangunan Bale Kukul. "Sekitar Pukul 09.00 wita, Jro Mangku saat nganteb banten mendengar suara pohon jatuh. Setelah dilihat dahan pohon Kepuh yang berada di sebelah selatan bangunan bale kulkul, patah dan menimpa bale kulkul dan panggungan. Diameter dahan pohon cukup besar, berdiameter 120, cm dengan panjang 25 Meter," jelas AKP Sujana.
Sementara itu, BPBD Gianyar tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 Wita. Dalam evakuasi, juga hadir unsur Camat Tampaksiring, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Manukaya, Prajuru Adat Basangambu, serta warga bergotong royong membersihkan dahan pohon patah tersebut.
Dalam kegiatan tersebut Camat Tampaksiring I Made Suweda memberikan masukan kepada prajuru adat untuk melakukan upaya pemotongan dahan yang masih membahayakan bangunan maupun masyarakat yang melakukan persembahyangan. "Pohon yang sekiranya membahayakan agar dipangkas," ujarnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengerahkan TRC (tim reaksi cepat) ke lokasi. Pemangkasan pohon dilakukan menggunakan mesin sensor atau gergaji mesin. "Evakuasi kejadian ini berakhir hingga pukul 13.30 wita," jelasnya. *nvi
Ketika sedang nganteb banten (memimpin upacara), tiba-tiba terdengar suara dahan pohon retak, kemudian jatuh tepat menimpa atap Bale Kukul. Dahan berdiatemer sekitar 120 cm dan panjang sekitar 25 meter itu, otomatis merobohkan atap Bale berbahan ijuk dan berukiran stil Bali itu. Dua Kukul ikut ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp 350 juta lebih.
Atas kejadian itu, Jro Mangku I Wayan Weda langsung melapor ke Bendesa Adat Basangambu I Wayan Wartawan,50. Bendesa lanjut menghubungi BPBD (Badan Penanggulangan Bancana Daerah) Gianyar dan Polsek Tampaksiring.
Kapolsek Tampaksiring AKP I Wayan Sujana, saat dikonfirmasi, mengatakan dahan Kepuh yang patah juga menimpa Bale Panggungan pura setempat. Namun paling parah adalah menimpa bangunan Bale Kukul. "Sekitar Pukul 09.00 wita, Jro Mangku saat nganteb banten mendengar suara pohon jatuh. Setelah dilihat dahan pohon Kepuh yang berada di sebelah selatan bangunan bale kulkul, patah dan menimpa bale kulkul dan panggungan. Diameter dahan pohon cukup besar, berdiameter 120, cm dengan panjang 25 Meter," jelas AKP Sujana.
Sementara itu, BPBD Gianyar tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 Wita. Dalam evakuasi, juga hadir unsur Camat Tampaksiring, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Manukaya, Prajuru Adat Basangambu, serta warga bergotong royong membersihkan dahan pohon patah tersebut.
Dalam kegiatan tersebut Camat Tampaksiring I Made Suweda memberikan masukan kepada prajuru adat untuk melakukan upaya pemotongan dahan yang masih membahayakan bangunan maupun masyarakat yang melakukan persembahyangan. "Pohon yang sekiranya membahayakan agar dipangkas," ujarnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengerahkan TRC (tim reaksi cepat) ke lokasi. Pemangkasan pohon dilakukan menggunakan mesin sensor atau gergaji mesin. "Evakuasi kejadian ini berakhir hingga pukul 13.30 wita," jelasnya. *nvi
1
Komentar