Satpol PP Tertibkan 9 Pedagang
AMLAPURA, NusaBali
Kabid Trantib Satpol PP Karangasem, I Made Begananda SH, bersama 8 anggota menertibkan pedagang yang jualan di Jalan Untung Surapati dan Jalan Veteran Amlapura, Selasa (19/1).
Penertiban dilakukan agar wajah Kota Amlapura tidak semrawut dipadati pedagang yang jualan di trotoar maupun mengambil sebagian jalan umum. Sebanyak 9 pedagang yang ditertibkan diberikan teguran.
Saat melakukan penertiban di Jalan Untung Surapati, anggota Satpol PP menemukan empat pedagang kaki lima yang jualan di pinggir jalan. Pedagang itu jualan tipat tahu dan bakso. Selanjutnya Satpol PP melakukan penertiban di Jalan Veteran. Sebanyak lima pedagang yang berjualan bukan pada tempatnya juga disemprit. Para pedagang itu menjual sosis, cilok, bakso, dan tipat cantok. Mereka juga diberikan teguran agar tidak jualan mengambil sebagian badan jalan. “Ini masih tahap pembinaan,” jelas Made Begananda.
Made Begananda mengatakan, penertiban akan terus dilakukan terutama menyasar wilayah Kota Amlapura dan sekitarnya. Tujuannya agar tidak ada warga jualan memanfaatkan trotoar dan ruang jalan lainnya. Sebab trotoar dibangun untuk pejalan kaki. Dikatakan, pedagang kaki lima yang paling sering jualan memanfaatkan trotoar. Para pedagang ini akan terus dibina agar memahami pembangunan trotoar untuk pejalan umum, bukan untuk berjualan. *k16
Saat melakukan penertiban di Jalan Untung Surapati, anggota Satpol PP menemukan empat pedagang kaki lima yang jualan di pinggir jalan. Pedagang itu jualan tipat tahu dan bakso. Selanjutnya Satpol PP melakukan penertiban di Jalan Veteran. Sebanyak lima pedagang yang berjualan bukan pada tempatnya juga disemprit. Para pedagang itu menjual sosis, cilok, bakso, dan tipat cantok. Mereka juga diberikan teguran agar tidak jualan mengambil sebagian badan jalan. “Ini masih tahap pembinaan,” jelas Made Begananda.
Made Begananda mengatakan, penertiban akan terus dilakukan terutama menyasar wilayah Kota Amlapura dan sekitarnya. Tujuannya agar tidak ada warga jualan memanfaatkan trotoar dan ruang jalan lainnya. Sebab trotoar dibangun untuk pejalan kaki. Dikatakan, pedagang kaki lima yang paling sering jualan memanfaatkan trotoar. Para pedagang ini akan terus dibina agar memahami pembangunan trotoar untuk pejalan umum, bukan untuk berjualan. *k16
1
Komentar