Seluruh Fraksi di Komisi III DPR Setujui Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri
Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di Komisi III DPR RI
Komjen Listyo Sigit Prabowo mencita-citakan polisi ke depan tanpa membawa pistol saat bertugas di lapangan, cita-cita itu bisa diwujudkan jika kepercayaan publik kepada Polri tinggi.
JAKARTA, NusaBali
Semua fraksi di Komisi III DPR RI menyetujui Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri. Tidak ada satu pun dari 9 fraksi yang ada di DPR menolak.
Pantauan di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1) semua fraksi membaca pandangan mini-fraksi. Sembilan fraksi menyatakan setuju Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri. Sembilan fraksi tersebut, yakni Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi NasDem
PKB, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi PAN dan Fraksi PPP. Dalam rapat pandangan mini-fraksi di Komisi III ini, hadir Komjen Listyo Sigit Prabowo yang didampingi sejumlah jenderal dari berbagai angkatan. Saat membacakan persetujuan, sejumlah fraksi juga memberikan catatan kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Komisi III, Herman Hery kemudian membacakan keputusan rapat. Komjen Listyo Sigit Prabowo disetujui Kapolri. "Berdasarkan pandangan dan catatan fraksi, pimpinan dan anggota Komisi III secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan Kapolri atas nama Jenderal Idham Azis dan menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Selanjutnya, ditetapkan dalam rapat paripurna terdekat dan akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan," kata Herman.
Selanjutnya, Komisi III akan berkirim surat ke pimpinan DPR untuk membawa keputusan terkait Komjen Listyo Sigit Prabowo ke rapat paripurna DPR. Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit Prabowo memaparkan ingin mewujudkan Polri Presisi jika kelak menjadi Kapolri. Apa maksud Polri Presisi?
"Merupakan abreviasi dari PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan yang kami perkenalkan sebagai konsep Polri yang Presisi. Konsep inilah yang akan mewarnai Polri ke depan," kata Listyo Sigit Prabowo dalam paparannya saat fit and proper test dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (20/1).
Komjen Listyo Sigit Prabowo mencita-citakan polisi ke depan tanpa membawa pistol saat bertugas di lapangan. Dia mengatakan cita-cita itu bisa diwujudkan jika kepercayaan publik kepada Polri tinggi.
"Penting sekali kami berusaha untuk mencoba berandai-andai bagaimana kalau polisi kami ke depan di lapangan tanpa pistol begitu, Pak. Kemudian bisa bicara anda berhenti bubar dan itu dilaksanakan, itu cita-cita kami pak. Itu bisa terjadi pak kalau kepercayaan publik terhadap Polri tinggi dan itu adalah impian kami dan mudah-mudahan bisa kami wujudkan," kata Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Komjen Listyo Sigit Prabowo juga berharap Polri diawaki SDM yang unggul. Dia juga menitikberatkan pada penggunaan teknologi dalam pelayanan masyarakat. Sementara anggota Komisi III DPR RI Dapil Bali, I Wayan Sudirta, menilai diterimanya calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo oleh seluruh fraksi tak terlepas dari kemampuannya meyakinkan anggota Komisi III DPR RI melalui 174 program aksinya yang terangkum dalam Transformasi Menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
"Dalam uji kelayakan dan kepatutan, Komjen Sigit berhasil meyakinkan semua fraksi di Komisi III DPR RI sehingga seluruhnya menyetujui beliau menjadi Kapolri. Untuk itu, uji kelayakan dan kepatutan berjalan mulus dan lancar," ujar Sudirta usai uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Rabu kemarin.
Berdasarkan catatan Sudirta, dari 174 program aksi tersebut ada 12 hal yang meyakinkan. Pertama, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menghargai kearifan lokal seperti kampung tangguh atau sejenisnya yang menjadi komponen pendukung kerja Polri. Mendengar itu, kata Sudirta, sebagai wakil rakyat dari Bali dia merasa senang. Sebab, Bali memiliki kearifan lokal yang bisa menjadi pendukung kerja Polri, yaitu Pecalang. Pecalang merupakan keamanan yang bersumber dari kearifan lokal dan sangat melekat dengan desa adat.
"Sebagai wakil rakyat Bali, saya akan yakinkan kepada masyarakat Bali, jika kearifan lokal Bali mendapat tempat baik di mata Polri," imbuh Sudirta.
Kedua, hal yang meyakinkan akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah membangun SDM unggul sehingga memunculkan Polisi yang ramah, santun dan wibawa. Ketiga, masalah pendidikan. Di bagian ini, Komjen Listyo Sigit Prabowo mendapat pertanyaan bagaimana mengatasi menumpuknya perwira menengah dan tinggi.
Keempat yang akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah memajukan serta mengembangkan cyber Polri. Hal ini sangat penting, karena pelaku kejahatan saat ini canggih-canggih. Oleh karenanya perlu kemampuan cyber pula untuk menangkap mereka. Kelima, akan ada peran serta dari masyarakat untuk memecahkan masalah bersama. Keenam, lanjut Sudirta, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan meningkatkan kerjasama dengan kalangan eksternal maupun internal. Salah satunya berkolaborasi dengan TNI dalam mengatasi masalah radikalisme dan terorisme sesuai peraturan undang-undang.
Ketujuh, Komjen Pol Lisyto Sigit Prabowo tegas pula dengan terorisme. Ke delapan, kata Sudirta, saat Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kelayakan dan kepatutan didampingi oleh Polisi angkatan 1987 sampai terakhir. Bagi Sudirta, itu menunjukan soliditas internal Polri kuat dan terjaga. Kesembilan, dia akan meningkatkan peranan Puslitbang Polri. "Jika Polri ingin maju, memang harus ditingkatkan Puslitbang. Itu adalah sebuah rencana penting," ucap anggota DPD RI masa bakti 2004-2009 dan 2009-2014 ini. Kesepuluh, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan tegas terhadap Polisi yang terlibat narkoba. Pilihannya adalah dipecat atau dipenjara. Kesebelas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan mengutamakan penegakan keadilan. Keduabelas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan komunikasi dengan berbagai pihak baik masyarakat, para tokoh, lembaga negara maupun ormas sehingga program-program Polri mudah dipahami dan mendapat dukungan dari mereka.*k22
Pantauan di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1) semua fraksi membaca pandangan mini-fraksi. Sembilan fraksi menyatakan setuju Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri. Sembilan fraksi tersebut, yakni Fraksi PDIP, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi NasDem
PKB, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, Fraksi PAN dan Fraksi PPP. Dalam rapat pandangan mini-fraksi di Komisi III ini, hadir Komjen Listyo Sigit Prabowo yang didampingi sejumlah jenderal dari berbagai angkatan. Saat membacakan persetujuan, sejumlah fraksi juga memberikan catatan kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Komisi III, Herman Hery kemudian membacakan keputusan rapat. Komjen Listyo Sigit Prabowo disetujui Kapolri. "Berdasarkan pandangan dan catatan fraksi, pimpinan dan anggota Komisi III secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan Kapolri atas nama Jenderal Idham Azis dan menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Selanjutnya, ditetapkan dalam rapat paripurna terdekat dan akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan," kata Herman.
Selanjutnya, Komisi III akan berkirim surat ke pimpinan DPR untuk membawa keputusan terkait Komjen Listyo Sigit Prabowo ke rapat paripurna DPR. Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit Prabowo memaparkan ingin mewujudkan Polri Presisi jika kelak menjadi Kapolri. Apa maksud Polri Presisi?
"Merupakan abreviasi dari PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan yang kami perkenalkan sebagai konsep Polri yang Presisi. Konsep inilah yang akan mewarnai Polri ke depan," kata Listyo Sigit Prabowo dalam paparannya saat fit and proper test dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (20/1).
Komjen Listyo Sigit Prabowo mencita-citakan polisi ke depan tanpa membawa pistol saat bertugas di lapangan. Dia mengatakan cita-cita itu bisa diwujudkan jika kepercayaan publik kepada Polri tinggi.
"Penting sekali kami berusaha untuk mencoba berandai-andai bagaimana kalau polisi kami ke depan di lapangan tanpa pistol begitu, Pak. Kemudian bisa bicara anda berhenti bubar dan itu dilaksanakan, itu cita-cita kami pak. Itu bisa terjadi pak kalau kepercayaan publik terhadap Polri tinggi dan itu adalah impian kami dan mudah-mudahan bisa kami wujudkan," kata Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Komjen Listyo Sigit Prabowo juga berharap Polri diawaki SDM yang unggul. Dia juga menitikberatkan pada penggunaan teknologi dalam pelayanan masyarakat. Sementara anggota Komisi III DPR RI Dapil Bali, I Wayan Sudirta, menilai diterimanya calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo oleh seluruh fraksi tak terlepas dari kemampuannya meyakinkan anggota Komisi III DPR RI melalui 174 program aksinya yang terangkum dalam Transformasi Menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
"Dalam uji kelayakan dan kepatutan, Komjen Sigit berhasil meyakinkan semua fraksi di Komisi III DPR RI sehingga seluruhnya menyetujui beliau menjadi Kapolri. Untuk itu, uji kelayakan dan kepatutan berjalan mulus dan lancar," ujar Sudirta usai uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Rabu kemarin.
Berdasarkan catatan Sudirta, dari 174 program aksi tersebut ada 12 hal yang meyakinkan. Pertama, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menghargai kearifan lokal seperti kampung tangguh atau sejenisnya yang menjadi komponen pendukung kerja Polri. Mendengar itu, kata Sudirta, sebagai wakil rakyat dari Bali dia merasa senang. Sebab, Bali memiliki kearifan lokal yang bisa menjadi pendukung kerja Polri, yaitu Pecalang. Pecalang merupakan keamanan yang bersumber dari kearifan lokal dan sangat melekat dengan desa adat.
"Sebagai wakil rakyat Bali, saya akan yakinkan kepada masyarakat Bali, jika kearifan lokal Bali mendapat tempat baik di mata Polri," imbuh Sudirta.
Kedua, hal yang meyakinkan akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah membangun SDM unggul sehingga memunculkan Polisi yang ramah, santun dan wibawa. Ketiga, masalah pendidikan. Di bagian ini, Komjen Listyo Sigit Prabowo mendapat pertanyaan bagaimana mengatasi menumpuknya perwira menengah dan tinggi.
Keempat yang akan dilakukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah memajukan serta mengembangkan cyber Polri. Hal ini sangat penting, karena pelaku kejahatan saat ini canggih-canggih. Oleh karenanya perlu kemampuan cyber pula untuk menangkap mereka. Kelima, akan ada peran serta dari masyarakat untuk memecahkan masalah bersama. Keenam, lanjut Sudirta, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan meningkatkan kerjasama dengan kalangan eksternal maupun internal. Salah satunya berkolaborasi dengan TNI dalam mengatasi masalah radikalisme dan terorisme sesuai peraturan undang-undang.
Ketujuh, Komjen Pol Lisyto Sigit Prabowo tegas pula dengan terorisme. Ke delapan, kata Sudirta, saat Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kelayakan dan kepatutan didampingi oleh Polisi angkatan 1987 sampai terakhir. Bagi Sudirta, itu menunjukan soliditas internal Polri kuat dan terjaga. Kesembilan, dia akan meningkatkan peranan Puslitbang Polri. "Jika Polri ingin maju, memang harus ditingkatkan Puslitbang. Itu adalah sebuah rencana penting," ucap anggota DPD RI masa bakti 2004-2009 dan 2009-2014 ini. Kesepuluh, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan tegas terhadap Polisi yang terlibat narkoba. Pilihannya adalah dipecat atau dipenjara. Kesebelas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan mengutamakan penegakan keadilan. Keduabelas, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan komunikasi dengan berbagai pihak baik masyarakat, para tokoh, lembaga negara maupun ormas sehingga program-program Polri mudah dipahami dan mendapat dukungan dari mereka.*k22
Komentar