PDAM Jembrana Buatkan Koneksi Pipa Sementara
NEGARA, NusaBali
Banjir bandang di Sungai Yeh Satang dan Sungai Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (15/1) dinihari lalu, turut merusak pipa PDAM.
Kondisi ini berdampak krisis air bersih di Desa Medewi. Perbaikan terhadap kerusakan sejumlah pipa induk PDAM itu, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Namun untuk mengatasi persoalan distribusi air, dari PDAM berusaha membuat koneksi pipa sementara.
Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana Ida Bagus Kerta Negara, Rabu (20/1), mengatakan pipa distribusi di wilayah sekitar Medewi itu, sama sekali tidak bisa digunakan lagi. Menurutnya, pipa distribusi PDAM yang berada di sisi jembatan Medewi, Kecamatan Pekutatan dengan panjang 64 meter, putus saat banjir bandang tersebut. Terputusnya pipa distribusi itu, terjadi setelah tiang penyangga pipa roboh karena diterjang banjir bandang yang turut membawa kayu-kayu hutan itu. “Ada sekitar 500 pelanggan di Medewi yang tidak bisa dapat air karena terputusnya pipa distribusi itu,” ujarnya.
Selain kerusakan pipa distribusi, Kerta Negara menambahkan, bak penampungan air di sisi hulu sungai juga sempat dipenuhi lumpur. Pembersihan lumpur pada bak penampungan air itu, sebelumnya menjadi salah satu prioritas penganan dari PDAM, karena distribusi air di sejumlah desa sekitar tergantung dari bak air tersebut. “Kami utamakan pembersihan bak penampungan air, agar bisa beroperasi kembali, dan air tidak kotor. Sekarang bak itu, sudah bisa beroperasi normal kembali,” ucapnya.
Sedangkan terkait kerusakan pipa distribusi di sisi jembatan Medewi, kata Kerta Negara, tidak bisa segera ditangani. Membutuhkan waktu, termasuk berkaitan biaya perbaikan. Namun untuk mengatasi distribusi air bersih ke 500 pelanggan di sekitar Medewi itu, sementara diambil langkah melakukan koneksi pipa sementara dengan menyambungkan koneksi pipa sementara ke pipa yang masih bertahan di kedua sisi jembatan. “Kami lakukan koneksi pipa sementara, agar hambatan distribusi air berkurang. Sekarang tinggal sekitar 200 pelanggan yang aliran airnya masih terganggu,” katanya.
Untuk memberikan pelayanan kepada seluruh pelanggan terdampak, Kerta Negara mengatakan, juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali untuk diberikan meminjam sisi pinggir jembatan Medewi untuk dibuatkan saluran pipa tambahan. “Kami ambil langkah tercepat, agar sementara distribusi tidak terganggu. Karena tidak mungkin bisa segera untuk memperbaiki pipa distribusi yang roboh. Butuh anggaran cukup besar. Untuk mengembalikan pipa yang roboh itu, diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp 250 juta,” ucapnya. *ode
1
Komentar