Siswa SDN 1 Banyuasri Sabet Perak di KSN Nasional
SINGARAJA, NusaBali
Masa pandemi tak menghalangi siswa hebat untuk tetap berpretasi. Hal itu dibuktikan oleh Ngurah Agung Yodya Gautama, 11, siswa kelas 6 SDN 1 Banyuasri.
Yodya berhasil menyabet medali perak pada Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tahun 2020 lalu. Bocah kelahiran Singaraja 3 Mei 2009 ini sebelumnya ikut seleksi di jenjang provinsi. Berhasil meraih nilai 5 terbaik Yodya mendapat kesempatan melaju ke tingkat nasional di bidang mata pelajaran IPA. Dari 5 kandidat yang mewakili Bali Agung Yodya satu-satunya yang berhasil meraih medali dan unggul dari 16 peserta di tingkat nasional.
Kepala SDN 1 Banyuasri Ni Ketut Supartini saat ditemui di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdikpora) Buleleng, Rabu (20/1) kemarin mengatakan KSN tahun ini digelar secara online. Siswa kebanggaannya pun harus menjawab soal-soal KSN dari rumah secara online pada 2-3 November 2020 lalu. Siswanya yang juga berbakat di bidang non formal seperti bernyanyi dan meggambar disebut Kasek Supatini akhirnya dapat menyelesaikan soal yang dijawab online sesuai dengan batas waktu yang diberikan.
“Karena pandemi lombanya tahun ini dilakukan online. Yodya mengikuti dari rumah secara online di dampingi orang tua dan satu guru pembina. Siswa kami memang selama pandemi ini lebih banyak mempersiapkan diri membaca di rumah, meski ada pembinaan dari guru tetapi tidak bisa dilakukan intens karena pandemi,” ungkap Supartini usai menghadap Kadisdik.
Lalu pada akhir tahun sekolah menerima kabar gembira siswanya berhasil menyabet medali perak di bidang IPA. Kasek Supartini mengatakan perjuangan Agung Yodya ini tidalah mudah. Sekolah telah membiasakan dan memberikan kesempatan mengikuti lomba sejak dia duduk di bangku kelas IV. Bakat dan kecerdasan Yodya menurut Supartini sudah nampak ketikan duduk di kelas 2. Sejak diikutkan lomba sains baru kali ini tembus medali nasional. “Kalau sebelumnya peraihan tertinggi baru sampai provinsi saja, 2019 sempat mewakili bali di bidang IPA juga tapi belum berhasil dan hanya sebagai finalis, tahun ini syukur kerja keras dna jengahnya terbukti dengan peraihan medali ini, kami sekolah dan guru pembina sangat bangga,” jelas dia. Sekolah pun disebut Supartini tetap memberikan motivasi dengan reward uang pembinaan setiap siswanya mendapatkan prestasi untuk memacu semangat baik untuk Yodya dan siswa lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, usia menerima audiensi Yodya dan pihak sekolah, memberikan apresiasi atas raihan prestasi pada masa pandemi. Menurutnya KSN salah satu strategis untuk mengembangkan daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, dan sportivitas siswa.
Kadis Astika juga menegaskan pada masa pandemi covid-19 ini, guru-guru diharapkan lebih berperan aktif. Selain dalam proses pembelajaran juga keikutsertaan dalam berbagai lomba. Sebagai ungkapan terimakasih dan penghargaan atas kerja keras dan perjuangan Ngurah Yodya, Dinas Dikpora Buleleng juga memberikan reward berupa bonus uang pembinaan. “Mudah-mudahan reward ini bisa menjadi penyemangat kembal pada event dan perlombaan selanjutnya. Sehingga bisa menjadi lebih greget untuk tetap berprestasi,” harap dia. *k23
1
Komentar