Polisi Tunggu Hasil Otopsi Mayat di Pantai Palisan
SINGARAJA, NusaBali
Polisi masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian mayat yang ditemukan tanpa busana di Pantai Palisan, Banjar Dinas Panjingan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, pekan lalu.
Hingga kini polisi masih mendalami penyidikan dan belum dapat memastikan penyebab kematian korban.
Yang pasti, jasad laki-laki dewasa tersebut berkisar usia 20 sampai 60 tahun dengan tinggi badan sekitar 145 cm. Kondisi awal jasad saat ditemukan dengan kondisi badan putih pucat dengan bau busuk yang menyengat. Telah terjadi proses adiposera atau pelemakan di seluruh tubuh. Sidik jari mayat tersebut juga diketahui sudah rusak.
Kasubag Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, usai ditemukan, mayat tanpa identitas tersebut langsung dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan proses otopsi. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter Forensik RSUD Buleleng untuk mengungkap penyebab kematian termasuk identitas korban.
"Terkait mayat yang ditemukan di Tejakula, selain sudah dilakukan visum luar, juga sudah dilakukan visum dalam atau autopsi untuk mengungkap dugaan penyebab kematian korban. Namun kami masih menunggu karena hasil autopsi secara resmi belum disampaikan oleh pihak medis RSUD Buleleng," ucapIptu Gede Sumarjaya,Kamis (21/1) siang.
Setelah hasil autopsi diberikan dan dugaan penyebab kematian terungkap, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Buleleng untuk penguburan mayat tanpa identitas tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga masih menunggu laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga. "Belum ada laporan masuk dari masyarakat," singkatnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Banjar Dinas Panjingan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng geger pada Rabu (13/1) lalu. Geger ini menyusul penemuan mayat tanpa busana yang terdampar di Pantai Palisan, Rabu sekitar pukul sekitar pukul 10.30 Wita. Mayat yang belum diketahui identitasnya ini ditemukan oleh dua orang nelayan setempat.
Mayat tanpa busana dan tanpa identitas tersebut ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan wajah sulit dikenali. Pihak kepolisian Polsek Tejakula yang diback-up Polres Buleleng, hingga saat ini masih kesulitan untuk mengungkap identitas mayat tersebut karena sidik jari milik korban (jenazah) didapati sudah dalam kondisi hancur alias rusak.*m
Yang pasti, jasad laki-laki dewasa tersebut berkisar usia 20 sampai 60 tahun dengan tinggi badan sekitar 145 cm. Kondisi awal jasad saat ditemukan dengan kondisi badan putih pucat dengan bau busuk yang menyengat. Telah terjadi proses adiposera atau pelemakan di seluruh tubuh. Sidik jari mayat tersebut juga diketahui sudah rusak.
Kasubag Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, usai ditemukan, mayat tanpa identitas tersebut langsung dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan proses otopsi. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari tim dokter Forensik RSUD Buleleng untuk mengungkap penyebab kematian termasuk identitas korban.
"Terkait mayat yang ditemukan di Tejakula, selain sudah dilakukan visum luar, juga sudah dilakukan visum dalam atau autopsi untuk mengungkap dugaan penyebab kematian korban. Namun kami masih menunggu karena hasil autopsi secara resmi belum disampaikan oleh pihak medis RSUD Buleleng," ucapIptu Gede Sumarjaya,Kamis (21/1) siang.
Setelah hasil autopsi diberikan dan dugaan penyebab kematian terungkap, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Buleleng untuk penguburan mayat tanpa identitas tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga masih menunggu laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga. "Belum ada laporan masuk dari masyarakat," singkatnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Banjar Dinas Panjingan, Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng geger pada Rabu (13/1) lalu. Geger ini menyusul penemuan mayat tanpa busana yang terdampar di Pantai Palisan, Rabu sekitar pukul sekitar pukul 10.30 Wita. Mayat yang belum diketahui identitasnya ini ditemukan oleh dua orang nelayan setempat.
Mayat tanpa busana dan tanpa identitas tersebut ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan wajah sulit dikenali. Pihak kepolisian Polsek Tejakula yang diback-up Polres Buleleng, hingga saat ini masih kesulitan untuk mengungkap identitas mayat tersebut karena sidik jari milik korban (jenazah) didapati sudah dalam kondisi hancur alias rusak.*m
1
Komentar