Hajar Orang Mabuk, Dua Pentolan Ormas Dijuk
Karena pertanyaannya tidak dijawab, dua pentolan ormas besar di Bali itu menghajar korban hingga babak belur.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang pria bernama Adi Siswanto, 32 babak belur dihajar dua pentolan anggota organisasi massa (Ormas) di Bali, Kadek Doris Pranata,30 dan I Made Sudiasa alias Tapak, 35 Kamis (21/1) pukul 20.30 Wita. Adi dihajar dalam kondisi mabuk tuak di depan kamar kosnya di Banjar Gegaran, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung. Pemicunya gara-gara Adi Siswanto tidak menjawab pertanyaan kedua pentolan Ormas tersebut.
Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu Putu Gede Oka Bawa dikonfirmasi, Jumat (22/1) mengatakan korban Adi Siswanto menderita luka robek pada telinga sebelah kiri sepanjang kurang lebih 3 centimeter. Sementara kedua pelaku berhasil diringkus Tim Opsnal Polsek Mengwi di Banjar Kelaci, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan selang dua jam setelah kejadian, yakni pukul 22.30 Wita.
Iptu Oka Bawa membeberkan kronologis peristiwa pengeroyokan tersebut. Dikisahkan sekitar pukul 20.00 Wita, Adi Siswanto bersama Sulaiman, 44, dan seorang lainnya pulang ke kos mereka di Banjar Gegaran, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung. Saat itu mereka baru saja selesai mabuk arak di Banjar Busana Kelod, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung.
Saat tiba di kos, dua pentolan ormas Doris dan Tapak tanya kepada Sulaiman selesai minum apa. Sulaiman menjawab baru selesai minum tuak. Sementara Adi Siswanto yang saat itu sudah mabuk berat tidak menjawab. Adi Siswanto langsung tidur di teras depan kamar kosnya. Karena pertanyaan itu tidak dijawab, dua pentolan ormas besar di Bali itu menghajar korban hingga babak belur.
"Kedua pelaku langsung memukul dan menendang korban. Akibatnya korban mengalami luka robek di telinga sebelah kiri. Setelah memukul dan menendang korban kedua pelaku langsung pergi. Atas kejadian tersebut korban melaporkan kejadiannya ke Polsek Mengwi untuk penanganan lebih lanjut," ungkap Iptu Oka Bawa.
Menerima laporan tersebut, Tim Opsnal Polsek Mengwi dipimpin oleh Panit Opsnal Iptu Made Mangku Bunciana langsung mendatangi TKP. Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi-saksi di TKP, Tim Opsnal Polsek Mengwi mengantongi identitas kedua pelaku. Diketahui kedua pelaku adalah anggota Ormas bernama Doris dan Tapak. Keduanya diketahui asal Tabanan.
Polisi langsung mengejar keduanya ke Tabanan. Sekitar pukul 22.30 Wita Kamis malam itu juga, polisi menangkap Doris di rumahnya di Banjar Kelaci, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan. Tak berselang lama kemudian polisi menangkap Tapak di rumahnya di Banjar Tegal, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Keduanya lalu dikeler ke Mapolsek Mengwi untuk diperiksa lebih lanjut.
"Keduanya mengaku mengeroyok korban dengan cara ditinju pada bagian kepala sebelah kiri. Menendang sebanyak dua kali. Keduanya mengeroyok korban merasa tersinggung oleh ucapan korban karena dikira menantang mengajak berkelahi. Setelah korban babak belur keduanya pergi meninggalkan lokasi. Keduanya masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Mengwi," ungkap Iptu Oka Bawa. *pol
Seorang pria bernama Adi Siswanto, 32 babak belur dihajar dua pentolan anggota organisasi massa (Ormas) di Bali, Kadek Doris Pranata,30 dan I Made Sudiasa alias Tapak, 35 Kamis (21/1) pukul 20.30 Wita. Adi dihajar dalam kondisi mabuk tuak di depan kamar kosnya di Banjar Gegaran, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung. Pemicunya gara-gara Adi Siswanto tidak menjawab pertanyaan kedua pentolan Ormas tersebut.
Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu Putu Gede Oka Bawa dikonfirmasi, Jumat (22/1) mengatakan korban Adi Siswanto menderita luka robek pada telinga sebelah kiri sepanjang kurang lebih 3 centimeter. Sementara kedua pelaku berhasil diringkus Tim Opsnal Polsek Mengwi di Banjar Kelaci, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan selang dua jam setelah kejadian, yakni pukul 22.30 Wita.
Iptu Oka Bawa membeberkan kronologis peristiwa pengeroyokan tersebut. Dikisahkan sekitar pukul 20.00 Wita, Adi Siswanto bersama Sulaiman, 44, dan seorang lainnya pulang ke kos mereka di Banjar Gegaran, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung. Saat itu mereka baru saja selesai mabuk arak di Banjar Busana Kelod, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Badung.
Saat tiba di kos, dua pentolan ormas Doris dan Tapak tanya kepada Sulaiman selesai minum apa. Sulaiman menjawab baru selesai minum tuak. Sementara Adi Siswanto yang saat itu sudah mabuk berat tidak menjawab. Adi Siswanto langsung tidur di teras depan kamar kosnya. Karena pertanyaan itu tidak dijawab, dua pentolan ormas besar di Bali itu menghajar korban hingga babak belur.
"Kedua pelaku langsung memukul dan menendang korban. Akibatnya korban mengalami luka robek di telinga sebelah kiri. Setelah memukul dan menendang korban kedua pelaku langsung pergi. Atas kejadian tersebut korban melaporkan kejadiannya ke Polsek Mengwi untuk penanganan lebih lanjut," ungkap Iptu Oka Bawa.
Menerima laporan tersebut, Tim Opsnal Polsek Mengwi dipimpin oleh Panit Opsnal Iptu Made Mangku Bunciana langsung mendatangi TKP. Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi-saksi di TKP, Tim Opsnal Polsek Mengwi mengantongi identitas kedua pelaku. Diketahui kedua pelaku adalah anggota Ormas bernama Doris dan Tapak. Keduanya diketahui asal Tabanan.
Polisi langsung mengejar keduanya ke Tabanan. Sekitar pukul 22.30 Wita Kamis malam itu juga, polisi menangkap Doris di rumahnya di Banjar Kelaci, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan. Tak berselang lama kemudian polisi menangkap Tapak di rumahnya di Banjar Tegal, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Keduanya lalu dikeler ke Mapolsek Mengwi untuk diperiksa lebih lanjut.
"Keduanya mengaku mengeroyok korban dengan cara ditinju pada bagian kepala sebelah kiri. Menendang sebanyak dua kali. Keduanya mengeroyok korban merasa tersinggung oleh ucapan korban karena dikira menantang mengajak berkelahi. Setelah korban babak belur keduanya pergi meninggalkan lokasi. Keduanya masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Mengwi," ungkap Iptu Oka Bawa. *pol
Komentar