Heboh Dentuman Buleleng Bukan dari Proyek Bendungan, Diduga Meteor Jatuh
SINGARAJA, NusaBali
Suara dentuman yang terdengar di Kabupaten Buleleng pada Minggu (24/1/2021) siang masih belum terjawab asal muasalnya.
Spekulasi yang menyebutkan bahwa sumber dentuman yang dikabarkan terdengar hingga Baturiti Tabanan itu berasal dari proyek bendungan Tamblang, Kubutambahan terpatahkan. “Hari ini tidak ada atau nihil kegiatan blasting tanah yang menggunakan bahan peledak,” kata Manajer Lapangan Proyek Pengerjaan Bendungan Tamblang, Alfrian.
Sementara itu Kepala Satker Bendungan BWS Bali Penida I Gusti Putu Wandira yang dihubungi NusaBali pun ikut terheran-heran dengan misteri dentuman tersebut. “Peledakan biasanya dilakukan di dalam terowongan. Tapi kalau suara ledakan atau dentuman terdengar sampai ke kota dari segi teknis tidak mungkin. Paling di sekitar lokasi proyek bendungan saja,” kata I Gusti Putu Wandira.
Wandira pun menyebutkan bahwa kalaupun akan dilakukan peledakan, terlebih dahulu harus menerapkan protokol. “Mulai hitungan mundur, lalu membunyikan sirine dulu, barulah dilakukan peledakan. Dan itu pun hanya berada di skeitar lokasi saja yang akan mendengarnya,” ujarnya.
Sebaliknya dentuman yang terdengar hingga dua kali tersebut menjangkau telinga warga kota Singaraja, Panji Sukasada, Sangsit Sawan, bahkan hingga Baturiti Tabanan.
Sementara itu sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik sekitar pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 Wita), dan diyakini bahwa fenomena tersebut bukan merupakan aktivitas gempa tektonik karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatatnya.
Penelusuran anggota anggota Deninteldam IX/Udayana bersama Unit Inteldim 1609/Buleleng juga mengungkapkan bahwa PLTGU Pemaron, Pembangkit Listrik Sambangan dan PLTGU Celukan Bawang juga tidak ada laporan menojol.
Namun dari Desa Dencarik Kecamatan Banjarada saksi yang menyatakan melihat benda seperti meteor di langit mengarah ke Arah Barat Laut. Kesaksian serupa pun bertebaran di media sosial. Menariknya, ada juga warganet yag melaporkan bahwa pada saat sama terdengar dentuman di wilayah Tajung Priok Jakarta.*k23
Sementara itu Kepala Satker Bendungan BWS Bali Penida I Gusti Putu Wandira yang dihubungi NusaBali pun ikut terheran-heran dengan misteri dentuman tersebut. “Peledakan biasanya dilakukan di dalam terowongan. Tapi kalau suara ledakan atau dentuman terdengar sampai ke kota dari segi teknis tidak mungkin. Paling di sekitar lokasi proyek bendungan saja,” kata I Gusti Putu Wandira.
Wandira pun menyebutkan bahwa kalaupun akan dilakukan peledakan, terlebih dahulu harus menerapkan protokol. “Mulai hitungan mundur, lalu membunyikan sirine dulu, barulah dilakukan peledakan. Dan itu pun hanya berada di skeitar lokasi saja yang akan mendengarnya,” ujarnya.
Sebaliknya dentuman yang terdengar hingga dua kali tersebut menjangkau telinga warga kota Singaraja, Panji Sukasada, Sangsit Sawan, bahkan hingga Baturiti Tabanan.
Sementara itu sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik sekitar pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 Wita), dan diyakini bahwa fenomena tersebut bukan merupakan aktivitas gempa tektonik karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatatnya.
Penelusuran anggota anggota Deninteldam IX/Udayana bersama Unit Inteldim 1609/Buleleng juga mengungkapkan bahwa PLTGU Pemaron, Pembangkit Listrik Sambangan dan PLTGU Celukan Bawang juga tidak ada laporan menojol.
Namun dari Desa Dencarik Kecamatan Banjarada saksi yang menyatakan melihat benda seperti meteor di langit mengarah ke Arah Barat Laut. Kesaksian serupa pun bertebaran di media sosial. Menariknya, ada juga warganet yag melaporkan bahwa pada saat sama terdengar dentuman di wilayah Tajung Priok Jakarta.*k23
1
Komentar