Warung Laota Tawarkan Bubur Premium Citarasa Hongkong
MANGUPURA, NusaBali
Musim hujan yang akhir-akhir mengguyur hampir seluruh area Bali tentu membuat cuaca menjadi lebih dingin dan sejuk. Makanan berkuah dan panas pas dinikmati saat cuaca seperti ini.
Jika bosan dengan mie kuah, bubur bisa jadi pilihan terbaik untuk menu makanan sembari hujan rintik di luar. Menu olahan beras ini bisa kamu temukan salah satunya di Warung Laota Bali.
Di Warung Laota Bali, ada beberapa menu bubur yang ditawarkan, seperti bubur ayam satin, bubur pelangi, bubur kodok, bubur udang, bubur cumi-cumi, bubur kepiting telur, bubur belut, dan masih banyak lagi. Selain bubur, Warung Laota juga menyediakan menu olahan seafood, berbagai macam sup dan dimsum yang selalu dicari setiap konsumen yang datang ke Laota.
Dibanderol harga mulai Rp 33 ribu untuk bubur hingga Rp 150 ribu untuk menu olahan lainnya seperti bebek panggang ala Hongkong. Tidak ketinggalan menu Cakwe yang juga selalu dicari pengunjung jika datang ke tempat ini.
Telah berdiri sejak tahun 2002, Warung Laota sudah memiliki tiga gerai di antaranya di Jalan Raya Tuban Kuta, Sunset Road, dan Jimbaran. Bahkan Warung Laota juga sudah membuka sebuah cabang di Makassar, Sulawesi Selatan. “Karena saya orang Makassar, jadi outlet kedua kami buka di daerah asal saya,” ujar Jernia Merry Salengko selaku pengelola sekaligus pemilik Warung Laota bersama sang suami, Mister Laota.
Sebelum pandemi, Warung Laota ini buka selama 24 jam, namun kini mengikuti aturan pemerintah, Warung Laota buka mulai pukul 08.00 Wita hingga 21.00 Wita setiap hari. Warung Laota memang menjadikan bubur yang berasal dari resep rumahan ala masakan Hongkong sebagai keunggulannya. Hal ini karena Mister Laota, selaku pendirinya, berasal dari Hongkong. “Yang suka bubur oriental pastinya akan merasakan citra rasa yang otentik,” tandas Jernia lagi.*cla
Di Warung Laota Bali, ada beberapa menu bubur yang ditawarkan, seperti bubur ayam satin, bubur pelangi, bubur kodok, bubur udang, bubur cumi-cumi, bubur kepiting telur, bubur belut, dan masih banyak lagi. Selain bubur, Warung Laota juga menyediakan menu olahan seafood, berbagai macam sup dan dimsum yang selalu dicari setiap konsumen yang datang ke Laota.
Dibanderol harga mulai Rp 33 ribu untuk bubur hingga Rp 150 ribu untuk menu olahan lainnya seperti bebek panggang ala Hongkong. Tidak ketinggalan menu Cakwe yang juga selalu dicari pengunjung jika datang ke tempat ini.
Telah berdiri sejak tahun 2002, Warung Laota sudah memiliki tiga gerai di antaranya di Jalan Raya Tuban Kuta, Sunset Road, dan Jimbaran. Bahkan Warung Laota juga sudah membuka sebuah cabang di Makassar, Sulawesi Selatan. “Karena saya orang Makassar, jadi outlet kedua kami buka di daerah asal saya,” ujar Jernia Merry Salengko selaku pengelola sekaligus pemilik Warung Laota bersama sang suami, Mister Laota.
Sebelum pandemi, Warung Laota ini buka selama 24 jam, namun kini mengikuti aturan pemerintah, Warung Laota buka mulai pukul 08.00 Wita hingga 21.00 Wita setiap hari. Warung Laota memang menjadikan bubur yang berasal dari resep rumahan ala masakan Hongkong sebagai keunggulannya. Hal ini karena Mister Laota, selaku pendirinya, berasal dari Hongkong. “Yang suka bubur oriental pastinya akan merasakan citra rasa yang otentik,” tandas Jernia lagi.*cla
Komentar