Masih Situasi Pandemi, Bulan Bahasa Bali III 2021 Digelar secara Luring dan Daring
Angkat Tema 'Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama'
DENPASAR, NusaBali
Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, namun Pemerintah Provinsi Bali komit untuk tetap menggelar Bulan Bahasa Bali III Tahun 2021.
Hanya saja, Bulan Bahasa yang berlangsung sebulan penuh 1-28 Februari 2021 nanti akan memadukan kegiatan secara daring dan luring. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana SSn MSn, mengatakan kegiatan Bulan Bahasa Bali yang tuntuk ketiga kalinya digelar ini sebagai bentuk pemuliaan terhadap bahasa, aksara, dan sastra Bali. Bulan Bahasa Bali II Tahun 2021 mengangkat tema ‘Wana Kerthi: Sabdaning Taru Mahottama’, yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali tertaut jelajah pemaknaan hutan sebagai pranata kehidupan.
Menurut Kun Adnyana, seluruh isian Bulan Bahasa Bali pastikan menerjemahkan konsep tema tersebut dari berbagai sumber pustaka lontar, seperti Taru Pramana, Aji Janantaka, terkait usadha, dan lain-lain. “Ada pun skema isian kegiatan memadukan luring dengan daring, termasuk pergelaran virtual,” jelas Kun Adnyana.
Kun Adnyana menyebutkan, jika pada tahun-tahun sebelumnya pembukaan Bulan Bahasa Bali ditandai dengan ‘Festival Nyurat Lontar’, namun karena tahun ini masih berlangsung pandemi Covid-19, pembukaan akan dikemas dengan cara yang berbeda. Kegiataan akan diisi dengan ‘Festival Gita Pangrastiti Pamahayu Jagat Ngider Bhuwana’.
“Jadi, para Penyuluh Bahasa Bali dari berbagai kabupaten/kota di Bali dalam festival ini akan bersama-sama melantunkan bait-bait tertentu dari Pupuh Sanjiwani, yang intinya memohon agar wabah bisa segera musnah dan dunia (bumi) kembali bersih (suci),” beber birokrat yang juga akademisi dari Insititut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini.
Dijelaskannya, Bulan Bahasa Bali merupakan implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Tak jauh berbeda dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali I 2019 dan Bulan Bahasa Bali II 2020, untuk Bulan Bahasa Bali III 2021 juga akan menyajikan sejumlah agenda acara yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama.
Untuk Widya Tula (seminar), akan mengangkat enam topik, yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda, dan Dharma Usadha. Sedangkan kegiatan Kria Loka (lokakarya) akan menghadirkan enam narasumber dengan mengangkat tiga materi yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh.
Kemudian, untuk Prasara (pameran) akan melibatkan 60 seniman prasi lintas generasi. Menurut KLun Adnyana, ini merupakan pameran karya seni prasi terbesar di Bali.
Sedangkan untuk lomba kategori umum, meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip.
Kemudian, lomba yang diikuti perwakilan kabupaten/kota, meliputi Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali, Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daha Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD.
Sementara untuk Sesolahan (pergelaran), akan melibatkan 16 sanggar yang dikurasi kurator Bulan Bahasa Bali yaitu Prof Nyoman Suarka, Dr Komang Sudirga, serta penggiat bahasa, aksara, dan sastra Bali I Made Gunayasa. Terakhir, Penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama akan diberikan kepada dua tokoh yang telah berjasa dalam usaha pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara, dan sastra Bali. “Penghargaan berupa lencana emas dan hadiah uang masing-masing Rp 100 juta,” papar Kun Adnyana. *ind
Komentar