Atlet Silat Jaga Fisik Lari 5 Km
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 21 atlet silat Bali tingkatkan fisik melalui lari 5 km pada Minggu (24/1).
Hal itu karena pada 2021 ini latihan menjaga kebugaran, menerapkan protocol kesehatan untuk menjaga jarak. Selnanjutnya, para pesilat pun juga akan digenjot lari 10 km.
"Peningkatan jarak tempuh lari akan ditingkatkan secara perlahan. Dimulai 5 km dulu, dan lambat laun menjelang PON wajib 10 km," kata pelatih Kepala Pencak Silat Bali, I Gusti Made Semarajaya, Minggu (24/1).
Menurutnya, latihan lari juga untuk menjaga berat badan sesuai mereka bertanding. Latihan fisik memang belum 100 persen. Namun harapannya agar mencapai top performance data PON Papua berlasung pada 2-15 Oktober 2021.
Selain Minggu pagi, para atlet juga latihan laria tiap Selasa sore dan Jumat sore. Namun latihan latihan dijalankan di perguruannya masing-masing, yakni perguruan silat Bakti Negara (BN), dan Perguruan Perisai Diri (PD). Latihan itu itu juga untuk menghindari kerumunan. "Sebenarnya kita ingin sekali latihan tatap muka di satu tempat. Tapi sayang lapangan umum belum dibuka. Kalau di tempat tertutup kami tidak berani," terang Gusti Semarajaya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali itu menambahkan, lapangan terbuka lebih aman menggelar latihan daripada di GOR, sehingga sirkulasi udaranya cukup. Latihan Itu juga karena kondisi pandemi Covid-19. Kalau situasi normal, latihannya di tempat tertutup. "Harapan saya fisik atlet pencak silat selalu bagus, sehingga terhindar dari Covid-19. Sebab, beban kita cukup berat di PON Papua. Makanya selalu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Selain latihan bersama, latihan mandiri masih diwajibkan untuk atletnya," kata Gusti Semarajaya. *dek
"Peningkatan jarak tempuh lari akan ditingkatkan secara perlahan. Dimulai 5 km dulu, dan lambat laun menjelang PON wajib 10 km," kata pelatih Kepala Pencak Silat Bali, I Gusti Made Semarajaya, Minggu (24/1).
Menurutnya, latihan lari juga untuk menjaga berat badan sesuai mereka bertanding. Latihan fisik memang belum 100 persen. Namun harapannya agar mencapai top performance data PON Papua berlasung pada 2-15 Oktober 2021.
Selain Minggu pagi, para atlet juga latihan laria tiap Selasa sore dan Jumat sore. Namun latihan latihan dijalankan di perguruannya masing-masing, yakni perguruan silat Bakti Negara (BN), dan Perguruan Perisai Diri (PD). Latihan itu itu juga untuk menghindari kerumunan. "Sebenarnya kita ingin sekali latihan tatap muka di satu tempat. Tapi sayang lapangan umum belum dibuka. Kalau di tempat tertutup kami tidak berani," terang Gusti Semarajaya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali itu menambahkan, lapangan terbuka lebih aman menggelar latihan daripada di GOR, sehingga sirkulasi udaranya cukup. Latihan Itu juga karena kondisi pandemi Covid-19. Kalau situasi normal, latihannya di tempat tertutup. "Harapan saya fisik atlet pencak silat selalu bagus, sehingga terhindar dari Covid-19. Sebab, beban kita cukup berat di PON Papua. Makanya selalu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Selain latihan bersama, latihan mandiri masih diwajibkan untuk atletnya," kata Gusti Semarajaya. *dek
1
Komentar