Puskesmas Jadi Klaster Baru
Tambahan Kasus Baru 34 Orang, 4 Diantaranya Nakes
SINGARAJA, NusaBali
Pasca muncul klaster tempat ibadah di Buleleng, disusul klaster fasilitas kesehatan (faskes) Puskesmas Buleleng.
Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan Puskesmas Buleleng I sebagai klaster baru setelah ada penambahan kasus baru sebanyak 34 orang Minggu (24/1) kemarin. Bahkan 4 orang diantaranya adalah tenaga kesehatan (nakes).
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa kemarin mengatakan, dari 34 kasus konfirmasi baru yang muncul kemarin sebagian besar adalah klaster keluarga. Puluhan kasus konfirmasi baru itu, tersebar 11 orang di Kecamatan Buleleng, 2 orang di Kecamatan Kubutambahan, 4 orang di Kecamatan Banjar, 1 orang di Kecamatan Sukasada, 6 orang di Kecamatan Seririt, 7 orang di Kecamatan Gerokgak dan 3 orang di Kecamatan Sawan. Sebagian besar terjadi pada klaster keluarga.
Puluhan kasus itu disebut Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu, yang berkaitan dengan klaster tempat ibadah di Desa Munduk kemarin hanya 1 orang. Kemudian ada klaster keluarga yang paling banyak ada beberapa tempat. Seperti kasus Kelurahan Kampung Baru satu keluarga ada penambahan 3 orang, klaster Seririt dan klaster keluarga di Gerokgak.
“Ada klaster baru masuk di Puskesmas Buleleng I. Kasus ini diawali seorang nakes memiliki gejala dan ketika diswab positif. Setelah dilakukan tracking ditemukan lagi 4 orang nakes bertugas di ruangan yang sama positif juga,” ucap Suyasa yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Buleleng.
Terkait klaster faskes yang terjadi, Satgas Kabupaten sedang menunggu keputusan Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, terkait pengoperasian Puskesmas Buleleng I. Suyasa menyebut Pusekesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan tidak bisa tutup sepenuhnya. Opsi hanya menutup satu ruangan tempat penularan virus terhadap total 5 nakes yang bertugas sedang disiapkan. Namun keputusan pastinya akan diputuskan hari ini Senin (25/1) sambil menunggu hasil tracing lanjutan dari tambahan 4 orang nakes yang terkonfimasi baru.
Sedangkan klaster tempat ibadah di Desa Munduk Kecamatan Banjar sementara sudah melandai dengan temuan kasus baru. Dikoordinasi Satgas Kecamatan Banjar, Desa Munduk saat ini sedang menjalalani pengetatan dan pengawasan selama sepuluh hari kedepan, terhitung mulai Minggu (24/1) kemarin. Pemerintah kecamatan, Polsek Banjar, Danramil Banjar serta Pemerintah Desa Munduk saat ini sudah membangun posko pengawasan untuk mencegah penularan lebih masif.
Selain pengetatan seluruh aktivitas di tempat ibadah juga ditutup sementara, hingga situasi di Desa Munduk dipastikan aman seluruhnya dengan nihilnya penambahan kasus baru. “Pengetatan dilakukan tingkat kecamatan karena desanya sudah sangat tertib. Sudah buat posko khusus di Munduk tentu ini sangat membantu. Tim Kodim memantau Munduk kondisi tertib sepi dan tak ada pelanggaran. Polisi juga turun memantau melalui Polsek Banjar,” jelas dia.
Sementara itu selain kasus konfirmasi baru Satgas kabupaten mencatatkan 16 pasien Covid-19 yang dinyatakan smebuh. Belasan pasien sembuh itu tersebar 8 orang di Kecamatan Sukasada, 1 orang di Kecamatan Banjar, 2 orang di Kecamatan Seririt, 4 orang di Kecamatan Buleleng dan 1 orang di Kecamatan Busungbiu. Perkembangan kasus konfirmasi dan pasien sembuh membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebnayak 1.615 orang. Sedangkan jumlah pasien sembuh kumulatif sebanyak 1.376 orang, 75 orang meninggal dunia dan 164 orang masih dinyatakan positif.
Sebanyak 108 orang pasien positif diantaranya masih dirawat di rumah sakit Buleleng dan Tabanan. Sedangkan 36 orang sudah menjalani karantina hotel dan menyisakan 20 orang lainnya melakukan isolasi mandiri. “Sisa 20 orang masih menjalani isolasi mandiri setelah 12 orang hari ini diberangkatkan ke hotel karantina Bali Beach yang disiapkan pemprov. Sisanya selain yang memang harus isolasi mandiri di rumah karena usia masih bayi dan balita serta ibu melahirkan kemarin, masih menunggu tambahan hotel yang disiapkan oleh Pemprov,” kata Suyasa. *k23
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa kemarin mengatakan, dari 34 kasus konfirmasi baru yang muncul kemarin sebagian besar adalah klaster keluarga. Puluhan kasus konfirmasi baru itu, tersebar 11 orang di Kecamatan Buleleng, 2 orang di Kecamatan Kubutambahan, 4 orang di Kecamatan Banjar, 1 orang di Kecamatan Sukasada, 6 orang di Kecamatan Seririt, 7 orang di Kecamatan Gerokgak dan 3 orang di Kecamatan Sawan. Sebagian besar terjadi pada klaster keluarga.
Puluhan kasus itu disebut Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu, yang berkaitan dengan klaster tempat ibadah di Desa Munduk kemarin hanya 1 orang. Kemudian ada klaster keluarga yang paling banyak ada beberapa tempat. Seperti kasus Kelurahan Kampung Baru satu keluarga ada penambahan 3 orang, klaster Seririt dan klaster keluarga di Gerokgak.
“Ada klaster baru masuk di Puskesmas Buleleng I. Kasus ini diawali seorang nakes memiliki gejala dan ketika diswab positif. Setelah dilakukan tracking ditemukan lagi 4 orang nakes bertugas di ruangan yang sama positif juga,” ucap Suyasa yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Buleleng.
Terkait klaster faskes yang terjadi, Satgas Kabupaten sedang menunggu keputusan Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, terkait pengoperasian Puskesmas Buleleng I. Suyasa menyebut Pusekesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan tidak bisa tutup sepenuhnya. Opsi hanya menutup satu ruangan tempat penularan virus terhadap total 5 nakes yang bertugas sedang disiapkan. Namun keputusan pastinya akan diputuskan hari ini Senin (25/1) sambil menunggu hasil tracing lanjutan dari tambahan 4 orang nakes yang terkonfimasi baru.
Sedangkan klaster tempat ibadah di Desa Munduk Kecamatan Banjar sementara sudah melandai dengan temuan kasus baru. Dikoordinasi Satgas Kecamatan Banjar, Desa Munduk saat ini sedang menjalalani pengetatan dan pengawasan selama sepuluh hari kedepan, terhitung mulai Minggu (24/1) kemarin. Pemerintah kecamatan, Polsek Banjar, Danramil Banjar serta Pemerintah Desa Munduk saat ini sudah membangun posko pengawasan untuk mencegah penularan lebih masif.
Selain pengetatan seluruh aktivitas di tempat ibadah juga ditutup sementara, hingga situasi di Desa Munduk dipastikan aman seluruhnya dengan nihilnya penambahan kasus baru. “Pengetatan dilakukan tingkat kecamatan karena desanya sudah sangat tertib. Sudah buat posko khusus di Munduk tentu ini sangat membantu. Tim Kodim memantau Munduk kondisi tertib sepi dan tak ada pelanggaran. Polisi juga turun memantau melalui Polsek Banjar,” jelas dia.
Sementara itu selain kasus konfirmasi baru Satgas kabupaten mencatatkan 16 pasien Covid-19 yang dinyatakan smebuh. Belasan pasien sembuh itu tersebar 8 orang di Kecamatan Sukasada, 1 orang di Kecamatan Banjar, 2 orang di Kecamatan Seririt, 4 orang di Kecamatan Buleleng dan 1 orang di Kecamatan Busungbiu. Perkembangan kasus konfirmasi dan pasien sembuh membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif sebnayak 1.615 orang. Sedangkan jumlah pasien sembuh kumulatif sebanyak 1.376 orang, 75 orang meninggal dunia dan 164 orang masih dinyatakan positif.
Sebanyak 108 orang pasien positif diantaranya masih dirawat di rumah sakit Buleleng dan Tabanan. Sedangkan 36 orang sudah menjalani karantina hotel dan menyisakan 20 orang lainnya melakukan isolasi mandiri. “Sisa 20 orang masih menjalani isolasi mandiri setelah 12 orang hari ini diberangkatkan ke hotel karantina Bali Beach yang disiapkan pemprov. Sisanya selain yang memang harus isolasi mandiri di rumah karena usia masih bayi dan balita serta ibu melahirkan kemarin, masih menunggu tambahan hotel yang disiapkan oleh Pemprov,” kata Suyasa. *k23
1
Komentar