Tertidur di Gubuk, Petani Kacang Diperkosa
Korban yang istirahat karena lelah dan hujan diperkosa. Kejadian di gubuk ladang kacang dilaporkan setelah tiga hari kejadian.
GIANYAR, NusaBali
I Made R, 36, mendatangi Mapolsek Payangan, pada Kamis (17/11) siang, untuk melaporkan tindak pemerkosaan yang dialami istrinya Ni Ketut S, 36. Warga Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan tersebut tak terima atas tindak pemerkosaan yang dialami sang istri saat sedang bekerja.
Sebenarnya peristiwa itu terjadi Senin (14/11). Awalnya Ni Ketut S sedang bekerja di kebun miliknya sejak pagi. Ketut S sibuk menanam kacang, namun karena kondisi hujan, ia memutuskan berteduh di dalam gubuk yang tak jauh dari lokasi menanam kacang. Kerena seharian bekerja akhirnya, Ketut S memilih tidur sembari menunggu hujan reda. Baru beberapa menit tertidur, I Wayan S, 34, masuk ke dalam gubuk tempat Ketut S istirahat.
Wayan S langsung memeluk Ketut S, kemudian berusaha melepas celana trainning yang dikenakan oleh Ketut S. Namun karena tak mampu melawan, Wayan S berhasil melepas celana Ketut S dan melakukan tindak pemerkosaan. Kurang lebih 10 menit melakukan aksinya, Wayan S langsung memakai pakaian dan pergi meninggalkan gubuk yang di dalamnya masih ada Ketut S.
SELANJUTNYA . . .
Sebenarnya peristiwa itu terjadi Senin (14/11). Awalnya Ni Ketut S sedang bekerja di kebun miliknya sejak pagi. Ketut S sibuk menanam kacang, namun karena kondisi hujan, ia memutuskan berteduh di dalam gubuk yang tak jauh dari lokasi menanam kacang. Kerena seharian bekerja akhirnya, Ketut S memilih tidur sembari menunggu hujan reda. Baru beberapa menit tertidur, I Wayan S, 34, masuk ke dalam gubuk tempat Ketut S istirahat.
Wayan S langsung memeluk Ketut S, kemudian berusaha melepas celana trainning yang dikenakan oleh Ketut S. Namun karena tak mampu melawan, Wayan S berhasil melepas celana Ketut S dan melakukan tindak pemerkosaan. Kurang lebih 10 menit melakukan aksinya, Wayan S langsung memakai pakaian dan pergi meninggalkan gubuk yang di dalamnya masih ada Ketut S.
SELANJUTNYA . . .
Komentar