Denpasar Kembali Diterjang 218 Kasus Positif Covid-19
Pasien Sembuh Sebanyak 97 Orang, Meninggal 2 Orang
DENPASAR, NusaBali
Kota Denpasar kembali mengalami lonjakan kasus positif Covid-19, Selasa (26/1).
Dalam sehari jumlah kasus yang terdata di Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar sebanyak 205 kasus. Kasus tersebut muncul hampir di seluruh desa/kelurahan di Kota Denpasar dari sejumlah klaster dan berbagai kalangan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dihubungi mengatakan lonjakan kasus di Kota Denpasar karena aktivitas masyarakat cukup tinggi di berbagai kegiatan. Klaster yang muncul mulai dari upacara, aktivitas perkantoran, klaster keluarga dan kasus masih terdeteksi karena efek domino dari liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya.
"Sehingga diadakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kini juga telah diperpanjang untuk mencegah lonjakan tersebut. Tetapi karena efek dominonya masih ya kasus terus meningkat," jelasnya.
Sebanyak 205 kasus tersebut menurut Dewa Rai berada di 39 desa/kelurahan di Kota Denpasar. Kalangan yang terpapar Covid-19 mulai dari karyawan swasta, pensiunan, PNS, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan BUMN, TNI/Polri, perawat, dokter, pedagang, guru, sopir freelance, bidan, apoteker hingga dosen.
Selain itu juga ada Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) sebanyak 21 kasus. Kasus tersebut saat ini ditangani di RSUD Wangaya bagi yang mengalami gejala dan yang tidak bergejala dilakukan isolasi di rumah singgah. "Itu sekarang kita upayakan dilakukan isolasi di rumah singgah. Jika memang rumah singgah penuh nanti kami berkoordinasi kembali dengan Provinsi Bali," imbuh mantan Kabid KIP Diskominfo Kota Denpasar ini.
Dengan meningkatnya kasus tersebut, okupansi bed RSUD Wangaya mencapai sebanyak 76 persen atau 38 bed terisi dari 50 pempat tidur. Dengan okupansi tersebut RSUD Wangaya berencana menambah 15 bed di ruang perawatan bertempat di lantai 4 gedung B. Sementara okupansi di rumah singgah yang terisi sebanyak 66 persen atau sebanyak 165 dari kapasitas 250 kamar.
Dari total keseluruhan pasien Covid-19 yang masih dirawat di Kota Denpasar sebarannya, yakni di rumah singgah bagi yang tidak bergejala, kalau bergejala di RSUD Wangaya, RSUP Sanglah, RS PTN Unud dan RS Bali Mandara.
Selain lonjakan kasus, per Selasa kemarin pasien sembuh juga kembali bertambah sebanyak 97 orang. Mereka sudah diperbolehkan pulang dengan syarat wajib melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari sebelum kembali bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, Denpasar juga mengalami 2 kasus meninggal.
Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar hingga kemarin tercatat 6.974 kasus, pasien sembuh 5.893 orang (84,50 persen), meninggal dunia sebanyak 137 orang (1,96 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 944 orang (13,54 persen). *mis
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dihubungi mengatakan lonjakan kasus di Kota Denpasar karena aktivitas masyarakat cukup tinggi di berbagai kegiatan. Klaster yang muncul mulai dari upacara, aktivitas perkantoran, klaster keluarga dan kasus masih terdeteksi karena efek domino dari liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya.
"Sehingga diadakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kini juga telah diperpanjang untuk mencegah lonjakan tersebut. Tetapi karena efek dominonya masih ya kasus terus meningkat," jelasnya.
Sebanyak 205 kasus tersebut menurut Dewa Rai berada di 39 desa/kelurahan di Kota Denpasar. Kalangan yang terpapar Covid-19 mulai dari karyawan swasta, pensiunan, PNS, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan BUMN, TNI/Polri, perawat, dokter, pedagang, guru, sopir freelance, bidan, apoteker hingga dosen.
Selain itu juga ada Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) sebanyak 21 kasus. Kasus tersebut saat ini ditangani di RSUD Wangaya bagi yang mengalami gejala dan yang tidak bergejala dilakukan isolasi di rumah singgah. "Itu sekarang kita upayakan dilakukan isolasi di rumah singgah. Jika memang rumah singgah penuh nanti kami berkoordinasi kembali dengan Provinsi Bali," imbuh mantan Kabid KIP Diskominfo Kota Denpasar ini.
Dengan meningkatnya kasus tersebut, okupansi bed RSUD Wangaya mencapai sebanyak 76 persen atau 38 bed terisi dari 50 pempat tidur. Dengan okupansi tersebut RSUD Wangaya berencana menambah 15 bed di ruang perawatan bertempat di lantai 4 gedung B. Sementara okupansi di rumah singgah yang terisi sebanyak 66 persen atau sebanyak 165 dari kapasitas 250 kamar.
Dari total keseluruhan pasien Covid-19 yang masih dirawat di Kota Denpasar sebarannya, yakni di rumah singgah bagi yang tidak bergejala, kalau bergejala di RSUD Wangaya, RSUP Sanglah, RS PTN Unud dan RS Bali Mandara.
Selain lonjakan kasus, per Selasa kemarin pasien sembuh juga kembali bertambah sebanyak 97 orang. Mereka sudah diperbolehkan pulang dengan syarat wajib melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari sebelum kembali bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, Denpasar juga mengalami 2 kasus meninggal.
Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar hingga kemarin tercatat 6.974 kasus, pasien sembuh 5.893 orang (84,50 persen), meninggal dunia sebanyak 137 orang (1,96 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 944 orang (13,54 persen). *mis
Komentar