66 Kasus Baru Covid-19 Terjang Tabanan
Kedakan kasus di Tabanan memang belum landai, meskipun telah dilakukan pendispilinan PPKM.
TABANAN, NusaBali
Kasus Covid- 19 di Tabanan makin tak terkendali. Per Selasa (26/1) kemarin, Tabanan diterjang ledakan kasus baru sampai 66 orang. Namun, pasien Covid-19 sembuh hanya 19 orang, dan meninggal 1 orang. Ledakan kasus didominasi dari kaster keluarga.
Sebaran 66 kasus tersebut ada di Kecamatan Kediri 15 kasus, Baturiti 4 kasus, Selemadeg Barat 10 kasus, Marga 7 kasus, Tabanan 12 kasus, Selemadeg 1 kasus, Kerambitan 5 kasus, Penebel 1 kasus, Selemadeg Timur 11 kasus. Mereka yang terpapar dari berbagai profesi mulai dari TNI, PNS, mahasiswa, guru, pedagang, pensiunan, dan wiraswasta. Pasien yang terpapar sebagian besar mengeluhkan tanpa gejala dan dirawat di hotel terintegrasi dan isolasi mandiri. Sedangkan yang bergejala dirawat di rumah sakit di Tabanan.
Koordinator Bidang Data Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, pasien kasus baru itu sudah ditangani Satgas Covid-19. "Dimana mereka terpapar, masih dilakukan penulusuran, kontak tracing terus dilakukan ini," tegasnya.
Menurutnya, ledakan kasus di Tabanan memang belum landai, meskipun telah dilakukan pendispilinan PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang masif. "Jadi masyarakat harus benar-benar disipilin protokol kesehatan, berlaku untuk seluruh elemen masyarakat di Tabanan," tegas Dian Setiawan.
Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan I Gede Susila mengatakan tempat isolasi baik di hotel terintegrasi dan di rumah sakit, masih tersedia. Dinas Kesehatan Tabanan sudah menginstruksikan untuk rumah sakit swasta di Tabanan dan pemerintah untuk menyediakan 30 persen kapasitas tempat tidurnya untuk pasien Covid-19. "Ketersediaan untuk tempat isolasi di rumah sakit masih tersedia 60 persen," katanya.
Keberadaan hotel tempat isolasi terintegrasi sudah terus koordinasikan dengan Pemprov Bali. Jika kurang sudah disediakan tempat isolasi di salah satu hotel di Kita khusus penanganan pasien Covid-19 di Tabanan. "Tentunya kami semua berharap tambahan kasus bisa turun,” terangnya.
Susila pun kembali menekankan karena tingginya penambahan kasus juga lantaran masifnya gerakan 3T yang dilakukan Satgas Kesehatan. "Kita masif lakukan kontak tracking begitu ada yang terpapar kontak tracking terus ditelusuri," tandasnya. *des
Sebaran 66 kasus tersebut ada di Kecamatan Kediri 15 kasus, Baturiti 4 kasus, Selemadeg Barat 10 kasus, Marga 7 kasus, Tabanan 12 kasus, Selemadeg 1 kasus, Kerambitan 5 kasus, Penebel 1 kasus, Selemadeg Timur 11 kasus. Mereka yang terpapar dari berbagai profesi mulai dari TNI, PNS, mahasiswa, guru, pedagang, pensiunan, dan wiraswasta. Pasien yang terpapar sebagian besar mengeluhkan tanpa gejala dan dirawat di hotel terintegrasi dan isolasi mandiri. Sedangkan yang bergejala dirawat di rumah sakit di Tabanan.
Koordinator Bidang Data Satgas Covid-19 Tabanan I Putu Dian Setiawan mengatakan, pasien kasus baru itu sudah ditangani Satgas Covid-19. "Dimana mereka terpapar, masih dilakukan penulusuran, kontak tracing terus dilakukan ini," tegasnya.
Menurutnya, ledakan kasus di Tabanan memang belum landai, meskipun telah dilakukan pendispilinan PPKM (Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang masif. "Jadi masyarakat harus benar-benar disipilin protokol kesehatan, berlaku untuk seluruh elemen masyarakat di Tabanan," tegas Dian Setiawan.
Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan I Gede Susila mengatakan tempat isolasi baik di hotel terintegrasi dan di rumah sakit, masih tersedia. Dinas Kesehatan Tabanan sudah menginstruksikan untuk rumah sakit swasta di Tabanan dan pemerintah untuk menyediakan 30 persen kapasitas tempat tidurnya untuk pasien Covid-19. "Ketersediaan untuk tempat isolasi di rumah sakit masih tersedia 60 persen," katanya.
Keberadaan hotel tempat isolasi terintegrasi sudah terus koordinasikan dengan Pemprov Bali. Jika kurang sudah disediakan tempat isolasi di salah satu hotel di Kita khusus penanganan pasien Covid-19 di Tabanan. "Tentunya kami semua berharap tambahan kasus bisa turun,” terangnya.
Susila pun kembali menekankan karena tingginya penambahan kasus juga lantaran masifnya gerakan 3T yang dilakukan Satgas Kesehatan. "Kita masif lakukan kontak tracking begitu ada yang terpapar kontak tracking terus ditelusuri," tandasnya. *des
1
Komentar