Orok Ditemukan Dalam Nyuh Gading
Polisi masih memburu pelaku pembuang orok, termasuk mengungkap ibu yang melahirkannya.
DENPASAR, NusaBali
Pengunjung di seputaran Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, yang menikmati sunset, Kamis (17/11) sekitar pukul 17.30 wita digegerkan dengan penemuan orok bayi dalam keadaan meninggal. Saat ditemukan warga, orok tersebut terdapat di dalam buah kelapa gading muda (nyuh gading) yang sudah terbuka bagian atasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, seorang pengunjung pantai bernama Taufik, 30, mengetahui temuan orok tersebut setelah warga dan wisatawan berkerumun di lokasi. Dirinya yang berada di seputaran lokasi itu pun kemudian bergegas untuk melihat lebih dekat adanya orok yang teronggok tersebut. "Kalau yang pertama lihat itu ada warga tadi. Terus ada teriak-teriak minta tolong. Makanya berhamburan ke lokasi, ternyata ada orok yang tergeletak di bibir pantai," ungkapnya.
Seorang petugas kepolisian menyebut orok bayi terdapat dalam buah kelapa gading (nyuh gading) yang diletakkan seseorang di atas pasir dekat bebatuan penahan gelombang, di tepi pantai. “Saat ditemukan, bau amis tercium dari sekitar lokasi. Setelah diperiksa, bau berasal dari dalam buah kelapa. Begitu ditumpahkan, ternyata ada orok bayi di dalamnya,” ujar petugas tersebut.
Petugas dari Polsek Dentim kemarin langsung melakukan pemasangan garis polisi dan olah TKP. Dari hasil identifikasi, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan meninggal sehari sebelum ditemukan. Orok tersebut kemudian dievakuasi ke RS Sanglah untuk dilakukan visum. "Nanti masih tunggu hasil (autopsi) darisana dulu. Dan memastikan waktu kematiannya. Kalau perkiraan awal lebih dari sehari," ujar petugas tadi.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan prihal pelaku pembuang orok, termasuk mengungkap ibu yang melahirkannya. "Apakah yang buang itu ibu sendiri pasca melahirkan atau orang lain? Itu yang masih kita dalami. Anggota masih menggali keterangan sejumlah saksi di lokasi," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Dentim AKP Nyoman Darsana mengaku belum menerima laporan detail mengenai penemuan orok bayi di Pantai Padanggalak karena sedang mengikuti sebuah acara di Tabanan. Sementara itu, dr Dudut Rustyadi, Kepala Instalansi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah mengakui telah menerima orok bayi pada pukul 18.25 Wita dibawa oleh Ambulan Pusdalops BPBD Kota Denpasar. Pihaknya pun melakukan Pemeriksaan Luar (PL).
Hasil PL yang dilakukan pihaknya bahwa orok bayi yang diperiksa tersebut belum bisa ditentukan jenis kelaminnya karena baru berumur 4-5 bulan kandungan. “Adapun berat badan baru mencapai 15 gram, dengan panjang badan 22 cm," terangnya. Dia menyebut orok yang diperiksanya itu masih ada tali pusar yang menempel pada perut, sehingga kematian karena terlahir belum mampu hidup di luar kandungan. "Janin belum mampu hidup di luar karena masa kandungan masih muda jadi pasti mati begitu lahir, bahkan tidak ditemukan luka pada tubuh bayi," jelasnya. dar, cr63
Informasi yang berhasil dihimpun, seorang pengunjung pantai bernama Taufik, 30, mengetahui temuan orok tersebut setelah warga dan wisatawan berkerumun di lokasi. Dirinya yang berada di seputaran lokasi itu pun kemudian bergegas untuk melihat lebih dekat adanya orok yang teronggok tersebut. "Kalau yang pertama lihat itu ada warga tadi. Terus ada teriak-teriak minta tolong. Makanya berhamburan ke lokasi, ternyata ada orok yang tergeletak di bibir pantai," ungkapnya.
Seorang petugas kepolisian menyebut orok bayi terdapat dalam buah kelapa gading (nyuh gading) yang diletakkan seseorang di atas pasir dekat bebatuan penahan gelombang, di tepi pantai. “Saat ditemukan, bau amis tercium dari sekitar lokasi. Setelah diperiksa, bau berasal dari dalam buah kelapa. Begitu ditumpahkan, ternyata ada orok bayi di dalamnya,” ujar petugas tersebut.
Petugas dari Polsek Dentim kemarin langsung melakukan pemasangan garis polisi dan olah TKP. Dari hasil identifikasi, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan meninggal sehari sebelum ditemukan. Orok tersebut kemudian dievakuasi ke RS Sanglah untuk dilakukan visum. "Nanti masih tunggu hasil (autopsi) darisana dulu. Dan memastikan waktu kematiannya. Kalau perkiraan awal lebih dari sehari," ujar petugas tadi.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan prihal pelaku pembuang orok, termasuk mengungkap ibu yang melahirkannya. "Apakah yang buang itu ibu sendiri pasca melahirkan atau orang lain? Itu yang masih kita dalami. Anggota masih menggali keterangan sejumlah saksi di lokasi," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Dentim AKP Nyoman Darsana mengaku belum menerima laporan detail mengenai penemuan orok bayi di Pantai Padanggalak karena sedang mengikuti sebuah acara di Tabanan. Sementara itu, dr Dudut Rustyadi, Kepala Instalansi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah mengakui telah menerima orok bayi pada pukul 18.25 Wita dibawa oleh Ambulan Pusdalops BPBD Kota Denpasar. Pihaknya pun melakukan Pemeriksaan Luar (PL).
Hasil PL yang dilakukan pihaknya bahwa orok bayi yang diperiksa tersebut belum bisa ditentukan jenis kelaminnya karena baru berumur 4-5 bulan kandungan. “Adapun berat badan baru mencapai 15 gram, dengan panjang badan 22 cm," terangnya. Dia menyebut orok yang diperiksanya itu masih ada tali pusar yang menempel pada perut, sehingga kematian karena terlahir belum mampu hidup di luar kandungan. "Janin belum mampu hidup di luar karena masa kandungan masih muda jadi pasti mati begitu lahir, bahkan tidak ditemukan luka pada tubuh bayi," jelasnya. dar, cr63
Komentar