Kejari Buleleng Dalami Dokumen Hasil Penggeledahan LPD Anturan
SINGARAJA, NusaBali
Penyidikan polemik dugaan penyelewengan aset dan pengelolaan keuangan LPD Anturan terus digeber oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.
Pasca melakukan penggeledahan di Kantor LPD Anturan, tim penyidik langsung mendalami sejumlah dokumen hasil sitaan, dengan memeriksa sejumlah pengurus LPD Anturan.
Kasi Intel Kejari Buleleng, Anak Agung Ngurah Jayalantara mengatakan, sebanyak 4 orang pengurus LPD Anturan, termasuk Ketua LPD Anturan, Komang Arta Wirawan telah diperiksa oleh penyidik. Mereka diperiksa untuk dimintai keterangan terkait adanya indikasi pemindahan nama sejumlah aset LPD Anturan.
Jayalantara mengatakan, 4 orang pengurus LPD Anturan tersebut diperiksa sebagai saksi. "Penyidik mendalami hasil temuan kemarin yang berupa dokumen-dokumen itu. Penyidik mengklasifikasi dan kroscek, nantinya hasilnya akan dirapatkan lagi, apakah ada indikasi pelanggaran hukum atau tidak," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (26/1) siang.
Dia menekankan, jika dari hasil penggeledahan beberapa waktu yang lalu, tim penyidik hanya menyita aset LPD Anturan yang terindikasi dipindahtangankan atas nama pribadi. Sementara aset LPD Anturan dari jaminan kredit tidak disita. "Masyarakat agar tidak salah paham. Kita hanya menyita khusus terhadap aset LPD yang beralih nama menjadi milik pribadi," ungkapnya.
Pria yang juga Humas Kejari Buleleng ini menambahkan, tim penyidik masih terus melakukan pemeriksaan secara bertahap sehingga polemik LPD Anturan bisa segera menemukan titik terang. "Ini masih berlanjut, masih banyak pihak yang harus dimintai keterangan. Masih banyak kemungkinan yang bisa dijadikan saksi, ini masih berkembang terus," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Buleleng melakukan penggeledahan di Kantor LPD Anturan, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu (20/1) lalu. Penggeledahan ini untuk mencari alat bukti yang diduga berkaitan dengan dugaan penyelewengan aset dan pengelolaan keuangan LPD Anturan.
Dari hasil penggeledahan tersebut tim penyidik Kejari Buleleng berhasil menyita tiga boks yang berisi puluhan dokumen beserta satu unit mobil Toyota Fortuner hitam bernopol DK 1375 UZ. Kasi Pidsus Kejari Buleleng Wayan Genip mengatakan, dokumen yang disita merupakan dokumen terkait berkas transaksi LPD, pengelolaan keuangan, dan penggunaannya.*m
Kasi Intel Kejari Buleleng, Anak Agung Ngurah Jayalantara mengatakan, sebanyak 4 orang pengurus LPD Anturan, termasuk Ketua LPD Anturan, Komang Arta Wirawan telah diperiksa oleh penyidik. Mereka diperiksa untuk dimintai keterangan terkait adanya indikasi pemindahan nama sejumlah aset LPD Anturan.
Jayalantara mengatakan, 4 orang pengurus LPD Anturan tersebut diperiksa sebagai saksi. "Penyidik mendalami hasil temuan kemarin yang berupa dokumen-dokumen itu. Penyidik mengklasifikasi dan kroscek, nantinya hasilnya akan dirapatkan lagi, apakah ada indikasi pelanggaran hukum atau tidak," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (26/1) siang.
Dia menekankan, jika dari hasil penggeledahan beberapa waktu yang lalu, tim penyidik hanya menyita aset LPD Anturan yang terindikasi dipindahtangankan atas nama pribadi. Sementara aset LPD Anturan dari jaminan kredit tidak disita. "Masyarakat agar tidak salah paham. Kita hanya menyita khusus terhadap aset LPD yang beralih nama menjadi milik pribadi," ungkapnya.
Pria yang juga Humas Kejari Buleleng ini menambahkan, tim penyidik masih terus melakukan pemeriksaan secara bertahap sehingga polemik LPD Anturan bisa segera menemukan titik terang. "Ini masih berlanjut, masih banyak pihak yang harus dimintai keterangan. Masih banyak kemungkinan yang bisa dijadikan saksi, ini masih berkembang terus," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Buleleng melakukan penggeledahan di Kantor LPD Anturan, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu (20/1) lalu. Penggeledahan ini untuk mencari alat bukti yang diduga berkaitan dengan dugaan penyelewengan aset dan pengelolaan keuangan LPD Anturan.
Dari hasil penggeledahan tersebut tim penyidik Kejari Buleleng berhasil menyita tiga boks yang berisi puluhan dokumen beserta satu unit mobil Toyota Fortuner hitam bernopol DK 1375 UZ. Kasi Pidsus Kejari Buleleng Wayan Genip mengatakan, dokumen yang disita merupakan dokumen terkait berkas transaksi LPD, pengelolaan keuangan, dan penggunaannya.*m
Komentar