Klaster Kegiatan Adat Melonjak, Bupati Artha Minta Bendesa Tegas
NEGARA, NusaBali
Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jembrana, belakangan terus melonjak.
Jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jembrana, hampir 1.500an kasus. Jembrana yang sempat menjadi zona kuning (risiko rendah), telah masuk sebagai zona merah (risiko tinggi). Lonjakan kasus ini kebanyakan dari klaster kegiatan adat dan agama
Hal tersebut diungkapkan Bupati Jembrana I Putu Artha, Selasa (26/1). Menurut Bupati Artha, maraknya kegiatan adat dan kegiatan agama yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes), menjadi penyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Jembrana. “Sekarang penyebaran virus banyak disumbangkan kegiatan orang nikahan, sunatan, termasuk upacara kematian. Karena protokol kesehatan tidak jalan,” ujarnya.
Bupati menyatakan jajaran Satgas Penanganan Covid-19, sudah terus berusaha mengimbau agar semua tertib melaksanakan prokes. Termasuk mengingatkan setiap ada kegiatan adat maupun keagamaan, agar membatasi orang, dan jangan sampai menimbulkan kerumunan. Namun faktanya masih banyak yang tidak disiplin. “Semestinya hal ini (lonjakan kasus Covid-19) dapat ditekan. Setiap yang punya hajatan, bisa membatasi kehadiran orang, disiplin melaksanakan prokes,” ucapnya.
Terkait persoalan itu, Bupati Artha mengingatkan kepada jajaran bendesa maupun kelian adat untuk benar-benar mengawasi setiap kegiatan adat maupun keagamaan di wilayahnya. Bagaimana pelaksanaan di lapangan, berjalan sesuai rekomendasi Satgas. “Bila perlu ambil tindakan tegas. Berlakukan sanksi yang melanggarkan prokes. Karena aparat juga sudah mau menindak tegas dengan membubarkan kegiatan keagamaan yang tidak menerapkan prokes,” ucapnya.
Para bendesa bersama perbekel/lurah ataupun jajaran aparat di desa/kelurahan, jelas Bupati, harus bekerjasama mengawasi wilayahnya. Satgas Gotong-Royong agar diaktifkan kembali, dengan memberikan pengawasan lebih ketat terhadap segala bentuk kegiatan masyarakat di wilayahnya. “Kalau prokes sudah dijalankan dengan baik, mengurangi kerumunan-kerumunan, niscaya bisa menekan penyebaran Covid serta keluar dari zona merah,” kata Bupati Artha yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana ini.
Sesuai data harian Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, per Selasa (26/1) kemarin, kembali ada tambahan 10 kasus positif Covid-19, dan tambahan 15 pasien positif Covid-19 sembuh. Secara kumulatif, kini jumlah positif Covid-19 di Jembrana telah mencapai 1.453 kasus. Dari 1.453 kasus itu, 1.249 orang berhasil sembuh, 43 orang meninggal dunia, dan 161 orang yang masih dirawat di RSUD Negara, 4 Puskesmas dan 3 Hotel tempat isolasi di Jembrana, maupun yang dirawat di luar Jembrana. *ode
Komentar