Kenakan Singlet, Presiden Jokowi Jalani Vaksinasi Kedua
JAKARTA, NusaBali.com
Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksinasi Covid-19 kedua pada Rabu (27/1/2021) dengan tetap mempercayakan Prof Abdul Muthalib sebagai vaksinator.
Seperti pelaksanaan vaksinasi pertama pada 13 Januari 2021, Presiden Jokowi harus melewati tahapan pemeriksaan lebih dulu sebelum diputuskan apakah dapat memperoleh vaksinasi kedua. "Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama di 13 Januari lalu, 2 minggu lalu, hari ini saya mendapat suntikan vaksin yang kedua dan sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu tidak terasa dan setelah 2 jam hanya pegal-pegal dan sekarang sama sama aktivitas ke mana-mana," kata Presiden Jokowi setelah mendapat suntikan kedua.
Sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi kedua yang dilaksanakan di Kompleks Istana Kepresidenan adalah mereka yang sudah menjalani vaksinasi pertama bersama Presiden Jokowi yaitu Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. Dalam daftar terlihat juga pesohor Raffi Ahmad yang pasca vaksinasi pertama sempat membuat kontroversi.
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket merah terang dan singlet saat menjalani vaksinasi Covid-19 kedua. “Untuk memudahkan penyuntikan vaksin, kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Setelah tiba di meja vaksinasi, Presiden membuka resleting jaketnya dan Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Muthalib langsung menyuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke lengan kiri Presiden. "Presiden memakai singlet untuk kemudahan saat vaksin, sehingga tidak perlu melipat baju sampai atas," kata Bey.
Menurut dia, Presiden merasa lebih nyaman kalau ruang di lengannya lebih terbuka saat dokter menyuntikkan vaksin. "Sehingga memberikan keleluasaan kepada vaksinator untuk menyuntikkan vaksinnya. Vaksinator tidak perlu meminta kepada Bapak Presiden untuk menaikkan lengan kemeja yang digunakan," kata Bey.
Sementara itu, Prof Abdul Muthalib yang sempat viral karena terlihat gemetar saat melakukan vaksinasi pertama mengatakan bahwa dia lebih tenang saat melakukan penyuntikan vaksin kedua kepada Presiden. "Tadi lebih tenang karena sudah terbiasa vaksinasi pertama," kata Prof Abdul, yang bertugas memberikan suntikan vaksin pertama kepada Presiden pada 13 Januari 2021.
"Saya mau menyampaikan kepada Bapak Presiden, terima kasih sebesar-besarnya yang masih tetap mempercayakan kepada saya untuk divaksin yang kedua," kata dokter dari Divisi Hematologi Ongkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
Pada sesi kedua, penyuntikan vaksin dilakukan pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia Ronal Tapilatu, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia Agustinus Heri, perwakilan dari Parisada Hindu Darma Indonesia I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M, perwakilan dari Matakin Peter Lesmana, serta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.*ant
Sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi kedua yang dilaksanakan di Kompleks Istana Kepresidenan adalah mereka yang sudah menjalani vaksinasi pertama bersama Presiden Jokowi yaitu Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. Dalam daftar terlihat juga pesohor Raffi Ahmad yang pasca vaksinasi pertama sempat membuat kontroversi.
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket merah terang dan singlet saat menjalani vaksinasi Covid-19 kedua. “Untuk memudahkan penyuntikan vaksin, kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Setelah tiba di meja vaksinasi, Presiden membuka resleting jaketnya dan Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Muthalib langsung menyuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke lengan kiri Presiden. "Presiden memakai singlet untuk kemudahan saat vaksin, sehingga tidak perlu melipat baju sampai atas," kata Bey.
Menurut dia, Presiden merasa lebih nyaman kalau ruang di lengannya lebih terbuka saat dokter menyuntikkan vaksin. "Sehingga memberikan keleluasaan kepada vaksinator untuk menyuntikkan vaksinnya. Vaksinator tidak perlu meminta kepada Bapak Presiden untuk menaikkan lengan kemeja yang digunakan," kata Bey.
Sementara itu, Prof Abdul Muthalib yang sempat viral karena terlihat gemetar saat melakukan vaksinasi pertama mengatakan bahwa dia lebih tenang saat melakukan penyuntikan vaksin kedua kepada Presiden. "Tadi lebih tenang karena sudah terbiasa vaksinasi pertama," kata Prof Abdul, yang bertugas memberikan suntikan vaksin pertama kepada Presiden pada 13 Januari 2021.
"Saya mau menyampaikan kepada Bapak Presiden, terima kasih sebesar-besarnya yang masih tetap mempercayakan kepada saya untuk divaksin yang kedua," kata dokter dari Divisi Hematologi Ongkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
Pada sesi kedua, penyuntikan vaksin dilakukan pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia Ronal Tapilatu, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia Agustinus Heri, perwakilan dari Parisada Hindu Darma Indonesia I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M, perwakilan dari Matakin Peter Lesmana, serta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.*ant
1
Komentar