Listyo Sigit Dilantik Jadi Kapolri, Siap Kawal Pertumbuhan Ekonomi Nasional
JAKARTA, NusaBali.com
Presiden Joko Widodo melantik Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021), menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang telah memasuki masa pensiun.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Listyo juga menjalani upacara kenaikan pangkat menjadi jenderal bintang empat. Presiden Jokowi menyematkan langsung pangkat jenderal serta menyerahkan tongkat komando Kapolri ke Listyo.
Seusai dilantik Listyo Sigit Prabowo mengatakan institusi kepolisian di bawah kepemimpinannya akan membantu pemerintah mengawal pertumbuhan ekonomi nasional dengan menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. "Polri membantu mengawal pertumbuhan ekonomi nasional, dan ekonomi tumbuh itu terlaksana apabila stabilitas kamtibmas bisa terjaga dengan baik," ujar Kapolri Listyo.
Dia menyampaikan Polri akan melaksanakan tugas menghadapi tantangan ke depan, termasuk di antaranya menghadapi pandemi Covid-19 dengan melakukan penanggulangan dan pendisiplinan kegiatan masyarakat berkaitan protokol kesehatan. "Yang kita disiplinkan penegakan protokol kesehatan karena keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," jelasnya.
Kapolri Listyo juga menekankan bahwa dirinya akan menampilkan institusi Polri yang tegas namun humanis, serta memberikan pelayanan publik yang baik. "Bagaimana kita memberikan pelayanan secara transparan dan bagaimana memberikan penegakan hukum yang berkeadilan," ujar dia.
Hadir dalam pelantikan tersebut para pejabat negara dalam jumlah terbatas antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Ketua KPK Firli Bahuri dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Listyo adalah lulusan Akademi Kepolisian 1991 yang pernah menjadi Kapolresta Solo pada 2011. Saat itu Listyo pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo. Setahun kemudian, Sigit Prabowo ditarik ke Bareskrim menjadi Kasubdit II Dittipidum dan pada 2013 diangkat menjadi Dirkrimum Polda Sulawesi Tenggara.
Saat Presiden Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014, Listyo Sigit dipercaya menjadi ajudan. Dua tahun berselang, Komjen Listyo Sigit Prabowo kembali mendapat promosi menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan menjadi Kapolda Banten hingga 2018. Pada 2018, Listyo Sigit Prabowo diangkat menjadi Kadiv Propam Polri dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Irjen.
Selanjutnya Listyo menjadi Kabareskrim Polri dan menangani sejumlah kasus yang mendapat perhatian publik seperti penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan pemulangan terpidana kasus cessie bank Bali Djoko Tjandra dari Malaysia yang sudah buron selama 11 tahun.*ant
Seusai dilantik Listyo Sigit Prabowo mengatakan institusi kepolisian di bawah kepemimpinannya akan membantu pemerintah mengawal pertumbuhan ekonomi nasional dengan menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. "Polri membantu mengawal pertumbuhan ekonomi nasional, dan ekonomi tumbuh itu terlaksana apabila stabilitas kamtibmas bisa terjaga dengan baik," ujar Kapolri Listyo.
Dia menyampaikan Polri akan melaksanakan tugas menghadapi tantangan ke depan, termasuk di antaranya menghadapi pandemi Covid-19 dengan melakukan penanggulangan dan pendisiplinan kegiatan masyarakat berkaitan protokol kesehatan. "Yang kita disiplinkan penegakan protokol kesehatan karena keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," jelasnya.
Kapolri Listyo juga menekankan bahwa dirinya akan menampilkan institusi Polri yang tegas namun humanis, serta memberikan pelayanan publik yang baik. "Bagaimana kita memberikan pelayanan secara transparan dan bagaimana memberikan penegakan hukum yang berkeadilan," ujar dia.
Hadir dalam pelantikan tersebut para pejabat negara dalam jumlah terbatas antara lain Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Ketua KPK Firli Bahuri dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Listyo adalah lulusan Akademi Kepolisian 1991 yang pernah menjadi Kapolresta Solo pada 2011. Saat itu Listyo pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo. Setahun kemudian, Sigit Prabowo ditarik ke Bareskrim menjadi Kasubdit II Dittipidum dan pada 2013 diangkat menjadi Dirkrimum Polda Sulawesi Tenggara.
Saat Presiden Jokowi terpilih sebagai presiden pada 2014, Listyo Sigit dipercaya menjadi ajudan. Dua tahun berselang, Komjen Listyo Sigit Prabowo kembali mendapat promosi menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan menjadi Kapolda Banten hingga 2018. Pada 2018, Listyo Sigit Prabowo diangkat menjadi Kadiv Propam Polri dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Irjen.
Selanjutnya Listyo menjadi Kabareskrim Polri dan menangani sejumlah kasus yang mendapat perhatian publik seperti penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan pemulangan terpidana kasus cessie bank Bali Djoko Tjandra dari Malaysia yang sudah buron selama 11 tahun.*ant
1
Komentar