Pohon Kepuh Umur Puluhan Tahun Tumbang Tutup Jalan Desa Tajun
SINGARAJA, NusaBali
Pohon Kepuh berusia 40-an tahun yang berlokasi di Banjar Dinas Bayad, Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, tumbang pada Rabu (27/1) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.
Batang pohon yang berdiameter sekitar 80 centimeter dengan tinggi 7 meter itu tumbang melintang menutup badan jalan di Desa Tajun. Beruntung tak ada korban jiwa maupun kerugian material yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Camat Kubutambahan Made Suyasa yang dihubungi via telepon, Rabu kemarin, mengatakan bencana pohon Kepuh tumbang itu terjadi persis di depan gerbang masuk Pura Dasar Buana Siwa Buda. Pohon Kepuh itu sudah sangat tua dan akar pohon lapuk. Sehingga begitu ada hujan deras disertai angin, pohon tumbang melintang dari arah timur ke barat menutup akses jalan Desa Tajun – Ponjok Batu Desa Pacung Kecamatan Tejakula.
“Yang pertama kali menemukan itu warga pedagang ikan, diperkirakan peristiwanya sekitar pukul 02.00 Wita setelah hujan deras dan angin pada Selasa malam,” ucap Made Suyasa yang juga warga Desa tajun. Dia pun bersyukur tidak ada korban jiwa maupun kerugian material yang diakibatkan atas bencana alam tersebut.
Pohon tumbang itu langsung dieksekusi warga setempat secara gotong royong. “Tadi (kemarin) pagi langsung dieksekusi warga kami secara gotong royong. Ada yang bawa chainsaw, parang, sehingga cepat bisa terbuka lagi akses jalannya,” imbuh Made Suyasa.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana, mengatakan timnya belum sempat turun ke lokasi kejadian. Karena saat persiapan akan berangkat untuk mengevakuasi pohon tumbang sudah mendapat laporan dari camat telah diselesaikan oleh warga setempat. “Kami berterima kasih antusiasme masyarakat setempat sangat tinggi dan tanggap sekali. Personel kami baru mau persiapan, ada laporan masuk disebutkan pohon tumbang sudah tuntas dievakuasi,” kata mantan Kasatpol PP Buleleng ini.
Suadnyana tak menampik jika Desa Tajun sebagian wilayahnya yang berbukit masuk dalam zona merah bencana, terutama tanah longsor saat musim penghujan. Sehingga melalui pemerintah desa diharapkan terus melakukan penguatan kepada warganya untuk tetap tanggap terhadap bencana. *k23
1
Komentar