Gelontor Masker Medis untuk Nakes
Kekuatan Pentahelix Ambil Bagian Cegah Covid-19 di Bali
DENPASAR, NusaBali
Kantor Staf Kepresidenan, Pemprov Bali, Gerakan Pemuda Ansor, Aice yang merupakan kekuatan pentahelix (kekuatan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media massa) kampanye taat protokol kesehatan (prokes) dengan menggelontor masker medis/APD (alat pelindung diri) kepada tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Penyerahan sumbangan dilakukan di Wantilan DPRD Bali, Jalan Kusumaatmadja Nomor 3, Niti Mandala Denpasar, Kamis (28/1) siang.
Hadir Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Kepala BPBD Bali I Made Rentin mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, Wasekjen Pengurus Pusat GP Ansor Khairul Anwar, Ketua PW GP Ansor Provinsi Bali Yunus Naim, dan Brand Manager Aice Group Sylvana.
Ada 150 ribu masker medis untuk nakes yang diserahkan secara simbolis oleh GP Ansor, pihak Aice, dan diterima Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin. Bantuan tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada rumah sakit di Provinsi Bali.
Made Rentin mengatakan gerakan pentahelix yang melibatkan GP Ansor, Aice, Kantor Staf Kepresidenan membuat Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali makin termotivasi dan tetap semangat menghadapi pandemi Covid-19. “Kami merasa tidak sendirian menghadapi pandemi Covid-19 ini di Bali. Karena kawan-kawan, stakeholder termasuk GP Ansor dan Aice memberikan bantuan dan dukungan penuh buat kami di Bali. Tidak hanya material, tetapi motivasi yang kompak dan itikad baik membuat kami bersemangat. Sekali lagi kami tidak sendiri hadapi pandemi Covid-19,” ujar Made Rentin.
Menurut Made Rentin kondisi pandemi Covid-19 saat ini menimbulkan dampak luar biasa dari sisi medis dan sektor lainnya. Saat ini Satgas dan nakes di kabupaten dan kota masih berjuang. “Ada pasien yang harus ditangani di rumah sakit rujukan, ada juga orang tanpa gejala (OTG) yang harus kita tangani di pusat karantina. Jadi bantuan dan gerakan pentahelix ini luar biasa. Pola gotong-royong ini akan kita pertahankan. Tidak hanya saat pandemi Covid-19 saja. Namun saat Bali menghadapi situasi darurat kebencanaan juga, seperti erupsi Gunung Agung pola gotong-royong ini terbukti kita bisa berbuat untuk masyarakat secara maksimal,” ujar alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor, Jawa Barat, tahun 1993 ini.
Wasekjen PP Ansor Khairul Anwar mengatakan pemuda Ansor sudah bergerak di seluruh Indonesia ketika pandemi Covid-19 merebak setahun lalu. Mulai bantuan sembako, APD disalurkan di daerah-daerah. “Hari ini (kemarin) kita distribusikan masker medis yang merupakan gerakan 5 juta masker. Gerakan ini dipusatkan di Provinsi Bali, sebagai upaya mencegah penularan Covid-19,” kata Khairul Anwar.
Khairul Anwar juga meminta kepada Pemprov Bali agar diberikan petunjuk dimana masker medis ini harus dibagikan supaya lebih efektif. “Karena tujuan kita adalah memperlambat laju penularan Covid-19 di Bali. Kita ingin masyarakat terdampak menjadi prioritas,” tutur Khairul Anwar.
Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan, menghadapi pandemi Covid-19 ini diperlukan dukungan pentahelix. “Kita membagikan masker medis ini untuk memperkuat prokes. Kami akan mengkampanyekan pelaksanaan prokes di Bali. Masker medis ini diproduksi untuk masyarakat, tidak diperjualbelikan. Kita akan kampanye Prokes berkelanjutan,” ucapnya. *nat
Hadir Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Kepala BPBD Bali I Made Rentin mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, Wasekjen Pengurus Pusat GP Ansor Khairul Anwar, Ketua PW GP Ansor Provinsi Bali Yunus Naim, dan Brand Manager Aice Group Sylvana.
Ada 150 ribu masker medis untuk nakes yang diserahkan secara simbolis oleh GP Ansor, pihak Aice, dan diterima Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin. Bantuan tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada rumah sakit di Provinsi Bali.
Made Rentin mengatakan gerakan pentahelix yang melibatkan GP Ansor, Aice, Kantor Staf Kepresidenan membuat Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali makin termotivasi dan tetap semangat menghadapi pandemi Covid-19. “Kami merasa tidak sendirian menghadapi pandemi Covid-19 ini di Bali. Karena kawan-kawan, stakeholder termasuk GP Ansor dan Aice memberikan bantuan dan dukungan penuh buat kami di Bali. Tidak hanya material, tetapi motivasi yang kompak dan itikad baik membuat kami bersemangat. Sekali lagi kami tidak sendiri hadapi pandemi Covid-19,” ujar Made Rentin.
Menurut Made Rentin kondisi pandemi Covid-19 saat ini menimbulkan dampak luar biasa dari sisi medis dan sektor lainnya. Saat ini Satgas dan nakes di kabupaten dan kota masih berjuang. “Ada pasien yang harus ditangani di rumah sakit rujukan, ada juga orang tanpa gejala (OTG) yang harus kita tangani di pusat karantina. Jadi bantuan dan gerakan pentahelix ini luar biasa. Pola gotong-royong ini akan kita pertahankan. Tidak hanya saat pandemi Covid-19 saja. Namun saat Bali menghadapi situasi darurat kebencanaan juga, seperti erupsi Gunung Agung pola gotong-royong ini terbukti kita bisa berbuat untuk masyarakat secara maksimal,” ujar alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor, Jawa Barat, tahun 1993 ini.
Wasekjen PP Ansor Khairul Anwar mengatakan pemuda Ansor sudah bergerak di seluruh Indonesia ketika pandemi Covid-19 merebak setahun lalu. Mulai bantuan sembako, APD disalurkan di daerah-daerah. “Hari ini (kemarin) kita distribusikan masker medis yang merupakan gerakan 5 juta masker. Gerakan ini dipusatkan di Provinsi Bali, sebagai upaya mencegah penularan Covid-19,” kata Khairul Anwar.
Khairul Anwar juga meminta kepada Pemprov Bali agar diberikan petunjuk dimana masker medis ini harus dibagikan supaya lebih efektif. “Karena tujuan kita adalah memperlambat laju penularan Covid-19 di Bali. Kita ingin masyarakat terdampak menjadi prioritas,” tutur Khairul Anwar.
Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan, menghadapi pandemi Covid-19 ini diperlukan dukungan pentahelix. “Kita membagikan masker medis ini untuk memperkuat prokes. Kami akan mengkampanyekan pelaksanaan prokes di Bali. Masker medis ini diproduksi untuk masyarakat, tidak diperjualbelikan. Kita akan kampanye Prokes berkelanjutan,” ucapnya. *nat
1
Komentar