Ada Patung Dewi Saraswati di Washington DC, Begini Sejarahnya
DENPASAR, NusaBali.com
Saniscara, hari Sabtu (30/1/2021), Umanis Watugunung, Umat Hindu di Bali merayakan hari raya Saraswati.
Hari Raya yang jatuh setiap enam bulan sekali pada kalender Bali ini merupakan hari untuk merayakan turunnya ilmu pengetahuan, yang dilambangkan oleh Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan. Di hari ini, umat Hindu melakukan persembahyangan dan menghaturkan banten di atas tumpukan sumber kesusastraan, seperti buku dan lontar.
Perwujudan sosok Dewi Saraswati itu sendiri menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Terbukti sosok Dewi Saraswati itu ditampilkan di halaman depan
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC (KBRI Washington), sebagai bagian diplomasi budaya Indonesia.
Sejak tujuh tahun silam, patung Dewi Saraswati menghias KBRI di AS sekaligus menjadi landmark Washington DC. Di kawasanMassachusetts Avenue, NW itu berdiri juga kedutaan-kedutaan lain yang bernama Embassy Row. Patung setinggi lebih dari lima meter ini adalah karya lima pematung Bali yang dipimpin oleh seniman Nyoman Sudarwa. Bahan-bahan pembuatan patung berwarna putih dan keemasan itu sebagian besar diperoleh di Amerika.
Rancangan patung ikonik itu melibatkan pula Bupati Badung saat itu Anak Agung Gde Agung. “Dipilihnya patung Hindu guna mewakili diplomasi budaya ini mencerminkan toleransi agama di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Nilai-nilai universal yang tersirat pada sosok Dewi Saraswati yang melambangkan kebijaksanaan, keindahan pengetahuan dan seni budaya serta kebersamaan dalam menempuh pengetahuan melintasi bangsa dan ras dipandang sebagai diplomasi yang tepat,” ujar AA Gde Agung.
Ide Patung Dewi Saraswati sendiri awalnya dicetuskan oleh Duta Besar RI untuk AS sebelumnya, Dino Pati Djalal yang bertugas di Washington 2010-2013. Patung Dewi Saraswati itu sebenarnya akan diresmikan pada 2013, namun tertunda hingga setahun berikutnya saat Duta Besar sudah berganti pada Budi Bowoleksono.
Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di akhir-akhir masa jabatannya pun berkesempatan meresmikan patung di depan gedung KBRI yang dikenal juga dengan nama Walsh-McLean House pada Hari Kamis, 25 September 2014.
Peresmian patung Dewi Saraswati ini dilakukan sehari setelah SBY menyampaikan pidato di hadapan sidang umum PBB di New York. SBY saat itu pun menegaskan bahwa patung Dewi Saraswati sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.
Dalam pidatonya dihadapan sejumlah menteri yang menyertai perjalanan kenegaraan Presiden SBY sebelum acara peresmian, menekankan pentingnya toleransi beragama. Acara peresmian patung diiiringi gamelan kelompok Raga Kusuma dari kota Richmond, Virginia dan tari bali dari komunitas warga Bali di Washington DC.
Tak ayal kini patung Dewi Saraswati bukan hanya sebagai penghias halaman KBRI yang dirancang oleh seorang arsitek bernama Henry Andersen, melainkan juga menjadi salah satu landmark Washington DC. *tim
Komentar