Survei IDM, PDIP, Golkar, Demokrat Masuk Tiga Besar
DENPASAR, NusaBali
Jika Pemilu digelar sekarang di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, PDIP, Partai Golkar dan Partai Demokrat masih merajai jagat politik nasional.
Hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) yang diterima NusaBali, Minggu (31/1) menyebutkan PDIP, Golkar dan Demokrat dalam survei mendapatkan dukungan masyarakat jauh meninggalkan parpol lainnya di parlemen.
Dalam survei IDM yang melibatkan 1.650 responden berumur di atas 17 tahun dari berbagai kalangan mulai pengusaha, ASN, mahasiswa, pencari kerja dan lainnya di 34 provinsi secara random dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margarin error' 2,44%. Tanpa menyebutkan nama parpol kepada 1.650 responden, ketika ditanya parpol mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini sebanyak 16,7 % memilih PDIP, sebanyak 16,1% memilih Partai Golkar, sebanyak 11,6% memilih Partai Demokrat, sebanyak 8,9% memilih PKB, sebanyak 6,6% memilik PKS, sebanyak 6,2% memilih NasDem, sebanyak 5,2% memilih Partai Gerindra, sebanyak 2,3% memilih PSI, sebanyak 2,1% memilih PAN, sebanyak 2,1% memilih PPP dan sebanyak 1,4% memilih Hanura. Sementara Partai Gelora yang menjadi partai pendatang baru mendapatkan kepercayaan 1,1 %.
Dalam survei yang digelar sejak 10-19 Januari melalui wawancara per telepon tersebut, ketika disebutkan 9 parpol yang memiliki kursi di parlemen DPR RI dan pemilu digelar hari ini, dari responden 1.650 terungkap 18,2% akan memilih PDIP, sebanyak 18,1% akan memilih Partai Golkar, sebanyak 14,2% akan memilih Partai Demokrat, sebanyak 9,7% akan memilih PKB, sebanyak 7,7% akan memilih PKS , sebanyak 6,4% akan memilih NasDem, sebanyak 5,9% akan memilih Gerindra, sebanyak 3,1% akan memilih PAN, sebanyak 1,9% akan memilih PPP, sebanyak 5,2% akan memilih partai lainnya dan sebanyak 9,6% tidak memilih.
Atas kondisi tersebut sejumlah parpol papan atas menanggapi survei yang dirilis IDM tersebut sebagai bagian action parpol merebut hati rakyat di tengah Pandemi Covid-19. Ketua Bappilu DPD PDIP Bali yang juga Anggota Fraksi PDIP DPR RI, I Gusti Agung Alit Kusuma Kelakan dihubungi, Minggu (31/1) mengatakan PDIP sebagai partai pemerintah membuktikan diri bekerja maksimal di tengah Pandemi Covid-19 untuk masyarakat. "Terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang terdampak. Mulai bantuan-bantuan stimulus, bantuan penanganan kesehatan juga," ujar Alit Kelakan.
Ketika ditanya adanya kasus korupsi bansos Covid-19 yang menyeret kader PDIP menurut Alit Kelakan tidak berpengaruh dengan kepercayaan masyarakat kepada PDIP. "Ya itu karena personal. Rakyat kan bisa menilai. Secara ideologi PDIP sebagai partai wong cilik dalam Pandemi Covid-19 jelas keberpihakannya kepada masyarakat," ujar mantan Wakil Gubernur Bali periode 2003-2008 ini.
Sementara Ketua Pemenang Pemilu/Korwil BALI-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menyebutkan survei yang menempatkan Golkar di papan atas alias runner up sebagai dampak situasi sosial dan politik nasional. "Dalam survei untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol itu ada istilah balon digencet. Ya kalau di satu sisi ada digencet, sisi lainnya menggelembung. Ini hal biasa. Di sini parpol terutama Partai Golkar, di tengah Pandemi Covid-19 sudah membuktikan kerja-kerja partai," ujar Demer.
Sedangkan Wasekjen DPP Demokrat yang juga Korwil Bali-NTB-NTT, Putu Supadma Rudana mengatakan survei yang menempatkan Demokrat dalam papan atas tidak akan serta merta membuat kader jumawa. "Sejatinya kita ingin terus bekerja dan berkoalisi dengan rakyat tanpa menghitung untung secara politik. Karena instruksi Ketua DPP Demokrat jelas bekerja dengan tulus sesuai konstitusi," ujar politisi senior asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Supadma Rudana menyebutkan untuk Pandemi Covid-19 saat ini DPP Demokrat perintahkan kader di tingkat DPP, DPD, DPC sampai ranting turun membantu rakyat. Memastikan penanganan Covid-19 maksimal oleh pemerintah. *nat
Dalam survei IDM yang melibatkan 1.650 responden berumur di atas 17 tahun dari berbagai kalangan mulai pengusaha, ASN, mahasiswa, pencari kerja dan lainnya di 34 provinsi secara random dengan tingkat kepercayaan 95% dengan margarin error' 2,44%. Tanpa menyebutkan nama parpol kepada 1.650 responden, ketika ditanya parpol mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini sebanyak 16,7 % memilih PDIP, sebanyak 16,1% memilih Partai Golkar, sebanyak 11,6% memilih Partai Demokrat, sebanyak 8,9% memilih PKB, sebanyak 6,6% memilik PKS, sebanyak 6,2% memilih NasDem, sebanyak 5,2% memilih Partai Gerindra, sebanyak 2,3% memilih PSI, sebanyak 2,1% memilih PAN, sebanyak 2,1% memilih PPP dan sebanyak 1,4% memilih Hanura. Sementara Partai Gelora yang menjadi partai pendatang baru mendapatkan kepercayaan 1,1 %.
Dalam survei yang digelar sejak 10-19 Januari melalui wawancara per telepon tersebut, ketika disebutkan 9 parpol yang memiliki kursi di parlemen DPR RI dan pemilu digelar hari ini, dari responden 1.650 terungkap 18,2% akan memilih PDIP, sebanyak 18,1% akan memilih Partai Golkar, sebanyak 14,2% akan memilih Partai Demokrat, sebanyak 9,7% akan memilih PKB, sebanyak 7,7% akan memilih PKS , sebanyak 6,4% akan memilih NasDem, sebanyak 5,9% akan memilih Gerindra, sebanyak 3,1% akan memilih PAN, sebanyak 1,9% akan memilih PPP, sebanyak 5,2% akan memilih partai lainnya dan sebanyak 9,6% tidak memilih.
Atas kondisi tersebut sejumlah parpol papan atas menanggapi survei yang dirilis IDM tersebut sebagai bagian action parpol merebut hati rakyat di tengah Pandemi Covid-19. Ketua Bappilu DPD PDIP Bali yang juga Anggota Fraksi PDIP DPR RI, I Gusti Agung Alit Kusuma Kelakan dihubungi, Minggu (31/1) mengatakan PDIP sebagai partai pemerintah membuktikan diri bekerja maksimal di tengah Pandemi Covid-19 untuk masyarakat. "Terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang terdampak. Mulai bantuan-bantuan stimulus, bantuan penanganan kesehatan juga," ujar Alit Kelakan.
Ketika ditanya adanya kasus korupsi bansos Covid-19 yang menyeret kader PDIP menurut Alit Kelakan tidak berpengaruh dengan kepercayaan masyarakat kepada PDIP. "Ya itu karena personal. Rakyat kan bisa menilai. Secara ideologi PDIP sebagai partai wong cilik dalam Pandemi Covid-19 jelas keberpihakannya kepada masyarakat," ujar mantan Wakil Gubernur Bali periode 2003-2008 ini.
Sementara Ketua Pemenang Pemilu/Korwil BALI-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menyebutkan survei yang menempatkan Golkar di papan atas alias runner up sebagai dampak situasi sosial dan politik nasional. "Dalam survei untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol itu ada istilah balon digencet. Ya kalau di satu sisi ada digencet, sisi lainnya menggelembung. Ini hal biasa. Di sini parpol terutama Partai Golkar, di tengah Pandemi Covid-19 sudah membuktikan kerja-kerja partai," ujar Demer.
Sedangkan Wasekjen DPP Demokrat yang juga Korwil Bali-NTB-NTT, Putu Supadma Rudana mengatakan survei yang menempatkan Demokrat dalam papan atas tidak akan serta merta membuat kader jumawa. "Sejatinya kita ingin terus bekerja dan berkoalisi dengan rakyat tanpa menghitung untung secara politik. Karena instruksi Ketua DPP Demokrat jelas bekerja dengan tulus sesuai konstitusi," ujar politisi senior asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Supadma Rudana menyebutkan untuk Pandemi Covid-19 saat ini DPP Demokrat perintahkan kader di tingkat DPP, DPD, DPC sampai ranting turun membantu rakyat. Memastikan penanganan Covid-19 maksimal oleh pemerintah. *nat
1
Komentar