Satu Staf Positif Corona, 7 Anggota DPRD Diswab
Tiga Kali Beruntun Terjadi Trend Pasien Sembuh Lampaui Kasus Baru
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 7 anggota DPRD Denpasar menjalani uji swab, Senin (1/2), gara-gara salah satu staf Sekretariat Dewan (Setwan) terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain mereka, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Denpasar, I Putu Gede Dharma Wiyasa, dan 16 stafnya juga ikut diuji swab. Staf Setwan DPRD Denpasar yang terkonfirmasi Covid-19 kesehariannya bertugas di bagian fasilitas. Menurut Sekwan DPRD Denpasar, Putu Gede Dharma Wiyasa, staf yang diumumkan positif Corona pekan lalu ini diketahui tertular dari suaminya. Yang bersangkutan sudah menjalani isolasi.
Khawatir terjadi penularan di lingkungan DPRD Denpasar, maka 7 anggota Dewan, Sekwan, dan 16 staf Setwan diuji swab di Lobi Kantor DPRD Denpasar, Jalan Melati Denpasar, Senin kemarin. “Ada 7 anggota Dewan dan 16 staf Sekretariat Dewan diswab hari ini. Saya juga ikut uji swab. Itu untuk antisipasi saja, semoga hasilnya negatif semuai,” jelas Dharma Wiyasa.
Dharma Wiyasa menyebutkan, 7 anggota Dewan yang uji swab kemarin adalah personel Panitia Khusus (Pansus) XI Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar. Pasalnya, sebelumnya mereka sempat berinteraksi dengan staf yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ke-7 anggota Pansus XI Ranperda RTRW Kota Denpasar yang diswab tersebut, masing-masing I Wayan Suwirya (Fraksi PDIP), I Ketut Budha (Fraksi PDIP), AA Putu Gede Wibawa (Fraksi PDIP), I Nyoman Gede Sumara Putra (Fraksi PDIP), AA Gede Mahendra (Fraksi Golkar), AA Susruta Ngurah Putra (Fraksi Demokrat), dan Wayan Gatra (dari NasDem). Menurut Dharma Wiyasa, 7 anggota Dewan tersebut memilih dilakukan uji swab, sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19.
Meski 7 anggota Dewan dan 16 staf diuji swab, kata Dharma Wiyasa, Kantor DPRD Denpasar tidak sampai di-lockdown. Sebab, selama ini sudah diatur hanya 25 persen anggota Dewan dan pegawai yang ngantor, sementara 75 persen lagi work from home. Mereka yang diswab ini juga tidak diwajibkan untuk isolasi, karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor.
Hasil uji swab 7 anggota Dewan dan 16 staf, kata Dharma Wiyasa, baru akan keluar dua hari kemudian. “Kami tidak menerapkan isolasi, karena mereka kan terakhir kontak dengan staf yang positif Corona sekitar dua minggu lalu. Lagian, masih banyak pekerjaan di Dewan yang harus diselesaikan,” katanya.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin, anggota Pansus Ranperda RTRW DPRD Denpasar, AA Susruta Ngurah Putra, mengakui ikut uji swab. Pasalnya, selama ini Pansus selalu rapat bersama dalam membahas Ranperda RTRW. Politisi Demokrat ini khawatir juga karena ternyata ada staf yang positif Covid-19.
Menurut Susruta, tracing dilakukan untuk memastikan anggota Pansus Ranperda RTRW aman dalam menjalankan tugasnya. “Jadi, kami anggota Pansus Ranperda RTRW dan staf umum harus menjalani uji swab,” kata Susruta.
Di sisi lain, Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, mengaku sempat meminta Sekwan Dharma Wiyasa untuk memfasilitasi uji swab kepada stafnya. Sebab, sebelumnya ada staf yang sudah terpapar Covid-19. “Kita minta agar semua uji swab. Ini untuk keamanan kita bersama,” jelas politisi asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang juga Ketua DPC PDIP Denpasar ini.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Provinsi Bali belum juga reda. Per Senin kemarin, di Bali kembali muncul 253 kasus baru Covid-19, selain 6 pasien lagi diumumkan meninggal. Yang menggembirakan, untuk ketiga kalinya secara beruntun di Bali terjadi trend jumlah pasien sembuh melampaui kasus baru.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbayak per Senin kemarin terjadi di Kabupaten Badung mencapai 94 kasus baru, disusul Kota Denpasar (72 kasus baru), Gianyar (29 kasus baru), Karangasem (17 kasus baru), Bangli (17 kasus baru), Tabanan (14 kasus baru), Jembrana (7 kasus baru), dan Klungkung (1 kasus baru), selain luar daerah (2 kasus baru). Satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus baru adalah Buleleng.
Tambahan 238 kasus baru Covid-19 kemarin praktis melanjutkan trend jumlah pasien harian yang selalu melebihi angka 100 pasca tahun baru, 1 Januari 2021. Walhasil, dalam kurun sebulan terakhir sejak tahun baru 2021, di Bali muncul total 8.812 kasus Covid-19, selain 6.155 pasien berhasil sembuh, dan 159 pasien meninggal dunia.
Dengan tambahan 238 pasien baru per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 26.557 kasus. Berdasarkan klasifikasi pe-nyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal (penularan di daerah) yakni mencapai 25.332 orang atau 95,38 persen dari total 26.557 ka-sus positif. Sisanya, 302 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,14 persen), 915 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (3,45 persen), dan 8 orang WNA (0,03 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar mencapai 7.716 kasus, disusul Badung (4.989 kasus), Gianyar (3.227 kasus), Tabanan (3.184 kasus), Buleleng (1.822 kasus), Jembrana (1.598 kasus), Bangli (1.316 kasus), Karangasem (1.264 kasus), dan Klungkung (1.111 kasus). Sedangkan dari luar daerah Bali mencapai 269 kasus dan WNA 64 kasus.
Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 3.535 orang atau 13,30 persen dari total 26.557 kasus positif. Jumlah pasien dalam perawatan terbanyak di Denpasar mencapai 1.120 orang, disusul Badung (803 orang), Gianyar (479 orang), dan Tabanan (325 orang).
Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Senin kemarin, di Bali kembali terdapat 266 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 67 orang, disusul Badung (56 pasien sembuh), Buleleng (39 pasien sembuh), Gianyar (34 pasien sembuh), Tabanan (23 pasien sembuh), Buleleng (12 pasien sembuh), Jembrana (10 pasien sembuh), dan Karangasem (4 pasien sembuh).
Ini untuk ketiga kalinya secara beruntun di Bali terjadi trend pasien sembuh melampaui jumlah kasus baru. Tren serupa sebelumnya terjadi 30 Januari 2021 ketika 298 pasen sembuh bersamaan dengan munculnya 253 kasus baru dan 31 Januari 2021 ketika 270 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 238 kasus baru Covid-19.
Dengan tambahan 266 pasien sembuh per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 22.335 orang. Namun, tingkat kesembuhan di Bali masih berkutat di angka 84,10 persen dari total 26.557 kasus positif atau naik sekitar 0,20 persen dibanding sehari sebelumnya. Ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 690 orang atau 2,60 persen dari total 26.557 kasus positif. Ini setelah per Senin kemarin kembali diumumkan ada 6 pasien meninggal, masing-masing di Bangli (3 orang), Badung (2 orang), dan Jembrana (1 orang). Total 690 pasien yang meninggal ini terdiri dari 686 orang WNI dan 4 orang WNA.
Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 141 orang, disusul Gianyar (103 orang), Badung (96 orang), Tabanan (86 orang), Buleleng (80 orang), Karangasem (57 orang), Jembrana (48 orang), Bangli (48 orang), dan Klungkung (25 orang). *mis,nar
Komentar