Anggaran Perdin Bisa Dialihkan untuk Bangun Gedung DPRD Bangli
BANGLI, NusaBali
Wacana pembangunan gedung DPRD Bangli sudah mencuat sejak lama. Namun hingga kini bangunan yang berdiri di era tahun 1970-an tersebut belum juga kunjung diperbaiki.
Di sisi lain, beberapa anggota dewan mendukung pembangunan gedung dengan mengalihkan anggaran untuk perjalanan dinas (Perdin) maupun pokok pikiran (pokir) anggota dewan. Seperti yang disampaikan anggota DPRD Bangli, I Made Sudiasa dan Wayan Wedana.
Soal anggaran baik Sudiasa dan Wedana mengatakan untuk membangun membutuhkan anggaran kisaran Rp 15 miliar hingga Rp 17 miliar. Menurut politisi Partai Demokrat ini anggaran sejatinya bukanlah sebagai ganjalan, asalkan ada kemauan. "Asal ada kemauan pasti bisa dilakukan," ungkapnya Senin (1/2).
Lanjutnya, anggaran bisa memanfaatkan anggaran perjalanan dinas dewan dan staf serta menggunakan dana pokir dewan. "Kami di dewan sangat mendukung untuk pembanguan gedung yang baru,” tegas Made Sudiasa. Ditambahkan pula, gedung dewan memang sangat memprihatinkan, padahal di salah satu sisi gedung dewan merupakan ikon masyarakat kabupaten Bangli. Sebagai bangunan tua nampak di beberapa sudut ruangan keropos dan bocor, begitupula dari tata ruang tidak mendukung.
Selain itu dari segi tata ruang, tidak tersedia ruang rapat untuk fraksi dan komisi. "Ketika ada tamu dari luar daerah berkunjung, karena tidak ada ruangan, kadang tamu kita terima di ruang ketua atau di loby,” sambungnya. *esa
Soal anggaran baik Sudiasa dan Wedana mengatakan untuk membangun membutuhkan anggaran kisaran Rp 15 miliar hingga Rp 17 miliar. Menurut politisi Partai Demokrat ini anggaran sejatinya bukanlah sebagai ganjalan, asalkan ada kemauan. "Asal ada kemauan pasti bisa dilakukan," ungkapnya Senin (1/2).
Lanjutnya, anggaran bisa memanfaatkan anggaran perjalanan dinas dewan dan staf serta menggunakan dana pokir dewan. "Kami di dewan sangat mendukung untuk pembanguan gedung yang baru,” tegas Made Sudiasa. Ditambahkan pula, gedung dewan memang sangat memprihatinkan, padahal di salah satu sisi gedung dewan merupakan ikon masyarakat kabupaten Bangli. Sebagai bangunan tua nampak di beberapa sudut ruangan keropos dan bocor, begitupula dari tata ruang tidak mendukung.
Selain itu dari segi tata ruang, tidak tersedia ruang rapat untuk fraksi dan komisi. "Ketika ada tamu dari luar daerah berkunjung, karena tidak ada ruangan, kadang tamu kita terima di ruang ketua atau di loby,” sambungnya. *esa
Komentar