Siswa SD Negeri 7 Benoa Bikin Animasi Edukasi
MANGUPURA, NusaBali
Aktivitas pembelajaran tatap muka yang belum dimulai. Guna mencegah kejenuhan, seorang siswa bernama Putu Akalanka Putra Karnaedi, kelas VI SD Negeri 7 Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, melahirkan kreatifitas dengan membuat animasi edukasi.
Menariknya, animasi yang dibuat siswa itu mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari. Saat ditemui, siswa yang akrab di panggil Alan Putra, mengaku kalau aktivitas membuat animasi setelah banyak waktu luang, karena tidak ada pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19. Sehingga, dirinya sering berselancar di media sosial dan pada akhirnya menemukan beberapa ide membuat animasi. Bahkan, untuk teknik pembuatan animasi itu juga banyak di sejumlah chanel youtube yang memberikan tutorial.
“Saya banyak belajar terkait teknik membuat animasi sederhana dari tutorial di youtube. Memang animasi yang saya buat masih sederhana, namun saya ingin menunjukkan dan menyampaikan pesan edukasi dalam animasi yang saya buat,” katanya saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, pada Rabu (3/2).
Masih menurut siswa yang memiliki cita-cita sebagai animator ini, ingin terus menekuni dunia animasi. Bahkan, Alan Putra mempunyai mimpi untuk bisa belajar sampai ke negeri matahari terbit atau Jepang. Sebab, di Jepang, industri animasi sangat berkembang.
Dalam pembuatan animasi, Alan Putra dibantu ibu dan adiknya dalam pengisian suara. Meski saat ini, masih belajar secara otodidak, namun ke depan Alan Putra ingin terus melatih teknik menggambar, sehingga karakter animasi yang dibuat bisa lebih bagus dan halus. “Kalau saat ini saya masih belajar otodidak. Pengen sih belajar sama orang yang sudah ahli. Tapi sekarang masih dalam suasana pandemi,” kata siswa kelahiran 28 Agustus 2009.
Dalam pembuatan animasi, saat ini Alan Putra hanya mengandalkan perangkat gawai. Namun, untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat animasi, Alan Putra sudah mulai belajar melalui PC. Terkait animasi yang dibuatnya, semua berisi edukasi dan kehidupan sehari-hari termasuk pesan protokol kesehatan. Sejumlah animasi yang dibuat oleh siswa tersebut di tampilkan di account media sosial dan youtube miliknya. “Selain pesan edukasi, animasi yang saya buat bisa menghibur dan bermanfaat,” katanya.
Sementara, orang tua siswa tersebut, Yudi Karnaedi mengatakan belum dimulainya pembelajaran tatap muka, membuat anak-anak jenuh. Untuk menyiasati kejenuhan selama pembelajaran secara daring, tentu dibutuhkan kreativitas dari anak maupun orangtua selama di rumah, agar anak-anak tidak selalu bermain game, menonton tv, maupun bermain handphone (HP), namun berbagai hal kreatif bisa dilakukan termasuk membuat animasi. “Kegiatan ini tentu bisa menjadi contoh untuk menghilangkan kejenuhan anak selama di rumah. Ya, selain menghilangkan kejenuhan, tentu sebagai orang tua sudah bisa melihat keahlian anak ke depannya,” kata Karnaedi. *dar
1
Komentar