6 Bulan Terakhir Pantai Kuta 4 Kali Abrasi
Dinas PUPR Badung Rampungkan Penataan
MANGUPURA, NusaBali
Pantai Kuta di Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung, kerap mengalami abrasi, akibat terjangan gelombang tinggi.
Berdasarkan catatan pihak Desa Adat Kuta, dalam 6 bulan terakhir Pantai Kuta mengalami 4 kali abrasi. Terakhir Pantai Kuta, abrasi pada Senin (1/2) pagi. Bandesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan akibat cuaca ekstrem mengakibatkan Pantai Kuta kerap terjadi abrasi. Dalam catatannya, dalam 6 bulan terakhir, objek wisata Pantai Kuta sudah mengalami 4 kali abrasi. “Penyebab utama abrasi di Pantai Kuta adalah air pasang. Nah, saat air laut naik, pasir yang ada di pesisir pantai ikut terbawa ke laut,” katanya.
Namun, Wasista mengapresiasi respon cepat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung. Menurut dia, Dinas PUPR selama ini sudah menangani abrasi dengan cepat.
Lebih lanjut Wasista mengatakan, titik yang rentan terjadi abrasi di Pantai Kuta, yakni sepanjang 1 kilometer dari setra ke arah Utara tepat di depan gang Poppies II. Titik tersebut kerap diterjang air pasang dan menyebabkan abrasi. Bahkan, kondisi pantai di setra sudah tampak cekung. Kondisi tersebut, lanjut dia, sangat kontras dengan keadaan 10 tahun lalu yang bentangan pantai masih tampak lurus hingga ke pos Balawista.
“Kalau dulu tidak terlalu parah abrasinya. Namun saat ini sangat mengkhawatirkan. Di depan setra terlihat sekali cekungannya,” beber Wasista.
Sementara, abrasi yang terjadi pada Senin lalu, sudah selesai ditata oleh Dinas (PUPR) Badung. Rampungnya penataan membuat objek wisata yang terkenal dengan keindahan pasir putihnya itu sudah tertata rapih.
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan Pantai Kuta yang mengalami abrasi terakhir memiliki panjang sekitar 500 meter. Namun, setelah ditata dengan mengerahkan alat berat, kondisi saat ini sudah kembali seperti sedia kala. “Pengerjaan sudah selesai. Beberapa pohon yang sempat tumbang sudah ditanam lagi. Kondisinya sudah seperti semula,” katanya.
Dalam pengerjaan titik yang abrasi, Dinas PUPR Badung hanya menggunakan pasir yang sudah ada. Berbeda dengan proses penataan sebelumnya yang memerlukan pasir dari Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan. *dar
Namun, Wasista mengapresiasi respon cepat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung. Menurut dia, Dinas PUPR selama ini sudah menangani abrasi dengan cepat.
Lebih lanjut Wasista mengatakan, titik yang rentan terjadi abrasi di Pantai Kuta, yakni sepanjang 1 kilometer dari setra ke arah Utara tepat di depan gang Poppies II. Titik tersebut kerap diterjang air pasang dan menyebabkan abrasi. Bahkan, kondisi pantai di setra sudah tampak cekung. Kondisi tersebut, lanjut dia, sangat kontras dengan keadaan 10 tahun lalu yang bentangan pantai masih tampak lurus hingga ke pos Balawista.
“Kalau dulu tidak terlalu parah abrasinya. Namun saat ini sangat mengkhawatirkan. Di depan setra terlihat sekali cekungannya,” beber Wasista.
Sementara, abrasi yang terjadi pada Senin lalu, sudah selesai ditata oleh Dinas (PUPR) Badung. Rampungnya penataan membuat objek wisata yang terkenal dengan keindahan pasir putihnya itu sudah tertata rapih.
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan Pantai Kuta yang mengalami abrasi terakhir memiliki panjang sekitar 500 meter. Namun, setelah ditata dengan mengerahkan alat berat, kondisi saat ini sudah kembali seperti sedia kala. “Pengerjaan sudah selesai. Beberapa pohon yang sempat tumbang sudah ditanam lagi. Kondisinya sudah seperti semula,” katanya.
Dalam pengerjaan titik yang abrasi, Dinas PUPR Badung hanya menggunakan pasir yang sudah ada. Berbeda dengan proses penataan sebelumnya yang memerlukan pasir dari Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan. *dar
1
Komentar