Buleleng Kirim Warga Transmigran ke Sulbar
Plt Bupati Buleleng I Made Gunaja meminta agar daerah tujuan transmigran dipastikan sebelum pemberangkatan agar warga tidak bertambah miskin di tempat transmigrasi
SINGARAJA, NusaBali
Sempat terhenti, Pemkab Buleleng kembali kirim warga ke daerah transmigran. Kali ini, ada sebanyak 10 KK (kepala keluarga) yang akan dikirim ke lokasi transmigran di Desa Sinyonyoi, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Data dihimpun Minggu (20/11) menyebut, pengiriman warga asal Buleleng ke daerah transmigran, sempat terhenti dua tahun yakni 2014 dan 2015. Nah, ditahun 2016 ini, 10 KK warga Buleleng rencananya akan diberangkatkan ke daerah trasmigran di Sulbar, pertengahan Desember 2016 nanti.
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Prianti Putri Koriawan dikonfirmasi menyatakan, 10 KK yang akan diberangkatkan ke daerah transmigran, merupakan jatah yang diberikan oleh Pemprov Bali. 10 KK itu lanjut Dwi Prianti sudah melewati tahapan seleksi dan pelatihan sejak Agustus 2016 lalu di Pemprov Bali. “Ini kan jatah dari Provinsi Bali, kabupaten/kota lainnya juga dapat, dan Buleleng mendapat jatah 10 KK. Semuanya sudah mendapat pelatihan di Balai Trasmigran Pemprov,” akunya.
Menurut Dwi Prianti, sesuai perjanjian, masing-masing KK akan mendapat lahan pertanian seluas 2 hektarE, dimana satu hektarnya sudah siap diolah. Selain itu, masing-masing KK juga sudah mendapat tempal tinggal layak huni. “Sebelum mandiri, masing-masing KK selama setahun di daerah transmigran akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Dikatakannya, daerah tujuan transmigran di Desa Sinyonyoi merupakan daerah yang cukup subur, karena curah hujan di daerah itu cukup tinggi. Daerah tujuan itu sudah ditinjau oleh Ketua Kelompok dari 10 KK yang akan diberangkatkan. “Ketua Kelompoknya sudah sempat meninjau lokasinya, dan disebutkan daerahnya cukup subur karena air cukup,” ujarnya.
Sementara Plt Bupati Buleleng I Made Gunaja meminta Kadisnakertrans agar daerah tujuan transmigran itu dipastikan sebelum pemberangkatan warga. Langkah ini untuk memastikan kesiapan lahan dan fasilitas lainnya. “Maunya mengatasi masalah kemiskinan, justru warga yang kita berangkatkan nanti tambah miskin di situ. Ini kan memindahkan masalah. Saya minta agar kesiapan lahan dan fasilitasnya dipastikan dulu,” tegas Gunaja yang masih menjabat Kadis Kelautan dan Perikanan Pemprov Bali. * k19
Data dihimpun Minggu (20/11) menyebut, pengiriman warga asal Buleleng ke daerah transmigran, sempat terhenti dua tahun yakni 2014 dan 2015. Nah, ditahun 2016 ini, 10 KK warga Buleleng rencananya akan diberangkatkan ke daerah trasmigran di Sulbar, pertengahan Desember 2016 nanti.
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Prianti Putri Koriawan dikonfirmasi menyatakan, 10 KK yang akan diberangkatkan ke daerah transmigran, merupakan jatah yang diberikan oleh Pemprov Bali. 10 KK itu lanjut Dwi Prianti sudah melewati tahapan seleksi dan pelatihan sejak Agustus 2016 lalu di Pemprov Bali. “Ini kan jatah dari Provinsi Bali, kabupaten/kota lainnya juga dapat, dan Buleleng mendapat jatah 10 KK. Semuanya sudah mendapat pelatihan di Balai Trasmigran Pemprov,” akunya.
Menurut Dwi Prianti, sesuai perjanjian, masing-masing KK akan mendapat lahan pertanian seluas 2 hektarE, dimana satu hektarnya sudah siap diolah. Selain itu, masing-masing KK juga sudah mendapat tempal tinggal layak huni. “Sebelum mandiri, masing-masing KK selama setahun di daerah transmigran akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Dikatakannya, daerah tujuan transmigran di Desa Sinyonyoi merupakan daerah yang cukup subur, karena curah hujan di daerah itu cukup tinggi. Daerah tujuan itu sudah ditinjau oleh Ketua Kelompok dari 10 KK yang akan diberangkatkan. “Ketua Kelompoknya sudah sempat meninjau lokasinya, dan disebutkan daerahnya cukup subur karena air cukup,” ujarnya.
Sementara Plt Bupati Buleleng I Made Gunaja meminta Kadisnakertrans agar daerah tujuan transmigran itu dipastikan sebelum pemberangkatan warga. Langkah ini untuk memastikan kesiapan lahan dan fasilitas lainnya. “Maunya mengatasi masalah kemiskinan, justru warga yang kita berangkatkan nanti tambah miskin di situ. Ini kan memindahkan masalah. Saya minta agar kesiapan lahan dan fasilitasnya dipastikan dulu,” tegas Gunaja yang masih menjabat Kadis Kelautan dan Perikanan Pemprov Bali. * k19
Komentar