Persiapan Griya Kongco Dwipayana Menyambut Tahun Baru Imlek 2572
DENPASAR, NusaBali
Menuju perayaan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat (12/2) mendatang, umat Tionghoa melakukan pembersihan di Griya Kongco Dwipayana di Jalan Tanah Kilap, Pemogan, Denpasar Selatan, Sabtu (6/2).
Pembersihan yang dilakukan berupa pembersihan pratima dewa atau artefak-artefak, dilanjutkan dengan pembersihan gedong-gedong tempat para dewa itu berstana, dan pembersihan kawasan sekitar. Tak ketinggalan pula, pengecatan beberapa palinggih dan pemasangan umbul-umbul dan lampion.
Sebelum mengawali pembersihan, pada Jumat (5/2) malam dilakukan prosesi sembahyang mengantar dewa ke langit (Dewa Naik). Para dewa yang kembali ke langit akan melaporkan perbuatan manusia, baik dan buruknya, selama setahun belakangan.
Periode selama para dewa berada di langit ini yang kemudian menjadi periode persiapan bagi umat untuk melakukan pembersihan. Pratima-pratima yang berada di Kongco Dwipayana berjumlah ratusan, sehingga Kongco ini disebut sebagai Kongco dengan pratima terlengkap di Bali.
Setelah persiapan selesai, upacara menyambut Tahun Baru Imlek 2572 akan dimulai satu hari sebelum puncak Tahun Baru Imlek, Jumat (12/2) mendatang. “Pada Kamis (11/2) atau H-1, kami persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, yang kami laksanakan sampai pukul 10 malam (22.00). Setelah itu pukul 12 malam (24.00) perayaannya,” ujar pamuncuk Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana.
Dalam menyambut Tahun Baru Imlek ini, Ida Bagus Adnyana mengimbau para umat untuk mengikuti protokol kesehatan kala melakukan persembahyangan. “Persembahyangan sifatnya datang lalu pergi, jadi tidak sampai menunggu,” tutur Ida Bagus Adnyana yang biasa disapa dengan nama Atu Mangku.
Namun diakui oleh Atu Mangku, tahun ini jumlah umat yang datang melakukan persembahyangan mengalami penurunan sebagai akibat dari pandemi. Untuk Tahun Imlek 2572 yang merupakan Tahun Kerbau, lanjut Atu Mangku, disebut sebagai tahun yang penuh tantangan dan kerja keras.
“Dalam artian, tantangan dan kerja keras sekarang ini kan tantangan kesehatan, agar kita bisa lebih bijak dalam hal ini untuk menjaga kesehatan dalam situasi yang belum pasti kapan selesainya,” ujarnya. *cr74
1
Komentar